Ini dia putra legenda motocross tanah air asal Surabaya, tak lain Johny "Kucing" Pranata.
Autonine sempat kaget juga saat sua dengan Mavel Pranata, anak pertama Johny itu.
Kalau Johny hobi di off road, sebaliknya Marvel demen full throttle di on road, tergabung dalam squad MBro Garage.
Sekilas infonya, MBro adalah workshop milenial, dikelola oleh Nicholas sebagai tuner, yang sempat menimba ilmu RAT Motorsport, Sidoarjo.
Dan kini mengembangkan ilmu otomotifnya di UK Petra.
Hubungan dengan Marvel sebagai teman lama, sekarang sama-sama mengejar study di UK Petra.
Tapi, soal racikan modifikasi pacuan daily use-nya, Marvel ada persamaan dengan sang papa.
Kental menyajikan atmosfir brand dunia dan safety, identik menjadi prioritas.
Seperti pemakaian tapak kaki, dipinang dari Pirelli tipe Diablo Rosso Corsa profil 100/80-17 di depan dan 140/70-17 di belakang.
Penampang profil bulatnya dikejar, buat rebahan dan manuver tajam saat turun di cornering.
Sisi lain, meningkatnya profil ban, kerja suspensi jadi terback up lebih baik.
"Untuk Ngabers atau Sunmori menyisir destinasi virgin bareng keluarga besar MBro Garage, jadi nyaman, meskipun menghajar trek makadam, "urai lajang yang merepaint velg itu.
Dari profil ban ini pula, Marvel menjadikanya sebagai trigger buat dongkrak performance speed.
Sebab, menurut Marvel makin kian besarnya profil ban, diameter total roda jadi lebih besar.
Setara dengan memperingan setingan final gear. Bahkan, buat mengejar akselerasi yang lebih bengis, final gear dijadikan 14-45 dari standarnya 15-45.
Konsekuensinya debit gas segar wajib deras, sebab power mesin menerjemahkanya lebih berat, saat menghela gasingan bawah.
Dari hasil komunikasi hingga jelang subuh, bareng Nicholas dan Dennis, juga squad MBro Garage.
Pilihan ECU akhirnya sepakat mengaplikasi SARP Cobra Series.
"Hasil remap, flow rate merujuk di 155 cc/minute, dengan torehan AFR 12,9 : 1, "jelas Nicholas yang masih mempertahankan injector OEM itu.
Lebih lanjut, guna meningkatkan stok udara bersih dan menjaganya lebih dingin, elemen filter digantikan Ferox.
Korelasinya menunjang kebutuhan mesin, saat berada di fase tingkat kevakuman tinggi.
Fase ini pula yang dimanfaatkan Nicholas, untuk menyisipkan mekanis camshaft racikan Nicholas.
"Data spesifikasi camshaftnya, lift cam lebih tinggi dan durasi meningkat, "singkat Nicholas yang enggan buka kartu soal racikan camshaft.
Outputnya respon power ke speed jadi lebih agresif.
Itu juga atas kontribusi pemakaian pegas kopling BRT dengan tipikal lebih kenyal, serta perbandingan kompresi yang kini meningkat.
Pada project kali ini, kompartemen silinder head turut diupgrade.
Intake dan exhaust dirapikan bor tune. Tarjetnya, menaikan flow gas segar dan sedikit menahan prosentase gas buang.
"Hingga berujung pada mode back cut valve, sepaket dengan intake dan exhaust, "terang Nicholas yang mencangkok knalpot aftermarket dengan silincer berbahan alutech itu.
Efeknya, pantulan gas buang yang terkonversi ke turbulensi jadi lebih baik.
"Sehingga, mampu berkontribusi mendongkrak performa tengah atas, "yakin Nicholas. skg