Ajang balap supremasi tertinggi, seperti balap supersport selalu menjadi impian pelaku kawak balap tanah air. Sebagai apresiasi evolusi jam terbang, mental dan skill yang dirasa memadai untuk ke jenjang level lebih tinggi.
Memang rasional, sebab cukup banyak algoritma yang dihadapi dan diurai untuk melaluinya. Praktis dibaliknya selalu didalangi oleh sosok yang klimaks di otomotif.
Korelasi demikian yang kemudian bergulir pada prestige dan sebuah popularitas, mengapa supersport menjadi segmen balap para dewa, atau sultan seperti istilah milenial saat ini.

Salah satunya adalah Mevans Sanggramawijaya Pangeran Nurhikmah Putra Jaya, crosser merangkap rider Onesixeight Racing Team.
Menilik perjalanan panjang di kompetisi on road, memang telah menjadi cikal bakal Mevans, saat awal menitih karier di balap roda dua, yaitu road race.
Sehingga, soal bekal dan ilmu, secara basic dan kapasitas Mevans, cukup mumpuni.


Menjadi hal yang wajar, ketika skill yang lama terpendam ini diexplore kembali, melalui laga supersport, selain supermoto.
Yamaha R1M turunan DNA pacuan Valentino Rossi di Moto GP, menjadi pilihan dijadikan gacoan. Dan telah mengalami serangkaian up grade option part kompetisi pada mesin.
Terbagi clutch assy, piston forged, ECU - Piggy Back, Camshaft, Spring valve, Velve, Knalpot, Porting Polish, Throttle Body dan Injector.
Selain pembenahan kemampuan HP dan Torsi Yamaha R1M, perubahan aspek geometri juga direfresh, melalui kanibalan swing arm Suter.

Spesial point ini memang requet Mevans, untuk memperbarui faktor handling untuk lebih lincah, melayani standard sirkuit nasional di tanah air.
Hasil akhir saat sesi private training bareng Rey Ratukore, Mevans menyatakan kesigapanya lebih baik, melayani variable handicap sirkuit Sentul, Bogor.
Tapi, ketika dikalkulasi dengan torsi dan HP Yamaha R1M saat ini memang sadis.

Mevans mengaku masih tahap adaptasi dan berusaha keras, mencari feel ride paling tepat.
Power mesinya susah diajak kompromi ! “Akselerasi gigi 3, 4 dan 5 nya tak lagi dikonotasikan “jambak, tapi lebih tepatnya “nyawa seperti tertinggal, ”senyum Mevans.
Di celah ini Rey Ratukore masuk, memberikan pengarahan soal center of gravity, berbanding variable handicap.

Serta diskusi pencapaian traksi ideal, yang berlangsung melalui reseting monosok dan pemilihan tapak kaki dari Eropa.
Pengaruhnya memang luar biasa, Mevans yang rencananya akan berlaga di kelas Superstock, makin berani bermain tipis menusuk in-out racing line sirkuit Sentul, Bogor.
"Progress adaptasi mengalami peningkatan signifikan, ketika ditorehkan dalam statistic, "jelas Allie Andry Wijaya Asissten Manager Onesixeight Management yang serius memantau berlangsungnya private training sejak hari pertama (14/4/2021).

Dan di hari kedua sesi private training (15/4/2021), Azim Zulfikar yang biasa memperkuat Onesixeight Motocross Team, juga tengah serius dan asyik menguji coba performa Yamaha R25, yang terklasifikasi di kelas Comm B.
Dengan kemampuan fisik dan bekal skill, insting di motocross, Azim cukup singkat beradaptasi menemukan performa gaya balap terbaiknya.
Dari pantauan data logger yang dipakai, mengindikasikan Azim suka bermain RPM atas. Dari hasil analisa, bisa ditebak kalau kemampuan skill Azim diatas limit power R25.
Divisi teknis Onesixeight Racing Team yang justru dibuat repot, dengan gaya membalap Azim. "Sebab, tuntutanya ke durability, hingga bergulir ke perubahan flow rate debit gas segar lebih rich, "tambah Allie.
Mevans dengan dunia kompetisi roda dua, levelnya diatas hobi. Secara komposisi, menurut rider dengan nomer start 168 itu, passionya lebih kuat ke motocross.

Bukan soal sensasi dan menikmati proses perjuangan, hingga menjadi champion, yang bisa dipetiknya seperti saat ini.
Melainkan, cerita dan kisah dibalik perjalanan di motocross, cukup berkesan, yang membuat pribadinya berat berpaling dari motocross.
Alasan itu, di motocross Mevans makin all out. Dengan dibangunya Mega Team Onesixeight Motocross Team, yang diback up crosser-crosser junior potensial.
Seperti, Sheva Anela Ardiansyah, Ryan Devano Ardiansyah, Aldi Robidin, Agung Andriana, Michael Karnen Tumbaleka dan Lutfi Patrick.
Di kelas senior, selain Mevans sendiri, juga diperkuat Azim Zulfikar, Ferry "Copet" Irawan dan Arif Sutrisno.
Selain motocross, Mevans juga eksis di laga supermoto, hingga aktif berlaga di kejuaraan level nasional.
Untuk formasi Onesixeight Supermoto Team di musim kompetisi 2021, diracik matang dan terukur, kental bernuansa double predator.
Sebab, diperkuat rider karakter petarung, seperti Farudillah Adam yang belum lama ini telah melangsungkan pembicaraan intens, hingga pembuatan wearpack dengan icon Onesixeight.

Kabarnya Rey Ratukore sahabat lama Mevans, sejak pertengahan 2020 telah terbangun chemistry, dengan Onesixeight Management,
dalam pembicaraan strategi dan progress Onesixeight Supermoto Team.
Bahkan, di berbagai aktifitas, seperti seting motor hingga latihan bersama menunggang sport dan supermoto di sirkuit Sentul Kecil, Bogor, Mevans sering terlihat bersama Rey Ratukore.

Dan memang dibenarkan oleh Mevans, bahwa, Rey Ratukore di musim kompetisi supermoto 2021, resmi bergabung dengan Onesixeight Supermoto Team.
Hal ini juga makin memperkuat dugaan bahwa Onesixeght Supermoto Team, siap Go International menghadapi FIM Asia Supermoto !
BAJET FANTASTIS ! PERSIAPAN IKUTI WSBK JALUR WILD CARD
Secara estimasi, belanja option part kompetisi, saat proses membangun Yamaha R1M, team Divisi Teknis Onesixeight Racing Team, dipacu selektif, untuk mencari option part kompetisi yang terbaik.

Secara blue print material komponen dan level, tentu saja berbeda. Belum lagi, melalui tahap testcase untuk mencari best performanya.
Praktis, dalam proses up grade performanya memakan biaya yang fantastis, sekaligus menjadi viral di dunia otomotif nasional. Sebab, baru pertama, yang dihadirkan oleh Super Privater Mega Team Onesixeight Racing Team.
Tapi, prosses perjuangan Mevans yang berdarah-darah ini, setimpal dengan pride dan prestige yang didapatnya. Pasalnya, rider dengan nomer start 168 itu melalui keterangan resminya, fix berlaga melalui jalur wild card di ajang WSBK Seri Mandalika indonesia. teks - foto : enea/doc