Jujur saya ikut senang dengar kabar terpilihnya Bambang Soesatyo, menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia, dengan masa kerja 2021-2024.
Kerenya lagi Bamsoet, memiliki history organisasi otomotif yang kuat. Salah satunya Ketua Dewan Pembina Motor Besar Indonesia (MBI).
Dari sini saja, Bamsoet cukup memiliki reputasi dan berpengalaman di organisasi. Termasuk, proses menjalin hubungan, pengembangan, sampai menjadi panutan.

Hingga, nama Motor Besar Indonesia, tetap terjaga, dalam kiprah dan eksistensi di perjalananya.
Selama mengikuti perjalanan Bamsoet, saya menilainya sebagai pribadi yang memiliki pola pikir visioner, dalam urusan organisasi.
Sehingga saya optimis akan banyak progres yang diadopsi, dalam perjalananya.
Apalagi beliau saat ini masih aktif menjabat Ketua MPR RI.
Asimilasi antar element jadi mudah sinkron dan sejalan, untuk mengcreated dan memajukan otomotif di tanah air.

Sebab, dari prosedural, tatanan, jaringan, hingga kolega juga amat sangat luas.
Bamsoet banyak memiliki peluang, dalam memperbaiki interval yang dulu kusam dan dipolesnya hingga mengkilap.
Menjadi hal yang wajar, dalam sambutanya Bamsoet menegaskan akan menggelar 680 club event, 510 IMI province event, 189 national championship dan 32 national series.
Sebab, kalkulasinya matang. Provinsi dan wilayah mana saja yang akan dijadikan sebagai tuan rumah event otomotif.

Prediksi saya, Bamsoet akan membawa event otomotif, menjadi sebuah sarana sport tourism, di penjuru wilayah tanah air.
Semoga tak lagi tersentral di Jawa saja untuk event-event otomotifnya. Meninjau kilas balik usai pandemi ini, memang Bamsoet menjadi sosok yang tepat.

Melalui event-event otomotif itu pula, semoga ada peluang bagi masyarakat untuk memperbaiki perekonomian.
Hingga memberikan sinyalemen kuat, untuk membangun sebuah industri kreatif di setiap provinsi saat menyambutnya.

Bisa Racing School, Training Center Mekanik, Resto Café, Workshop Custom Rangka, MX Shop, Racing Shop dan masih banyak lagi yang bisa diimprove dari sini.
Dari situ pula akan terbuka lapangan kerja, hingga terjadinya perputaran dan lalu lintas bisnis.
Cita-cita Bamsoet ini sama halnya memberi lampu hijau, bagi promotor muda yang lebih energik, untuk berkreasi dan menggairahkan event kompetisi roda 2 dan roda 4.

Saya juga salut ketika Bamsoet terobsesi, akan menggelar 4 event international series dan 4 event international championship.
Sebab, sudah saatnya pembalap Indonesia, baik roda 2 dan roda 4 di semua segmen otomotif, berlaga dan dipacu di level international.
Kalau sampai total 8 event international itu berjalan, artinya akan banyak pembalap di tanah air, berkesempatan sparing partner dengan pembalap luar.

Di point ini, lagi-lagi saya optimis akan terjadi perubahan bahkan peningkatan standarisasi berkesinambungan, yang lebih menantang dalam mengemas sebuah event kompetisi.
Secara tak langsung, juga akan memberi input kepada promotor yang aktif menggelar event kompetisi.

Serta ilustrasi dan study banding yang komprehensif, bagi Racing School maupun MX Training.
Dan pastinya team-team balap roda 2 dan roda 4 yang all out, akan memiliki acuhan dan harapan cerah, sebagai jenjangnya.

Jadi, tak lagi berkutat di level daerah. Dengan asumsi jumlah event roda 4 dan roda 2 harus balans, seiring sejalan.
Mengingat kedua segmen ini, masing-masing memiliki loyalis, penghobi yang sama bergengsinya.

So pasti, akan menjadi daya pikat brand ternama dan sponsor, yang merasa memiliki kepentingan di dalamnya.
Sirkuit akan colour full, dengan sajian baner, A-Board, sampai umbul-umbul pesan dari sponsor.
Jujur, hal ini cukup menjadi euforia dan berpengaruh terhadap psikis pembalap, saat keras berjuang menjadi champion. teks - foto : enea/NPJ