Menjadi salah satu aset Jatim, yang kini lagi menitih karier di kelas MX 125 cc, dengan skema pelatihan serba terukur dan profesional.
Jatim layaknya bangga dengan keluarga besar Gane Sasongko, yang serius mengawal karier Gane, mengejar puncak prestsi di skala nasional.
Secara kans juara, kelahiran Jember 2007 itu, masuk jajaran crosser young guns MX 125 cc nasional.
Dengan jenjang karier yang dilalui dari 50 cc di Maret 2015, di Johny Pranata MX Academy (JPMA).
Setahun lamanya Gane menyerap ilmu yang diajarkan oleh legenda motocross tanah air itu.
Basic motocross dan pembentukan fisik, mental bertarung saat itu yang dominan diakomodir oleh putra pasangan Handy Sasongko dan Nanik Mariyati itu.
Selebihnya, teknik dan cara memacu special engine yang benar, sampai pengenalan variabel handicap, telah dilalui Gane saat itu.
Mengingat, secara fitur JPMA memiliki sirkuit skala nasional, sebagai lokasi training skill.
Di 50 cc lebih tepat menjadi fase adaptasi saya, keseluruhan basic soal teknik dan segala sesuatu di motocross, diperkenalkan ke saya.
"Saya sangat terobsesi untuk terus mendalami dan serba ingin tahu, "senyum siswa SMPN 2, Jember itu.
Di tahun 2016, Gane pindah ke IAMA, Jogja sampai dengan sekarang. Di IAMA Gane kembali mengembangkan teori, teknik dan fisik.
Pembentukan skill saat penjenjangan di 65 cc dan 85 cc, Gane dominan mengadopsi trade mark pelatihan IAMA.
Di 2021 Gane mampu menorehkan prestasi terbaiknya, di kelas 85 cc Gane mengemban gelar juara umum 85 cc.
Akumulasi point Gane peringkat atas, dengan pacuan kuda besi Husqvarna TC 85 cc lansiran 2019.
Kesuksesanya di kelas 85 cc, selain jam terbang, skill dan fisik yang terlatih, performa kuda besi juga banyak berkontribusi.
Final setingan secara menyeluruh sudah tepat, demikian soal durabilitynya, sudah teruji nyata.
"Sebab, di musim kompetisi 2021 dominan laga di mode mud race, "terang crosser dengan nomer start 113 itu.
Sejak event vakum masa PPKM, Gane justru intens berlatih. Sebab di 2020 sampai 2021, sejatinya menjadi fase pemantapan skill Gane plus mengukir jam terbang di 85 cc.
Dasar itu, percepatan skill dinilai menjadi hal mutlak oleh jajaran instruktur IAMA.
Bahkan setiap hari, Senin sampai dengan Jum'at, Gane terus berlatih skill dan fisik, sampai ke detail asupan gizi dan proteinya.
Mengingat kompetisi di 85 cc, diklaim menjadi awal-awal memasuki kawahcandradimuka.
"Semua lini dipersiapkan matang, tak terkecuali apparel yang dinilai paling nyaman dan safety, "timpal Risnandar asisten pribadi Gane.
Dari kacamata Irwan Ardiansyah owner IAMA, Gane memiliki kelebihan diatas rata-rata.
Terutama soal fisik dan kemampuan menyerap teori yang diajarkan.
Bahkan, ketika meninjau semangat dan kemauan kerasnya, saya optimis mampu menghantarkanya di puncak prestasi, di setiap jenjang yang dilalui.
"Pribadi Gane kuat merepresentasikan sosok calon crosser jawara, "yakin Irwan Ardiansyah.
Di musim kompetisi 2022 ini, Gane siap mengukir prestasi terbaiknya di kelas MX 125 cc, memacu KTM 125 versi 2022.
Gaya bermainya terukur, piawai melayangkan tekanan dan memainkan emosi lawan, seperti saat Gane laga di Danlantamal Cup MX-GTX 2022, bulan silam.
Performa dan ritme speed dijaganya stabil, setiap handicap diselesaikanya rapi dengan pertimbangan kondisional.
Gaya bermain demikian ini, mampu menyajikan kemampuan fisik terjaga prima hingga akhir lap.
Saya berusaha mengikuti layout dan kondisi sirkuit, selebihnya juga jajaran formasi crosser yang bertarung.
"Dari dasar itu, saya bisa menerapkan gaya balap lebih terukur dan tak memforsir fisik, maupun performa mesin pacuan saya, "ulas Gane.
Untuk divisi teknik diback up Monyenk tuner Jogja yang sempat tenar meramaikan blantika road race tanah air, era karbu sampai Fuel innjection.
Monyenk mengawal Gane sejak di 85 cc, tahu persis kebutuhan Gane di setiap menyelesaikan tipikal handicap sirkuit yang berbeda.
Termasuk soal perubahan suhu dan kondisi cuaca sekitar sirkuit, Monyenk pengalaman dan singkat mengaplikasi final seting dengan kondisi real time. skg
