Peta kekuatan MP2 di laga LFN HP 969 Road Race Championship makin sengit dan kompetitif !
Di kelas para raja ini, hadir Toger Racing Team, Pamekasan, yang kini diback up Leon Candra dari Race Tech.
Koh Leon akrabnya, dipercaya membangun MX King spek MP2, dengan level racikan super premium, seperti request M. Iqbal Big Boss Toger Racing Team, Pamekasan.
Mengusung formasi tandem, dibela petarung Nasional M. Gibran dan Felix PM.
Tampak kesibukan Koh Leon dan pit crew, menganalisa record history sistem pengapian dan flow rate, usai M. Gibran dan Felix PM testcase saat free practice.
Makin spesial, Racing Team yang disponsori Paku Alam, Toger dan Bawang Mas itu, juga ikut menyemarakan kelas Bebek 2 tak 116 Novice dan Bebek 2 tak 125 Novice.
M. Gibran dan Felix PM juga dipercaya sebagai pilot jet tempur di dua kelas, yang lagi jadi primadona engine builder tanah air ini.
Terlebih, kelas berbasic bebek 2 tak ini, bagi Toger Racing Team, Pamekasan, menjadi taruhan gengsi !
Hingga intensitas Wahyu Reso jalankan research 2 tak terus bergulir, di setiap laga.
Termasuk di LFN HP 969 Road Race Championship, Surabaya, kembali memadatkan ruang crankcase dengan clearance crankshaft makin rapat.
Wahyu Reso dikenal sebagai engine builder kawak Madura, yang kini spesial menangani bebek 2 tak Toger Racing Team, Pamekasan.
"Selama saya memonitor langsung laga LFN HP 969 Road Race Championship, atmosfir team order begitu kuat.
Dan memang rasional, ketika kejuaraan paling bergengsi di tanah air ini, disikapi lebih sistematis.
Agar masing-masing rider, bisa optimal menerjemahkan dan mengeksplore inovasi kreasi upaya engine builder.
Selebihnya, saling mengamankan posisi, untuk mengatrol point, sampai memastikan masing-masing racikan kuda besi, bisa fight menembus limit, "tegas M. Iqbal.
Sebagai pelengkapnya, M. Gibran dan Felix PM juga berlaga di kelas Bebek 4 tak 130 Novice berbasic Yamaha Z1 dan Jupiter Z, yang mulai kembali semarak di laga skala Nasional.
Spesial ditangani oleh R Jety, yang masih sanggup menembus catatan waktu 45,200 detik, sementara best time Motoprix acuhan-nya di 44,999 detik.
Research terbarunya, mengarah pada pembenahan porting intake dan exhaust, untuk meminimalisir blow by gas.
Outputnya memang beda, khususnya pengaruh gasingan tengah atas, bahkan menurut R Jety, juga banyak berkontribusi di durability. skg