Adeeb Jaya Transport Racing Team, Probolinggo : TAMPIL MENGGEBRAK DI GRAND FINAL MCR 2023, SEKALIGUS DINOBATKAN BEBEK 2 TAK 116 TERKENCANG 2023

Probolinggo kembali bangkit di pentas kompetisi bergengsi bertajuk MCR, yang kini telah memasuki sesi Grand Final dan dihelat spektakuler di sirkuit GBT, Surabaya.

Melalui singgasana Adeeb Jaya Transport Racing Team, Probolinggo, seolah menjabani pertempuran bebek 2 tak, yang kian sengit juga dramatis, intens bergulir sebelum pandemi.

F1Z R kelir biru bergradasi silver dengan icon Tarpan milik Mat Santana pemuka kawak otomotif Probolinggo itu, sukses mendobrak di koloni terdepan, saat bertempur di Bebek 2 Tak 116 cc Open.

Kali ini, nama Rasya menjadi pilot tempur jet darat, hasil garapan duet Mat Santana bersama Donny Bule, Probolinggo.

Lugas menyiratkan pesan, hadirnya reinkarnasi dinasti “Triyugo”, yang memang tak terbantahkan !

Bersatunya jajaran begawan otomotif Probolinggo ini, yang lantas bertransformasi menjadi kekuatan super !

Kental merepresentasikan dari Probolinggo, oleh Probolinggo dan untuk Probolinggo.

Sejak awal, fenomena ini telah banyak diprediksi pemuka otomotif Jatim, di akhir tahun dan berakhirnya MOU rider nasional, acap kali terjadi kejutan fenomenal.

Kalau berandai-andai, formasi Adeeb Jaya Transport Racing Team, Probolinggo, saat diperkuat Rasya, memang sangat tepat.

Momentum inilah kisah cerita kejutan fenomenal itu bergulir !

Fase testcase performa mesin yang lagi diburu oleh Mat Santana dan Donny Bule sampai terdengar “tarkhim”, telah final menemukan data aktual dan valid !

Gaya balap Rasya yang terukur, sukses menguak kedigdayaan performa F1Z R, yang hampir dua pekan dipersiapkan Mat Santana dan Donny Bule, buat tebar pesona di laga Grand Final MCR 2023.

Pakem manuver Rasya mendekati limit, memang sulit terbendung !

Dari permainan racing line, rolling speed, minim kesalahan mengumpan speed, telak menjadi jurusnya.

“Tepatnya bukan tebar pesona, “jelas Mat Santana merendah, tapi serum up grade performa mesin era milenium, saat dikolaborasi metodhe korekan milenial, hasilnya lumayan juga, bisa mengimbangi jawara lama.

Konsekuensinya, aspek traksi bersamaan berlangsungnya testcase performa mesin telah banyak mengalami revisi.

Seperti reseting plunger suspensi depan, replacement dobleshock dari ADD, hingga penggantian brand tapak kaki, spesial untuk melayani rider yang brutal mengumpan speed, seperti Rasya.

Kabar senyapnya, centerbone geometri rangka F1Z R, juga telah mengalami sedikit custom oleh Mat Santana, seperti gaya racikan rangka yang sempat diadopsi Ahmad Jayadi, kala membela SKF Enduro Racing Team di 2002.

“Kasat mata, bagian luar memang tampak standar, tapi secara pengaruh ke Center Of Gravity, lebih menyatu dengan rider, khususnya menghadapi corner tajam, “bisik Mat Santana buka kartu.

Euforia ini lantas disambut gembira oleh Adeeb Putra Pangeran Adeeb Jaya Transport, dengan memberikan bonus kepada Donny Bule yang setia, mengawal Mat Santana, merealisasi jet tempur terkencang di Jatim, sejak berita ini diturunkan.

Kabarnya, untuk Rasya atas torehan prestasi terbaiknya ini, juga akan diberi bonus spesial, yang masih dirahasiakan oleh Mat Santana.    skg