Hasil survey panjang, dengan testcase yang berkesinambungan, DDF19 Racing Product kembali meluncurkan produk tuas rem – kopling terbarunya di pertengahan bulan Mei 2020 ini.
Tuas rem DDF19 Racing Product bisa dimanfaatkan sebagai tuas kopling, saat dipakai di bebek jantan, bebek road race, bebek grasstrack, bebek drag bike, maupun sport.

Fungsinya juga bisa menjadi tuas rem, ketika dipakai di matic, dengan asumsi belakang masih sistem tromol. M. Zulfikar big boss DDF19 Racing Product, menguji cobanya sendiri saat berlangsungnya testcase, dalam pemakaian touring. Jadi, nggak langsung didapat hasil yang proposional.
Sebab, mekanis tuas rem – kopling, saling berkaitan. Selain itu, juga mengalami ketergantungan dengan anatomi tangan postur bikers Asia, termasuk di Indonesia ini.

Dalam point ini, durasi riding dan intensitas pemakaian ruas rem - kopling telah kita riset, dari pengalaman beberapa bikers. “Pernah juga saya pasang di Versys 250, untuk kebutuha touring long journey, untuk bahan pertimbangan, ”papar M. Zulfikar yang memiliki home base di Jl. Gunung Andakasa, Tegal Dukuh 5/30, Denpasar.
Sehingga detail desain beberapa kali mengalami revisi. Sebab, tuas rem DDF19 Racing Product ini kita kaji sistematis. Dari skema dan rangkaian riset berkepanjangan ini, didapat pula sebuah maha karya tuas rem - kopling yang proporsional.

Prioritas ada di material bahan, menggunakan campuran diral memiliki tingkat bahan yang lebih liat. Konteks demikian ini tuas rem - kopling DDF19 Racing Product tak mudah patah saat mengalami benturan keras. "Maka, bisa menjadi alternatif saat dipakai buat grasstrack, yang rawan benturan,"yakin M. Zulfikar.
Dengan penambahan proses hardening di beberapa titik yang membutuhkan tingkat kekerasan bahan. Seperti bagian lubang pin sebagai tumpuan tuas. Efeknya, secara jangka panjang tak mudah aus. Akurasi kopling dan pengereman jadi lebih baik.

Gesekan seling jadi minim dan tarikan tuas rem - kopling semaki ringan tanpa beban. “Sebab, geometri pin tuas rem dan tumpuan naple seling, diperhitungkan memiliki gaya tarik yang simetris dengan rumah seling, ”beber M. Zulfikar.
Demikian dengan detail dan desain tuas. Lengkung dan bidang tumpuan jari, cukup memanjakan ruas jari bikers, kapanpun menyentuhnya. Kondisi seperti ini yang saya nilai, tangan kiri serasa memiliki relaksasi saat riding.

Kontrol kopling jadi lebih menguasai, begitu juga saat pengereman jadi lebih baik. Penyempurnaan aspek riding demikian ini jadi cocok untuk konsumsi racing, touring sampai daily use. “Sehingga, cocok sebagai alternatif subtitusi saat mencari tuas rem atau kopling , ”yakin M. Zulfikar.
Bahkan, saat difungsikan sebagai tuas rem di matic, telah dilengkapi switch dan soket untuk rangkaian stop lamp. “Instalasinya cukup mudah, sebab tetap dipertimbangkan dari sistem kelistrikan bawaan pabrik, ”promonya. teks - foto : rio