.

Fenomena sleep engine, bebek 4 tak modifikasi cc besar, memang berdampak luar biasa terhadap perkembangan otomotif, di segmen karapan. Seolah membuka lembaran baru.

Sampai tuner road race, yang biasanya melipat tangan dan tak menggubris  karapan, tapi sekarang dipaksa menoleh, bahkan ikut campur.

Memang sih, tuner road race banyak data, buat meluncurkan ajian saat meramu mesin karapan. Tapi, masih di level spekulasi saat bermain ekstrem.

Beda dengan tuner karapan, yang sejak lahir memiliki pekarangan karapan. Iya kan pekarangan dan latar belakang sama.

“Disini beda mindset, endurance versus kompresi ekstrem, “sebut Emin Susanto sebagai APM Sum Racing di Indonesia, yang menaungi brand tenar di karapan yaitu Xtremely Racing.

Karapan banyak kisah dan cerita testcase, jatuh bangun pula karena kantong yang dirogoh terlalu dalam.

“Khususnya, saat proses mencari output data performa mesin, untuk menjadi terbaik dan terkencang di eranya, ”pantau Emin mania karapan sejak era Ninja Komputer tahun 2000 itu.

Dari latar belakang hobi dan passion terhadap karapan ini, Emin lantas tampil meramaikan industri kreatif otomotif di segmen karapan.

“Benang merah dan inspirasinya tetap bermuara dari sleep engine, ”urai Emin juga pemilik speedshop HBM di Green Lake City Rukan Greatwall Blok B/18, Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh, Tangerang.

Kalau sleep engine sudah popular dan dibesarkan workshop kalangan menengah sampai atas, tapi Emin justru merangsang segmen bebek jantan alias mesin tegak.

Melalui peluncuran option part blok silinder MX - Vixion Series, berlabel Xtremely Racing. Pertimbangan konsumsi pemakaian untuk karapan, praktis fitur didalamnya cukup bejibun dan sangat mengakomodir tuner karapan.

Keungulan blok silinder Xtremely Racing, telah memakai liner berbahan ceramic, yang diklaim lebih minim gesekan. Itu artinya, output power semakin bagus.

Sisi lain, blok silinder berbahan ceramic ini juga bisa meminimalisir gejala overheat pada mesin. Mengingat, bahan ceramic lebih cepat melepas panas dibanding besi.

Pembandingnya, kalau blok silinder konvensional menunggu mencapai suhu produktif lebih dulu di 90 derajat celcius. “Tapi saat memakai blok silinder Xtremely Racing, sudah siap gas, ”jelas Emin.

Apalagi, water jacket silinder lebih besar. Otomatis volume watercoolant yang mereduksi dan menstabilkan suhu seputaran blok silinder lebih optimal. “Jadi, tak sekedar fitur pemanis tapi juga fungsional, ”tegas Emin.

Kalau dikalkulasi dengan diameter silinder bore up seperti Xtremely Racing, yang tersedia ukuran 57 mm, 62 mm, 63 mm dan 65 mm, memang perpaduan ini yang proporsional. Ada inovasi harus ada konsekuensi. “Dan untuk pemakaian piston assy, sesuai hasil riset di dynotest dan trek siang - malam, lebih sinkron dengan produk FJN, ”yakin Emin.

Outputnya, proses pembakaran kian sempurna. Sebab, potensi gas segar yang termakan panas silinder lebih minim, sehingga dominan diproduksi untuk pembakaran dan konversi speed.

Jujur, metodhe ini saya terapkan dari pengalaman saat komunikasi dengan beberapa tuner asal Thailand. “Agar bisa diterapkan oleh tuner tanah air, sekaligus memacu perkembangan karapan agar tak di grafik stagnan, ”semangat Emin. 

Harga yang ditawarkan Xtremely Racing juga mufakat, ketika meninjau pengaruhnya terhadap performa mesin. Sebab, blok silinder dan piston assy hanya dibandrol Rp. 1,4 Juta - Rp. 1,5 Juta.   teks - foto : skg/XR

Sum Racing - HBM SPEED

Green Lake City Rukan Greatwall Blok B/18, Kelurahan Petir,

Kecamatan Cipondoh, Tangerang 

0817 0070 128

IG : HBM_ SPEED