Kabar baik mulai mengemuka, sehubungan dengan kembali digelarnya event balap roda dua yaitu road race dan supermoto, dengan tajuk SGM Road Race Cimahi (6/3/2021).
Mendapat tanggapan antusias, dari pelaku balap tanah air. Tapi, rentang libur balap yang cukup lama ini pula, justru menghadirkan fenomena atraktif.
Sebab, makin mengemuka bursa rider pindah team, hingga perpindahan dari motocross ke road race.
Menjaga eksistensi, menekuk setang di sirkuit, dipastikan menjadi latar belakang para rider terus beraktifitas, di event yang dihelat tanpa penonton ini.
Muatan kompetisi kian sporadis, tak bisa ditebak hingga banyak rider yang menjadi kuda hitam. Tak diduga tapi terdepan, sukses mengovertake rival.

Anggap saja di seri perdana ini sama-sama tidak memahami peta kekuatan masing-masing team balap.
Tapi, prinsipnya bagaimana kita bisa menjaga konsistensi, untuk terus berlatih dan sparing partner.
“Selain itu, juga memanfaatkan libur balap, untuk mencari serum korekan yang paling digdaya, ”kata H. Agus Tole owner Rabbani HUD iPone RRT Chongs DRF, Malang.
Makin spesial, total sponsor H. Agus juga bejibun, yaitu Rabbani MX, Djagung Racing Factory, HUD Grapic, iPhone Oil, Chongs Speed, CKC Mufler, Mie Kober Setan Group, Risquna Motor, Orca dan DP Planet Motor Batu.
H. Agus di kesempatan ini atas naam RASH Organizer, turut bersilaturahmi dengan berbagai team supermoto.

Sekaligus sharing kabar, di tahun ini H. Agus akan menggelar even yang sama, yaitu road race - supermoto.
Pemaparan seperti ini telah lama disampaikan H. Agus sejak pertangahan 2020.
Kali ini H. Agus juga turun berlaga di kelas supermoto, dengan rider young guns, yaitu M. Andreas.
Di kelas Supermoto Lokal 175 cc 35+ Mix Rider, H. Agus sukses menjadi yang terdepan.

H. Agus di kelas ini memamerkan kuda besi terbarunya, berbasic Yamaha WR 155, hasil korekan Pak Cong from Gadang, Malang.
Tentu saja mengundang perhatian tuner dan Branch Manager pabrikan option part yang biasa menjadi konsumsi kuda besi supermoto.
Pak Cong yang banyak pengalaman soal up grade performa kuda besi sport trail lokal untuk supermoto, jadi makin dimudahkan.
Sebagian data korekan juga hasil konversi produk sport trail yang lebih dulu diupgrade dan menuai prestasi.
Tapi, untuk proses up grade WR 155, waktu justru lebih banyak tersita untuk riset VVA piranti silinder head.

“Kalau perangkat lain, seperti seteng katup, sampai gigi rasio, sudah memasuki tahap final, ”jelas Pak Cong yang mengadopsi throttle body aftermarket itu.
Demikian di kelas Supermoto Lokal 175 cc Mix Rider, nama M. Andreas Rabbani juga sukses menyabet podium teratas, dengan basic kuda besi CRF 150.
M. Andreas mampu menahan gempuran Yasin Somma, Gerry Salim dan Tomy Salim.
Intonasi power kuda besi dan karakter M. Andreas, telah menemukan chemistry. Sehingga penataan speed, bisa teratur dan rapi, tanpa kesalahan.
Di satu sisi M. Andreas jeli memanfaatkan emosi rival di belakangnya. Sebaliknya, M. Andreas selalu kontrol emosi dan berusaha rapi, di setiap menghadapi handicap by handicap.

Akurasi dan kestabilan M. Andreas, menjaga ritme power dan speed, yang kemudian menghantarnya di posisi terdepan.
“M. Andreas disebut-sebut sebagai kuda hitam, oleh pengamat otomotif dan media yang meliput di sirkuit dengan desain teknikal itu, ”tegas H. Agus.
Bahkan, M. Andreas di kelas Supermoto Lokal FFA s/d 250 cc Mix Rider, mampu berada di urutan 4. Setelah mengalami accident, lantaran roda belakang kurang ngegrip.
Menurut penuturan M. Andreas, proses uji coba dengan 250 cc belum maksimal.

“Sebab, sejak awal di sesi latihan konsentrasi saya terpecah, untuk menggeser postur badan mengimbangi center of gravity kuda besi, ”bisik M. Andreas yang menyayangkan terjadinya accident.
Tapi dengan begitu, saya lebih bisa untuk berhitung. “Mengenai prosentase pemakaian rem depan belakang, teknik rear wheel steering, mengatur porsi RPM dan power lebih rapi, hingga pembentukan racing line baru, ”urai M. Andreas.
Dan di kelas bergengsi 450 cc, dengan memacu Husqvarna H. Agus Tole menempati urutan ke 2, setelah fight ketat dengan Farhan Hendro, Rino Sanjaya dan Ekky Kelana.
Cukup banyak pengalaman yang saya dulang kali ini. Ada perasaan bangga, paling spesial saya banyak mendapat ilmu baru dari rider selevel Farhan Hendro.

Farhan, cukup banyak menyajikan teknik dan ilmu balap yang belum saya miliki. “Farhan hebat, saya mengapresiasi skillnya, ”komentar H. Agus.
Dan bekal teknik motocross yang sering dilangsungkan selama liburan balap, kali ini cukup banyak memberi kontribusi.
Variabel handicap yang disiapkan di laga supermoto, jadi terasa ringan diatasi H. Agus.
Hal ini juga pengaruh dari hasil custom suspensi pada seluruh kuda besi Rabbani HUD iPone RRT Chongs DRF, Malang. Spesial untuk custom suspensi H. Agus percayakan pada JC Suspension, Surabaya, yang dikenal sebagai ahlinya.
Hingga, memudahkan pit crew Rabbani HUD iPone RRT Chongs DRF, Malang saat pencarian final seting suspensi, ketika training skill berbanding desain sirkuit.
“Termasuk saat menghadapi handicap sirkuit Cimahi, ”pungkas Pak Cong. teks - foto : skg/doc rabbani