Racing Team yang terbilang cukup eksis asal Pamekasan, Madura, terkait kiprah dan partisipasnya di laga road race, dari skala Openchampionship hingga Nasional, seperti yang lagi bergulir di sirkuit GBT, Surabaya saat ini.
Mantapnya, di seri pembuka Motoprix 2025 ini, Racing Team yang diback up Big Boss M. Iqbal, diperkuat oleh rider-rider Young Guns Nasional, seperti M. Gibran dan Adi Faisal, bertempur di kelas Bebek 2 Tak 125 cc Novice.
Di kompetisi yang berjalan rapat, hingga berebut racing line, Keduanya sukses torehan best time 46 detik, saat sesi QTT.
Sedang M. Afin yang berlaga di kelas Bebek 2 Tak Open 125 cc, dengan kepekaan soal traksi berbanding cuaca, kabar baiknya sukses membekukan best time 45 detik koma besar, saat QTT.
Sementara Bebek 4 Tak 130 Tune Up, diperkuat oleh Kiki Aranxa, rider tuan rumah yang luar kepala soal tipikal layout sirkuit GBT.
Ketiganya memacu kuda besi racikan Wahyu Reso engine builder kawak Pamekasan, yang kaya pengalaman dan jam terbang di pertempuran berbasic Bebek 2 Tak.
Bicara research mesin 2 Tak, Wahyu menyatakan harus bergerak dinamis mengikuti perkembangan.
Seperti kembali terulangnya pemakaian avgas, yang sempat dihentikan di 2012 dan lanjut ke pemberlakuan pertamax, hingga engine builder berani ngeplot clearence lebih rapat.
Kadang sempat memicu, terjadinya siklus korekan balik lagi ke basic awal, seolah seperti overspek !
Dan Bos Iqbal, memahami fenomena ini, sehingga all out untuk terus mengawal research.
Yaitu seputar desain chamber dan tinggi rendah porting blok silinder minim, dengan tetap mengacu tipikal layout sirkuit dan ditambah input pembalap.
Sebab, menurut Wahyu selalu ada kisah baru antar rider memanfaatkan celah saat fight saling overtake.
"Kalau sebelumnya saling mengejar di trek lurus, kemudian berganti saling beradu torsi dan HP saat rolling speed.
Pointnya, ada di konversi speed saat keluar tikungan, fase itu kemampuan torsi dan speed dipertaruhkan, "jelas Wahyu mengutip statement dari beberapa rider Toger Racing Team.
Kalau sudah begitu, masih menurut Wahyu, "berujung pada revisi desain leher dan stinger knalpot, sebagai pendukung tendangan balik gas buang atau turbulensi gasingan tengah atas.
"Saya salutnya, perkembangan performa mesin 2 Tak begitu pesat dan cepat, kalau semua diuji diatas dynotest, saya optimis HP maksimal dan torsi maksimalnya, hampir merata.
Jadi, kompetisi bebek 2 Tak hari ini, kapasitas rider yang menentukan, sebab semua engine builder saya nilai sudah klimaks pencapaian research-nya, "papar Wahyu.
Di sisi lain, R-Jety yang menangani Bebek 4 Tak 130 Tune Up, di sesi kali ini cenderung AFR lebih rich.
Berikut pembenahan gigi rasio 1, 3 dan 4, penyerasian dari desain camshaft terbarunya.
"Selebihnya, hanya repair dan pengecekan atau "dial" timing driven gear cam dan timing ignition, "ulas R-Jety. enea