Ini dia dinasti punggawa "Nasgor Iwak Cak San" legend, tempat tongkrongan primadona era milenium di seputaran Taman Apsari Surabaya.
Di Era meruncingkan gigi primer itu, tempat ini dikenal viral, sebelum muncul istilah viral !
Dari Segmen pelaku top speed, menjalin kasih, sampai sekedar menikmati metropolis, lumer dengan damai.
Kini menu idola kalangan milenium itu, diteruskan Faizal, yang kini menjabat sebagai chef Nasgor Iwak Cak San di seputaran Jl. Embong Wungu, Surabaya, belakang Taman Apsari.
Ihwal squad M Bro, top speed mania Surabaya menikmati racikan Nasgor Faizal, perbincangan up grade performa sampai debat kisah racing lama kembali terulang.
Faizal yang merasa familiar dengan topiknya, saat melayani pelanggan jadi nggak konsen !
Terlebih, rata-rata pamerkan matic high performa berparas modis, serupa Vario 125 versi 2014 milik Faizal.
Sampai disini, Faizal penasaran dan gelar kopdar bareng Nicholas begawan M Bro, di kawasan Pakuwon City, Surabaya.
Faktor kebetulan, Vario 125 Faizal lagi mendekati jadwal overhoul, replacement part moving.
Setelah debat panjang bersama Nicholas dan mufakat, momentum ini lantas dimanfaatkan Faizal up grade total, melalui transplantasi piranti Honda Vario 150 cc, terbagi crankshaft, blok silinder dan silinder head.
Keempat lubang dudukan baut-nya, sama persis, demikian Crankshaft memiliki stroke sama di 57,9 mm, tapi secara bobot berbeda.
Kemudian, tebalnya liner dan casing blok silinder Vario 155, menurut Nicholas lebih memungkinkan dicangkoki piston Moto 1 forged 59 mm, dari standarnya 57,3 mm dengan pen 14 mm.
Pertimbangan kebutuhan pemakaian daily use, Sunmori dan touring, perbandingan kompresi merujuk di 11,3 : 1.
"Sementara rantai camrat, katup masih memakai OEM Vario 150, in 29 mm, ex 23 mm dan camshaft saya custom ulang, untuk melayani kebutuhan membengkaknya volume silinder, "jelas Nicholas.
Untuk booster HP dan Torsi, diback up throttle body BRT 32 mm dan injector 4S1M dengan flowrate 180 cc/minute, melalui reflash ECU BRT Juken 5 plus.
Dasar itu, knalpot mengusung leher 28 mm, bafel 32 mm dan sarangan 38 mm, hasil kreasi workshop knalpot NRP, Surabaya.
"Di kompartemen CVT, bidang pijak drive belt pada primary sheave saya custom dengan sudut 13,8 derajat, dikombinasi roller weight Dr Pulley.
Akurasi bergesernya movable drive face jadi lebih meningkat, meneruskan kurva RPM mesin, "terang Nicholas.
Pada secondary sheave diperkuat kampas sentrifugal KTC berikut pegas 1300 RPM, yang dipasangkan dengan mangkuk custom bergrafier.
Dengan pegas 2000 RPM rentang bertahan, variabel Drive belt pada secondary sheave.
Pemanisnya, master rem depan belakang berganti RCB E3, mengontrol cakram Galfer 260 mm, serta sok belakang RCB Flow Pro.
"Untuk warna dan grafis bodi, lagi cari yang pas, kemungkinan pakai tema perpaduan top speed mania dan nasi goreng, "senyum Faizal. *