Honda CB 150R, Pasuruan : GENGSI & AKSI PIONIRNYA SPORT INJEKSI

Ridho mekanik Rat Motorsport, Sidoarjo. Bangga, bisa kembangkan performa pionirnya sport Fuel injeksi & memberi bekal percaya diri hadapi sport fairing. Ridho mekanik Rat Motorsport, Sidoarjo. Bangga, bisa kembangkan performa pionirnya sport Fuel injeksi & memberi bekal percaya diri hadapi sport fairing.

Lama tak tersentuh di workshop racing. Timing peluncuranya memang berat, sebagai masa transisi awal dikenalkanya teknologi Fuel injection di tanah air. Sebab itu, CB 150R dominan tampang standar luar dalam. Hingga pabrikan mesti merangsangnya melalui One Make Race.

Tapi, tetap saja, teknologi karbu masih kuat di segmen racing. Makin kesini, pemilik CB 150R terasa mendapat angin segar, termasuk Lukman Akbar pemiliknya asal Warungdowo, Pasuruan, merapat ke RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo, wokshop tenar yang intens mengembangkan Fuel injection.

Lukman sapaanya, jadi sumringah, mengingat Ridho mekanik RAT Motorsport, Sidoarjo langsung menawarkan menu up grade Fuel injection, dengan berbagai opsi dan bajet yang terjangkau. Kali ini Lukman, merequest up grade performa mesin, spesial untuk menu touring dan ketahanan.

Hal demikian memang beralasan, secara geografis wilayah Pasuruan cukup luas. “Meskipun riding dengan route seputaran Pasuruan, tetap setara dengan touring. Ditambah lagi, Lukman sering kali menyisir wilayah pegunungan, sebagai hobi lamanya saat waktu luang.

Lukman Akbar. Butuh performa mesin tangguh untuk bisa naik pegunungan.

 

Menu up grade performa bore up dinilai paling tepat untuk itu. Lukman juga terobsesi menandingi performa sport fairing 150 Fi terbaru, yang marak di jalanan. “Seolah memasang perang kuda besi paling kencang, ”kilah Lukman dengan nada tinggi.

Untuk serum bore up memakai piston 67 mm Kawahara jenis dome, atau setara oversize 350. Perbandingan kompresi dinaikan, menjadi 12,5 : 1, sesuai obsesi Boy yang ingin menandingi sport fairing 150 Fi. Didapat dari pembentukan re-design crown piston, dengan konsekuensi paking bertahan OEM.   

Tingginya perbandingan kompresi kali ini, direduksi radiator yang dikanibal dari Satria F 150 Fi. Dengan dimensi lebih tebal, kisi dan siklus air lebih rapat. “Sehingga proses menstabilkan suhu mesin, diklaim lebih baik, ”yakin Ridho.

Radiator Satria F 150Fi. Dimensi lebih tebal & proses menstabilkan suhu mesin lebih baik.

 

Sedang piranti silinder cop, masih mengadopsi katup OEM 24 mm (in) dan 21 mm (ex). Lanjut merapikan intake dan exhaust, berikut polesan. “Prinsipnya, hanya memperbaiki flow gas segar dan gas buang, sesuai meningkatnya kapasitas mesin, ”detail Ridho.

Fitur up grade performa silinder cop, juga berlangsung melalui re-design camshaft, dengan skema in open 15 derajat, in close 54 derajat. Sebaliknya, ex open diplot di 16 derajat dan ex close saat 53 derajat.

 

Knalpot RAT Motorsport. Kombinasi ukuran proporsional & dilengkapi exhaust tech.

 

Desain camshaft demikian paling tepat dipadu knalpot RAT Motorsport. Memiliki ukuran leher 34 mm, bafel 42 dan sarangan 50 mm. Juga dilengkapi exhaust tech, sebagai ruang induksi dan booster gas buang, konsumsi stop and go. Selaras dengan pengaruh meningkatnya fuel rate 185 cc/minute dari remap ECU BRT, yang awalnya diproyeksikan melayani naiknya kapasitas mesin.

ECU. Dipinang dari BRT.

 

Kerenya, asupan udara ditingkatkan melalui pembentukan inlet throttle body dengan kontur velocity.  Lagi-lagi, kestabilan tekanan negatif menjadi prioritas Ridho, untuk memaksimalkan AFR di gasingan tengah. Klop dengan data grafik dynotest, di saat 3000 RPM keatas naiknya signifikan.

 

Velocity stack. Maksimalkan akurasi debit udara, penunjang kestabilan AFR paling ideal.

 

Beda dengan kontribusi penambahan velocity stack, dengan konfigurasi panjang 65 mm, diameter 60 mm -  40 mm. Kian bengis saat sesi uji coba di top speed, rambatan speednya nendang. Klop dengan pencapaian torsi maksimal 23,7 Nm di 8800 RPM, serta power 28 HP menjelang 7300 RPM.

Mungkin, juga faktor pemakaian quickshifter aftermarket. Pengaruh delay pada sistem clutch, makin diminimalisir. Sebab, drumshift dan rotary, daya gasingnya dinonaktifkan 0,5 detik, melalui memutus arus pengapian, seperti skema unit instalasi quick shifter.

Sehingga, tak ada lagi istilah interval speed di setiap percepatanya flat dan cenderung naik. “Bahkan, kalau berani mengumpan RPM tinggi lebih singkat, seperti style rider drag bike, fungsi quick shifter akan tepat guna, ”yakin Ridho.   teks - foto : skg