Arif Bintoro milenial penghobi kecepatan ownernya tak mau debat panjang lebar soal basic herex. Sebab, makin kesini, Bintoro sapaannya makin paham DNA sport 4 tak kencang itu, dipengaruhi oleh faktor apa saja, sehingga soal yang satu ini Bintoro sulit diintervensi. Bisa jadi, jam terbang dan pengalaman Bintoro yang membentuknya.
Apalagi belakangan ini Bintoro makin sering merapat di RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Surabaya, workshop rujukan remaja milenial penghobi kecepatan.
Bicara milenial, sebuah era baru teknologi, Bintoro juga milenial, dengan CB 150R Bintoro pingin mengumbar power di jalan provinsi setiap weekend saat touring bersama koleganya.
Up grade performa mesin CB 150R yang dijuluki "Super Baggio" ini, dibuat setara bahkan diatas performa herex. Em sory bukanya sombong, tapi ya biar nggak kerja dua kali. “Sekaligus buat pembuktian, bahwa kapasitas mesin kecil dan option part racing yang efektif, hasilnya bisa istimewa ketika ditangani punggawanya, ”bisik Bintoro.
Andik mekanik RAT Motorsport, Sidoarjo yang merasa mendapat lampu hijau dan tantanganya diterima Bintoro, lantas menyusun estimasi. Throttle body dipilih dari XTR 34 mm berikut tambahan velocity stack 12 cm, hasil kreasi RAT Motorsport, Sidoarjo. Dipadu injector BRT dan ECU BRT Juken 5, skala prioritas menjadi bekal utama Andik.
Memang match dengan progress Andik, yang mencangkok piston 64,5 mm from BRT, sepaket dengan blok silinder-nya. Tapi, alasan pertimbangan untuk mendapatkan durability, maka stroke dipertahankan standar.
Disini misi Bintoro juga untuk membuktikan, bahwa dengan kapasitas 188 cc saja, bisa mengatasi performa herex. “Power to weight ratio CB 150R, saya yakin juga lebih unggul dan banyak berkontribusi ke performa speed, ”urai Bintoro.
Tapi, dari acuhan kapasitas mesin yang meningkat tadi, bearing as kruk diputuskan berganti kompetisi yang mampu melayani gasingan hingga 12.000 RPM. “Konsekuensinya memang oli mesin wajib Maxima atau Motul 5100, guna mereduksi BHP, ”jelas Andik dengan nada tenor.
Bahkan, statetment Andik juga berdasar dari rombakan silinder head, penuh dengan perhitungan data dan hasil pengujian dynotest. Termasuk camshaft yang diracik melalui perjalanan panjang RAT Motorsport, Sidoarjo selama menangani kuda besi Fuel injection. Sehingga, urusan detail ukuran lebih mengakomodir kebutuhan naiknya kapasitas mesin.
Perhitungan desain camshaft juga atas pertimbangan ukuran katup, yang saat ini memakai oversize 25 mm (in) dan 22 mm (ex).
Data camshaft menyebutkan, in open pada 20 derajat dan close di 52 derajat, sebaliknya camshaft ex open di 52 derajat dan close pada 20 derajat. Dengan perolehan lift cam yang sedikit dinaikan, hingga menjadi 8,6 mm dari 8,2 mm.
“Langkah yang satu ini saya anggap sebagai metodhe baru, agar clearance camshaft dengan tapet ideal, saat melayani kebutuhan full throttle dan riding long journey, “sebut Andik yang kali ini menyisipkan logat England.
Agar racikan option part silinder head makin efektif, mengolah siklus gas segar, berikut gas buang, lubang intake dipermak hingga 30 mm.
Sedang exhaust dijadkan 28 mm dan dilepas knalpot WRX, dengan komposisi leher, bafel dan sarangan menu street performance. Dihantar perbandingan kompresi 12,5 : 1, yang sarat dengan sensasi bengis akselerasi.
Berdasar dari jam terbang, testcase, serta berbagai metodhe setingan dan korekan RAT Motorsport, Sidoarjo. Semakin memudahkan Andik mendapatkan input dan data terbaik dari Swega CEO RAT Motorsport, Sidoarjo.
Hingga mampu membakukan power maksimal 35 HP, berbanding dinamis torsi maksimal 25 Nm. "Mengingat, makin kesini saya dan tim RAT Motorsport, terus menganalisa data korekan maupun option part paling efektif, tapi mampu menghasilkan output power dan torsi lebih besar di kelasnya, "tegas Swega. teks - foto : skg
