Racertees : ADEM BUAT BALAP, GAUL MEJENG KONTES

Eko Edi Purwa. Owner Racertees start from zero to indie top brand. Eko Edi Purwa. Owner Racertees start from zero to indie top brand.

Clothing indie ini lagi in dikalangan racer dan modif lover yaitu Racertees, gaungnya jadi primadona di kalangan penyuka kaos buatan lokal. Sang nahkoda Racetees adalah Eko Edi Purwa yang mengawali bisnis kreatif kaos indie ini mulai tahun 2012 dan start dari nol hingga memiliki toko mandiri di Jl Duwet Raya 4 no.32 Karangasem Solo.

Eko tidak ujug-ujug jadi pebisnis kaos indie terkenal, nama Racertees dimulai dari ia masih ikut sebuah perusahaan garmen konveksi pada tahun 2009. Disini ia menimba ilmu tentang ilmu konveksi mulai pemilihan jenis kaos cotton atau combat sampai dunia sablon. Merasa cukup menyerap ilmu konveksi  dan tahu celah bisnis yang belum dideteksi orang maka pada tahun 2010 doi membangun label Racertees seorang diri.

“Racertees ini berawal dari impian untuk mempunyai label indie sendiri, memulainya step by step. Jika lainnya langsung cari modal, aku tidak. Nggak berani gambling, mending sistem subsidi, jika ada barang yang laku maka keuntungan diputar kembali, “ jelas Eko yang mencoba meminimalir kerugian saat membuka usaha pertama kali, ini bisa ditiru pemula yang masih ragu memulai bisnis pertama kali.

 

Racertees selalu gelar lapak kaki lima di setiap event drag dan modifikasi.

Sistem yang dijalankan Eko ternyata berhasil, laba didapat dan kerugian nol persen. Memang prosesnya tidak secepat kilat, promosi demi promosi dijalankan seperti pada tahun 2012 marak event drag di Jawa Tengah. Eko tak pernah absen untuk datang membawa dagangan yang digelar kaki lima demi mengenalkan merk Racertees. Upaya yang dilakukan Eko berhasil, para penggila drag lurus ini kepincut dengan desain simple Racertees.

Selain produk kaos, Racertees ada item tas juga yang keren.

 

Kelebihan dari desain Racertees ini tidak seramai kaos balap pada umumnya yang selalu didominasi warna nano-nano dan gambar yang berjibun hampir memenuhi seluruh bidang kaos. Racertees terkesan minimalis dengan tulisan didada atau belakang punggung tapi gampang diingat, tema-tema lebih sederhana dengan kombinasi warna kaos polos satu warna. “Awal desain memang harus bisa dipakai untuk semua kalangan bukan segmented. Baik tua muda, pria atau wanita. Terutama perempuan, mereka populasi terbanyak dan calon pembeli ideal tentunya,” seru Eko yang lagi menunggu jabang bayi ketiga.

Selain promosi offline yang dijalankan Eko, media sosial jadi lahan yang paling utama. Racertees bisa ditemui di lapak instragam dengan id IG @racerteesonline. Eko tak pungkiri promosi digital begitu jitu tanpa harus menyentuh konsumen,” Perbandingan 70 persen kosumen digital lebih banyak,” tambahnya Eko.

 

Eko Chodox-icon dragbike pun memakai Racertees.

Tapi offline tidak tinggalkan begitu saja, ini terbukti racertees ikut membackup kaos peserta dari UMS Otocontest 2019 di Solo kemarin. Racertees terus berusaha berinovasi, Eko lebih konsen ke kualitas produk agar tetap update. Untuk harga cukup terjangkau untuk kaos sendiri kisaran 130 ribuan, ada juga item lainnya selain kaos macam tas atau jaket. Berbagai varian, racertees sendiri tiap bulan dapat memproduksi 60 sampai 80 item. Wow !!

teks-foto: Jhon Wix

 

Racertees

Jl. Duet Raya IV no.32 Karangasem-Solo

HP.08562531838