Persis dengan prediksi autonine sejak 7 tahun silam, pertama kali Udek mengenalkan desain Monkey Bike-nya ke publik dan modifmania Jatim.
Sebab, tema dan segmen modifikasi ini, terus bergulir menjadi industri kreatif otomotif, selain tema retro saat itu yang lagi ramai-ramainya.
Tak hanya sekedar berbekal nama Udek, yang telah famous di dunia retro dan sebagai payung Monkey Bike.
Tapi, jurus kanuragan turut digelontorkan all out, sampai puasa 40 hari, di proses perjalanan menakodhai workshop Monkey Bike.
Komitmen, konsistensi dan fokus, sampai untuk ekspansi ke ragam bisnis lain ditangguhkan oleh Udek.
Saya ingat kata mutiara di Instagram, orang sukses dominan fokus dalam satu bidang pekerjaan.
Sebab, akan memahami beratnya proses "babat alas", yang biasa dijadikan sebagai rambu dan college bagi pribadinya.
"Kesuksesan itu yang nantinya akan membuka cakrawala baru, dalam pengembangan bisnis, "optimis Udek yang baru saja mendesain Meja Jig untuk merancang rangka DNA Monkey Bike.
Dengan asumsi, program kerja harus jelas, dengan progress nyata.
Dari perencanaan desain, jaga kualitas, propper fungsi kelayakan dan quality control, saat ini yang selalu menjadi landasan kerja Udek dan Team WS Udek Oto.
Contoh simpel, penataan ornamen pangkon plat nomer dan penerangnya. Jangan sampai, mempengaruhi estetika buritan.
Sebaliknya oleh Udek, dimanfaatkan sebagai fitur untuk mendongkrak sisi eksotis Monkey Bike.
Sisi lain, soal geometri dan kenyamanan riding style, ada inovasi baru yang telah diplot Udek, sehubungan detail ukuran.
Geometrinya lebih giant dikit, boleh disebut Gorila tapi masih ber-DNA Monkey.
Bahkan, evolusi ini juga diikuti dengan terjadinya rubahan metodhe pengecatan, demi menciptakan sebuah kualitas.
Untuk bahan adonan cat ada formula terbaru, yang tak bisa dipublish untuk umum.
Sebagai pengaruh dari kian beragamnya segmentasi Monkey Bike, yang memacu Udek segera move on.
"Sementara teka teki "idealis dan pakem", saya bawa dulu ke laundry buat dibilas, "senyum Udek.
Atas kajian, pencapaian dan kepiawaian soal rancang bangun Monkey Bike ini pula, Udek kembali mendapat job dengan nilai fantastis.
Fantastis disini definisinya mampu menbuka lapangan kerja baru, sebab dengan job baru ini jumlah SDM-nya bertambah.
Yap, H. Inung salah satu saudagar Kerawang, Jabar memesan Mokey Bike, dalam jumlah unit cukup banyak.
Nama Udek ditunjuk menjadi team research dan development. Kamus bekal perjalanan merintis workshop Monkey Bike ini, sontak kembali dibuka.
Request H. Inung dimix oleh persepsi dan perhitungan rancang bangun Monkey Bike, yang selama ini Udek catat dalam kamus.
Hasil perbincangan panjang kali lebar, akhirnya menemukan mufakat. H. Inung pada point ini juga ikut teredukasi.
"Banyak point modifikasi dari keinginan awal yang bisa dikembangkan, khususnya soal fitur dan tema, memang diluar prediksi, "puji H. Inung.
H. Inung bahkan terpesona saat mengamati hasil kreasi Udek, sebuah Monkey Bike yang direbuild dengan tema Chopper.
Serta inovasi Udek lainya, sehubungan desain dan inovasi rangka tubular terbarunya.
Dari sini pula mutualisme itu terjalin hingga bergulir ke silaturakhim. Dan soal proporsional, H. Inung paham betul.
Sebab, pesanan Monkey Bike keseluruhanya, mengadopsi mesin Honda Supra 125 Series. Secara dimensi ideal saat dipadu frame tipe tubular, rancangan Udek.
Dan pemahaman konsumen seperti H. Inung, soal nilai inovasi dan kreasi ini, yang optimis akan memacu dunia modifikasi jadi berbobot.
"Sebab, saya dan H. Inung meyakini kalau pasar Monkey Bike dan DNA-nya akan merambah ke Sumatera, "semangat Udek. skg