Bikers berpostur subur ini, telah lama gemar dan hobi dengan otomotif roda dua, sejak di era mesin karbu.
Hingga saat jenjang kuliah di UK Petra, Nathan sapaanya sepakat masuk di fakultas Teknik Otomotif.
Mendalami jagad otomotif hingga ke akarnya, skala prioritas telah menjadi obsesi Warga Perum Putih Permai, Gamping Rejo, Kediri memastikan.
Bahkan, Kawasaki Ninja 250Fi turut menjadi bahan experimen, up grade performa oleh alumni UK Petra 2017 itu.
Wabah sunmori yang menggurita dan kelas bracket di event drag bike, menjadi ihwal Nathan terkompori.
Kali ini Nathan berkolaborasi dengan Nicolas Geovani begawan M Bro Garage, teman dekat yang bergulir seperti saudara, dalam progress mengatrol HP dan Torsi "Black Magic" sebutan Ninja 250Fi pacuanya.
Dijuluki demikian Itu lantaran, hampir seluruh panel bodinya berlapis carbon kevlar, seperti workshop custom NF Carbon, Kediri, yang lagi digeluti Nathan saat ini.
Terlebih Aksen carbon kevlar, mampu membiaskan auro sporty, seperti pacuan Nathan yang sarat diumbar di gasingan atas !
Pantas, SCS Equipment diadopsi Nathan, penstabil arus listrik koil.
Progres awal, piranti silinder head dicustom, melalui porting polish dan penggantian seteng katup berbahan berilium.
Skala prioritas, custom silinder head diproyeksikan mempersingkat siklus gas segar, serta mengejar kepresisian buka tutup katup, baik di suhu rendah maupun tinggi, "jelas Nicolas sapaan engine builder tak pelit ilmu itu.
Meskipun kubikasi masih standar, piston berganti dome tinggi dari brand Wiseco, berikut custom camshaft hasil kreasi M Bro Garage.
Dari hasil kajian posisi bebas piston saat di TMA, crown piston lantas dicoak 2,4 mm, untuk space bebas katup yang saat ini lift-nya makin tinggi.
"Meningkatnya perbandingan kompresi juga debit gas segar ini, konsekuensinya Power Comander 5 Dyno Jet PCV diaplikasi.
Untuk memanipulasi data sensor-sensor, yang terkorelasi ke pengapian dan debit bahan bakar, "terang Nicolas yang menyatakan jenis bahan bakar saat ini wajib Pertamax Turbo.
Kerenya, Power Comander 5 Dyno Jet PCV yang diadopsi, telah dilengkapi fitur Quick Shifter dan Loss Control.
Praktis, piranti pendukung konversi power to speed berganti Hinson Clutch, seperti yang jamak di ajang motocross.
"Secara fungsi, akurasi speed jadi sempurna, saat Loss Control diaktifkan, demikian setiap perpindahan gigi rasio, yang tak lagi memakai mode kopling, "puji Nathan yang mengaku sempat menembus kecepatan 175 KM/Jam.
Option part exterior pendukung performa mesin lain-nya, pada knalpot mengusung aftermarket, dengan header 32 mm dan lubang sarangan 60 mm.
Kemudian throttle body cuman kena jarah bor polish, berikut penggantian element filter dari K & N, untuk menghendaki Air Fuel Ratio lebih lean.
"Pengaruh ke pemakaian, akselerasi di RPM bawah dan tengah lebih ringan, jadi pas buat penunjang kebutuhan sunmori, seperti lepas start dari traffic light, "senyum Nathan.
Sisi lain, pada exterior juga banyak mengalami perubahan, dengan tema racing circuit.
Seperti penggantian setang kemudi dari Ride It, dibekali master Frando FMF 130, dengan spesifikasi plunger master 17 mm.
Diinstal dengan selang rem Hells dan kampas cakram Gold Frend. Pada kompartemen ini, holder switch berganti aftermarket, seperti yang diaplikasi pada tema modifikasi Thai Look.
Sedang pada bagian cockpit, ada tambahan indikator aftermarket, dengan fitur water temp dan volt meter.
Untuk velg mengalami repaint, dicekik karet bundar dari Michellin Road 5 dan bersanding cakram tipe floating brand Delkevic 32 cm.
Diapit suspensi depan yang berganti jenis up side down dari brand YSS.
Memahami, performa mesin yang kini sanggup menyemburkan power hingga 36 HP saat di 12.000 RPM dan torsi maksimal 21 Nm di 8600 RPM, maka instalasi penerangan dimaksimalkan.
Dengan pemakaian Projie AES tipe 2,5 WST 35 watt, guna memastikan pada radius 100 meter di depan, penerangan terback up optimal, saat kebutuhan mengumbar speed di malam hari. skg