RAT Motorsport, Sidoarjo : MUSIM KOMPETISI 2023 FIX, BERPARTISIPASI DI SUPERMOTO & GTX

Kendati selama ini lebih banyak dikenal di kalangan Ngabers, Drag Bike dan Street Performance, kabar hangat, kini RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo, mulai ekspansi di jagad supermoto dan GTX.

Fakta demikian tersaji, saat Arul tuner RAT Motorsport, terlihat mondar-mandir di sirkuit Panglima Sudirman, Batu, pada  pagelaran Road Race Openchampionship 2022, weekend silam.

Arul dipercaya mengawal salah satu Racing Team asal Malang, yang berlaga di kelas Supermoto Sport Trail 180 cc Tune Up, bagian dari supporting class dalam main event.

Sudian nama rider penunggang KLX 150 dan CRF 150 itu, di laga kali ini sukses menguasai jalanya kejuaraan.

Performa speed dan durability, yang diklaim menjadi kunci suksesnya Sudian.

Memang rasional saat meninjau layout sirkuit mirip abjad L.

Potensi Full throttle, late braking dan gantung RPM, lebih dominan, mutlak menjadi menu utama kebutuhan mesin.

Bukti konkrit, pacuan Sudian tak lagi mengenal istilah power drop atau power loss, sekalipun intensitas engine brake extreme berlangsung dominan.

Makin memperkuat tesis Arul, racikan dan korekan manual tech yang biasa diadopsi di segmen ngabers, touring dan drag bike, juga digdaya untuk supermoto.

Bahkan, jedah sehari Arul dengan formasi Racing Team yang sama, bergeser ke sirkuit MX GTX kawasan Pujon.

Lagi-lagi hasil up grade performa bebek GTX garapan Arul menuai prestasi lima besar.

"Laga mud race saat berlangsungnya GTX, yang membuat saya lebih tenang.

Mengingat jauh hari jelang laga, faktor durability telah saya research matang, sembari mencari chemistry dengan gaya balap Sudian, "beber Arul.

Hal ini pula yang menjadi sinyalemen kuat, bahwa RAT Motorsport, akan berpartisipasi di segmen Supermoto & GTX !

Benarkah demikian ? Swega CEO RAT Motorsport Saat dikonfirmasi, tak menampik tudingan itu.

Mengingat, Sport Trail yang agresif diluncurkan oleh raksasa Japan, memang menjadi bagian segmen pasar RAT Motorsport.

Terkait dengan kebutuhan up grade performance, service harian, tune up konsumsi touring, hingga kebutuhan adventure.

Saya pribadi menilai, “ya inilah geliat dan dinamika otomotif roda dua, yang terbangun swadaya saat pelaku racing kompetisi roda dua, dihadapkan kejenuhan.

“Baik dari sisi regulasi, jawara penguasa podium, sampai metodhe korekan yang telah jamak diaplikasi, ”beber Swega.

Supermoto Sport Trail 180 cc memang lagi marak di berbagai penjuru kota, khususnya kantong-kantong wilayah para pelaku otomotif.

Paras dan tongkrongan, yang dipakai di kelas Supermoto Sport Trail 180 cc, juga menjadi alternatif evolusi baru, dari para penghobi CB Monster dan herex, berbasic mesin sport 4 tak tipe CB.

“Berbagai kalangan dan Segmen pelaku industri kreatif saling mengapresiasi dan menyambutnya positif, sehubungan dengan kontibusi dalam perputaran ekonomi, ”sorot Swega.

Contoh paling simpel, velg, ban, knalpot, cakram dan setang kemudi aftermarket, yang menjadi starter kit-nya.

Termasuk RAT Motorsport, juga menyambut baik fenomena Supermoto Sport Trail 180 cc, yang menilai justru sebagai trigger, kembali bangkitnya racing kompetisi roda dua segmen seribu umat.

Sebab, kehadiran kelas dengan peminat paling tinggi setelah bebek 2 tak ini, berpeluang membuka champion baru, ketika menilik dari mode up grade performance, serta klasifikasi kelas yang dibuka.

“Kalau diberi kesempatan dan peluang di musim kompetisi 2023, saya pastikan untuk ikut berlaga, kemungkinan memakai basic Yamaha WR 155, kebetulan masih sedikit pemainya, ”tegas Swega.

Bahkan ketika meninjau sejak Pandemi silam, intensitas customer untuk up grade performance Sport Trail Lokal, seperti KLX 150 dan CRF 150, cukup marak.

Tapi, saya membaca fenomena ini, hanya untuk kebutuhan daily use dan touring.

Tak sampai memprediksinya jauh, kalau nantinya akan menjadi supporting class di road race.

Dengan demikian, keberadaan Arul tuner RAT Motorsport, di sirkuit road race, pantas kalau disebut lagi study banding.   skg