H. Rokhmawan Big Boss Rizky Motor Boss Mild RMS Bold RMS GoPro PMS Bold MX Team, Jatim : PERCEPAT KENAIKAN KELAS HADAPI DERASNYA ARUS KOMPETISI MOTOCROSS

Rizky Motor Boss Mild RMS Bold RMS GoPro PMS Bold MX Team, Pasuruan, Jatim. H. Rokhmawan bersama pembalap motocross belia potensial M. Zidane & Desmont Jonathan. Rizky Motor Boss Mild RMS Bold RMS GoPro PMS Bold MX Team, Pasuruan, Jatim. H. Rokhmawan bersama pembalap motocross belia potensial M. Zidane & Desmont Jonathan.

 

Rizky Motor Boss Mild RMS Bold RMS GoPro PMS Bold MX Team, Pasuruan, Jatim bisa diibaratkan sebagai serum positif bagi perkembangan motocross di Jatim. Sebab, sepak terjang H. Rokhmawan pemilik tim, tak hanya fokus di urusan promo produk rokok yang dikelolanya, tapi proses pejenjangan pembalap motocross juga menjadi perhatian.

 

Bagi saya, dari sini awal mula terjadinya proses pembentukan karakter tim. Dan di perjalananya memang butuh jam terbang, mengikuti even daerah maupun nasional. Track record prestasi harus lebih terdata, baik di even daerah maupun nasional.

“Dari situ kemudian akan saya jadikan bahan pertimbangan, layak tidak kenaikan kelasnya dipercepat atau bertahan di kelas yang lama, ”urai H. Rokhmawan.

Pembalap MX2 belia mendominasi. Menjadi latar belakang terjadinya perubahan strategi Rizky Motor Boss Mild RMS Bold RMS GoPro PMS Bold MX Team, Pasuruan, Jatim.

 

Sebab, mempercepat kenaikan kelas, belakangan ini telah menjadi pola baru, seiring makin ramainya regenerasi di beberapa provinsi. Acuhanya, pembalap MX2 level nasional rata-rata belia.

Dan ruang yang paling pas, untuk mengakomodirnya ada di kelas 85 cc, lebih cepat lebih baik.  Mengingat, sejatinya performa dan kematangan pembalap motocross terlihat saat laga di 85 cc.

Sebagai calon bintang atau justru hanya puas di lingkup kejuaraan daerah, bisa diprediksi dan diamati dari sini. “Basic yang telah dimiliki sejak 50 cc dan 65 cc, pengembangan krusialnya ada di 85 cc, ”pasti H. Rokhmawan.

H. Rokhmawan Big Boss Rizky Motor Boss Mild RMS Bold RMS GoPro PMS Bold MX Team, Pasuruan, Jatim. Refresh strategi untuk menghadapi derasnya arus kompetisi 2020.

 

Statetment H. Rokhmawan memang bisa dibenarkan, mengingat rentang waktu lebih lama bertarung di 85 cc, akan memberi input improvement, inovasi dan kemampuan memprediksi lawan, jadi lebih istimewa.

Dan saat dikonfirmasi di even kejurnas motocross dan powertrack seri IV, Jogja, H. Rokhmawan menjelaskan di musim kompetisi 2020, formasi tim ada perubahan.

Desmont Jonathan 65 cc. Semakin matang setelah intensitas kejurnas motocross aktif diikuti.

 

Pembalap yang dipakai rata-rata belia, seperti Desmont 65 cc, M. Zidane 85 cc, Damara 65 cc, Lantian Juan MX2 Open dan Rafi Ade MX2 Novice. Untuk sponsor sementara ini, ada Norifumi dan Ardians.

Dan formasi ini termasuk bagian dari skenario H. Rokhmawan, untuk regenerasi dan memastikan wakil Jatim memiliki petarung belia. Mengingat, tingkat pressure kompetisi motocross di setiap tahunya, selalu makin tinggi.

M. Zidane. Piawai mengontrol fisik & meminimalisir kesalahan.

 

Jadi, mumpung belum terbawa arus dan menuai hasil yang kurang baik, maka di akhir tahun ini akan kita evaluasi dan persiapkan percepatan menaikkan kelas petarung-petarung tim kita.

”Dengan begitu, derasnya arus kompetisi tak lagi menjadi problem, sebab telah ada persiapan dan pastinya akan menguasai, ”urai H. Rokhmawan yang optimis di 2020 prestasi timnya akan kembali membuat kejutan, seiring dengan kematangan pembalap-pembalap andalanya.    teks - foto : enea