Bisa disebut sebagai mekanik 3 generasi, sejak aktif berlaga di drag bike era 2005, P2Ar Kete-Kete Top Kediri, selalu menjadi tandingan, khususnya di laga bebek 2 tak 116 cc, bebek 4 tak 130 cc. Koto sapaan mekaniknya, saat itu terbilang agresif, memasang strategi.
Apa yang lagi diminati, dijabani oleh Koto, termasuk laga di sport 2 tak 140 cc dan bebek 2 tak 125 cc. Banyak pula rider potensial yang diorbitkan oleh Koto. “Ada yang konsisten di jalur betot grip throttle, ada pula yang bertransformasi jadi mekanik, ”buka Koto.
Pria asli Trenggalek itu, sekarang lagi intens mengembangkan bisnis otomotif, dengan menyasar segmen aftermarket atau aksesories. Dengan nama workshop Ariesta Customized, di Jl. Letjen Sutoyo 176, Pare, Kediri.
Pastinya menyediakan option part aksesories terbaru, hingga melayani modifikasi level daily use sampai racing style, sesuai kebutuhan dan tingginya minat pasar di Kediri. Tapi, ironisnya makin kesini justru komposisi pasarnya, tetap dominan di segmen racing drag bike.
Kolega dan kerabat menilainya, memang sulit untuk merubah trade mark nama saya di jalur modifikasi. “Kalaupun nantinya datang ke workshop untuk keperluan modifikasi, tapi esoknya pasti ke racing drag bike, ”senyum Koto.
Latar belakang seperti ini yang kemudian kembali menumbuhkan semangat saya untuk tampil di drag bike. Kemungkinan ini sudah jalan hidup dan ruang rezeki saya, sebab terkesan sulit berpaling dari racing. “Hingga ada pemikiran untuk merubah nama workshop menjadi Ariesta Racing Customized, ”jelas Koto.
Kabar terbarunya Widdo, salah satu pengusaha di bidang Kontraktor Instalasi Listrik dari Pare, Kediri ikut merapat di workshop. Bahkan, Widdo yang kini lagi menggarap proyek di Tomohon, Sulut, terobsesi membangun tim drag bike, dengan nama “Alfifah Fast by P2 Ar Kete-Kete Top, Pare, Kediri.
Nama Alfifah diambil dari nama anak pertama Widdo, perempuan cantik dan solekha. Widdo dan drag bike hanya sebatas hobi. Cuman, hobinya terlambat. Disaat mapan dan akan menikah, Widdo baru ingin tampil di drag bike.
Jadinya, Widdo sekarang hanya bisa menjadi owner dan bukan rider. Tapi, salut buat semangat Widdo, yang optimis akan memberi warna dunia drag bike di Jawa Timur.
Rencana kelas yang diikuti bebek 4 tak 130 cc tune up berbasic Jupiter Z dan bebek 2 tak 116 cc dengan gacoan F1Z R. Keduanya telah rampung dan memasuki final seting.
Hasil akhir catatan waktu F1Z R mampu menembus 8,2 detik dan Jupiter di 8,0 detik. Kalau F1Z R, menurut Koto masih memakai spesifikasi korekan lama, yang sempat berjaya di kurun waktu 2006 hingga 2012.
Nah, kerenya untuk Jupiter Z yang rencana dipacu Akir Cakar, rubahan posisi big end tidak untuk menaikan kapasitas mesin. Melainkan buat penunjang balancer. “Tapi kalau saya menyebutnya counter weight crank shaft, ”detail Koto.
Posisi big end saya geser mendekati arah putaran jarum jam 3. Outputnya, power atas lebih jalan. “Konsekuensinya, gig 4(26-23) dan final gear 13-34, ”terang Koto yang mencangkok PWK 28 mm dengan skep 31 mm. teks - foto : collins
ARIESTA RACING CUSTOMIZED
Jl. Letjen Sutoyo No. 176,
Pare, Kediri
0812 9014 5098