Maraknya modifikasi dan perkembangan Fuel injection belakangan ini, seolah terus memacu para tuner yang intens menangani Fuel injection. Berlomba menelurkan inovasi terbarunya. Menjadi hal yang wajar dan mutlak pula, seiring dengan perjalananya.
Salah satunya, pemakaian double injector, untuk kebutuhan street performa diklaim lebih istimewa. Termasuk duet Ridho dan Amin mekanik RAT Motosport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo, yang sukses mengaplikasinya di GSX 150R.

Kontribusi double injector, mampu mengunci Air Fuel Ratio dengan rentang waktu lebih singkat. “Tuner semakin dipermudah untuk menyajikan performa mesin, paling ideal, di gasingan bawah maupun atas, ”tutur Amin.
Instalasi double injector terbagi dari primary dan secondary. Primary terpasang seperti bawaan pabrik, sedang secondary berada di luar bibir throttle body atau velocity. Di bagian itu pula bracket injector secondary dirancang.

Mekanisnya, injector primary menyemprot di rentang 1100 RPM - 5000 RPM. "Pada fase ini, tekanan negatif mesin lebih banyak berkontribusi, "tambah Ridho.
Sedang injector secondary, meletup, eh menyemprot di atas 5000 RPM. Estafet semprotan injector primary dan secondary, dikelola program ECU yang memiliki software double injector. “Maka, sebelum mengaplikasi double injector, ganti lebih dulu ECU yang dilengkapi software double injector, ”saran Amin.
Lantas apa istimewanya peranan injector secondary ? Injector secondary menjadi estafet, setelah tekanan negatif melemah. Mutlak kontribusi dan kelebihanya ada disini.
Injector secondary memiliki jarak proporsional dari area inlet. "Kualitas semburan lebih smooth, terbentuknya AFR ideal dominan diciptakan disini, ”yakin Ridho.

Kemudahanya lagi, maju mundur posisi injector bisa dimainkan dari adaptor sebagai bracket, yang diinstal pada velocity. Bisa disesuaikan segmentasi pemakaian. Misal, dipakai touring dan identik dengan curah angin tinggi, lebih pas kalau dibuat rata atau lebih masuk di bibir velocity.
Agar tekanan angin saat di top speed tak sampai mengacaukan kualitas semburan injector secondary. “Tapi, itu bisa direvisi dan disempurnakan saat test case, ”ingat Ridho.

“Injector secondary digdayanya ada disini, hukum tekanan negatif mesin bisa dilawan. Jadi, mirip-mirp dengan NOS atau turbo, ”tunjuk Amin.
Di sisi lain, pemakaian double injector membutuhkan instalasi tambahan selang bahan bakar. Dari fuel pump cukup dicabang ke dua selang menuju ke injector primary dan secondary. Ingat, untuk naple atau soket sambungan selang pilih yang dikonsumsikan untuk Fuel injeksi.

Sebab, sistem penguncinya tak hanya diperkuat klem, tapi ada pengunci. Sehingga aman menerima tekanan fuel pump. Oh ya, untuk konsumsi dan aplikasi, pemakaian double injector bisa diaplikasi di bebek, matic dan sport Fuel injection. “Dengan asumsi, diaplikasi untuk kebutuhan up grade performa, ”promo Amin dan Ridho kompak. teks - foto : collins