Kawasaki KLX - ATS Feat Joko Sembung Racing Team, Gresik : SIAP MENGGEBRAK DI EVEN SUPERMOTO

ATS Feat Joko Sembung Racing Team, Gresik. Bermula dari drag bike, road race & touring, sekarang lanjut ke supermoto. ATS Feat Joko Sembung Racing Team, Gresik. Bermula dari drag bike, road race & touring, sekarang lanjut ke supermoto.

Sardi Harianto yang tenar dengan nama Sardex, makin penasaran dengan even supermoto. Sebab, kapasitas Sardex saat ini diklaim sebagai mekanik serba bisa. Mulai up grade performa mesin Road Race, Drag Bike, sampai Touring CB Monster. Maka, pandangan Sardex terhadap even supermoto yang dominan memakai basic sport trail lokal, jelas dan pasti menguasai.

Dari latar belakang ini, KLX 150BF rakitan 2017 dirombak habis, untuk dijadikan gacoan supermoto. Itu juga atas intervensi Mohamad Rizaldi big bos ATS Feat Joko Sembung Racing Team, Gresik, ingin berkontribusi meramaikan even supermoto di tanah air. Tapi, intervensinya positif, ke olahraga berprestasi.

Bahkan, Rizal juga semakin yakin, dengan jam terbang dan prestasi Sardex, yang selalu tampil inovatif di setiap proses up grade performa mesin apapun segmentasinya.  

Kendalanya hanya butuh adaptasi Risal Tuek yang diplot sebagai rider ATS Feat Joko Sembung Racing Team, Gresik. Sirkuit GBT, Surabaya menjadi kawahcandradimuka untuk meruncingkan skill Risal. Mengamati dari terkikisnya radius corner tapak kaki, Risal dipastikan telah bejibaku dengan kestabilan dan speed saat manuver.

Bore up & stroke up. Layani meningkatnya traksi dari makin besarnya profil tapak kaki & bobot kuda besi.

 

“Itu artinya, Risal tak main-main mengumbar speed dan rebahan dengan kuda besi postur lebih tinggi, ”yakin Sardex yang memastikan saat ini skill Risal lagi on fire dan siap tarung di laga supermoto. Demikian dengan up grade performa mesin yang diaplikasi, Sardex berusaha jeli memanfaatkan peluang.  

Mengusung kapasitas mesin bersih 175 cc, hasil pemakaian piston aftermarket 62 mm dan geser big end 2 mm, dari standarnya 54 mm sekaranh menjadi 58 mm. Stroke up diaplikasi, untuk mengimbangi traksi dan profil tapak kaki, agar tak menjadi beban mesin. Sebab, point ini yang selalu menjadi dilemma. “Pernah stroke standar, RPM naik singkat, akselerasi kejam, tapi putaran tengah atas grafiknya kurang kasar naiknya, ”jelas mekanik yang hobi dengan makanan rujak ini.

Karbu UMA 28 mm. Sebagai konsekuensi naiknya kapasitas mesin.

 

Dengan stroke up, konsekunsinya berganti ke rider, mesti rajin panteng RPM di titik-titik sirkuit yang menganut RPM rendah.  Minimal, mesti ada bekal 3000 RPM, keluar mulut tikungan, ringan menuju putaran atas. “Power bawah jadi tak terkuras, ”terang Sardex yang mencangkok karbu UMA 28 mm bermain jet 112 dan pilot 30 itu.

Otomatis katup dioversize menjadi 31 mm dan 27 mm, mengikuti volume debit gas segar yang kian meningkat. Dari kajian ini, perbandingan kompresi jadi tak banyak pertimbangan alias was-was. “Angka 12,3 : 1, saya nilai tepat mengawal bobot KLX 150 dan traksi yang kian meningkat efek profil ban yang makin lebar, ”analisa Sardex yang mengolah gas buang melalui hasil karya Nur Iwan berlabel ATS - NRP itu.

Knalpot. Hasil karya Nur Iwan, bertipikal dongkrak putaran tengah.

 

Untuk program pengapian dipilih dari CDI BRT remot 24 step, dengan setingan grafik power spesial sebagai booster power tengah atas. Dari bekal up grade performa mesin demikian ini, racikan gigi rasio jadi leluasa mengikuti tipikal sirkuit. Kalau mengacu ke sirkuit GBT, Surabaya, gigi 1(29-13), 2(26-16), 3(standard-26) dan 5(standar-23).

Dari hasil seting speed, lebih jalan di berbagai variabel trek. Kendalanya tak bisa over turn, misal di u-turn lazimnya yang dianut pasar senggol. Tapi, lebih jalan di sirkuit yang mengalir macam GBT, Surabaya. Adaptasinya, memang berada disini, bagi saya sudah agresif, tapi tetap kendala saat over turn.

Final gear. Sesuaikan kebutuhan sirkuit & sempurnakan power tengah atas..

 

Alasan itu pula, Risal saya briefing untuk belajar rear wheel steering macam Gerry Mc Coy. Sampai suspensi depan belakang, saya re-seting di workshop JC Suspension, Surabaya. Sasaranya, mencari perbandingan dan komposisi rebound - kompresi yang paling ideal untuk supermoto dan aksi rear wheel steering.

“Dengan begitu, prosesi gantung RPM jadi lebi memungkinkan, untuk up throttle,”beber Sardex yang cocok dengan final gear 14-49 untuk sirkuit GBT, Surabaya.   teks - foto : rio