Kawasaki Ninja 150, Jombang : PREDATOR SPORT 2 TAK 150 CC TUNE UP

Predator Sport 2 Tak 150 cc Tune Up. penghadang kans jawara penyandang 5 besar sebelumnya. Predator Sport 2 Tak 150 cc Tune Up. penghadang kans jawara penyandang 5 besar sebelumnya.

Penantang baru di kelas para raja sport 2 tak 155 tune up open, sudah prepare. Itu artinya, kans lima jawara kelas yang sering kali memicu pemilik kuda besi mengerutkan dahi itu, semakin sempit. Bahkan fantastisnya, saat diuji coba di even drag Tuban sebulan silam , Deska Munthel mampu mengukir best time di 6,9 detik.

 

Beda lagi saat dipinjam salah satu kolega asal Banjarmasin, kuda besi milik Dian R Kusuma yang biasa tampil dengan nama Randumas Baja Beton P5Boer, Jombang ini lebih lambat di 7,05 detik. Rentang selisih waktu yang minim demikian ini, indikasi stabilnya catatan waktu yang diukir Deska, yang nyaman dengan sudut setang kemudi 15 derajat itu.

Dian R Kusuma Randumas Baja Beton P5Boer, Jombang. Optimis menjadi penguasa di musim kompetisi akhir 2019.

 

Sebab, pakem korekan dan setingan dari Bowo panglima P5Boer, di Mojokrapak, Jombang tak ada rubahan. “Bisa jadi, disebabkan faktor jarak trek yang ada selisih bisa juga karena kontur aspal, ”selidik Deska yang optimis mampu mencetak catatan waktu di 6,7 detik – 6,8 detik.

Obsesi Deska dan Dian memang rasional, setelah penggantian ban belakang Eat My Dust, respon bukaan kopling lebih mengalir diolah jadi speed. Bawaan start lebih tenang, kali ini juga juga atas kontribusi Komeng builder rangka dengan cap BRK Frame, di Kepung, Kediri.

Komeng paham semburan sport 2 tak 155 cc tune up open gahar, jadi layak center of gravity lebih saya geser ke depan. Rubahan sudut rake lebih rebah di 21 derajat dan pangkon atas monosok maju 12 mm.

Tapi, ingat setingan suspensi depan belakang merujuk ke bobot Deska berkisar 50 Kg, ”urai Komeng. “Karakter mekanis suspensi depan belakang saling melawan, sehingga perolehan traksi juga lebih baik, ”promo Komeng.

Gigi Rasio Misterius. Menjadi sentral korekan mesin terbaru.

 

Soal dapur pacu, gigi transmisi dicangkok produk aftermarket import yang biasa didistribusikan pemain kawak Jakarta. Mirip dengan perbandingan gigi rasio yang lagi popular diaplikasi tim drag bike saat ini. Bedanya, counter shaft gigi 1 dan 3, dinaikan 1 mata, agar speed gigi 1 dan 3 lebih mengalir, tak menguras HP dan Torsi bawah. Hingga perbandingan final gear diplot ringan di 15-43.

Pengembangan riset gigi rasio juga hasil input Deska. “Saat bertahan standar bawaan after market, speed terlalu lancip tapi saat dioper kurang licin, ”kata Bowo yang berdasar pada komposisi korekan porting silinder yang bermain minimalis.

Final Gear 15-43. Power & speed lebih mengalir.

 

Terkecuali tinggi exhaust naik  1,8 mm dan lebar total 42, diolah knalpot ABRT berdesain semi Scorpion. “Ciri khasnya stinger lebih panjang, olah panjang pendek power band diolah disini,”tunjuk Bowo yang mematok perbandingan kompresi di 7,9 : 1. Sebagai pamungkasnya, karbu dipilih dari PWK 41 mm dan dikawal membrane V-Force IV. Daun as kruk ZX 150 jadi makin singkat memasok Pertamax Turbo dan Maxima, dengan perbandingan  1 : 35 cc saat pembilasan.

 Dari dasar itu juga, radiator dicangkok dari QTT, lebih tebal dan kisi lebih rapat. “Proses menstabilkan suhu mesin terjaga lebih baik, sebagai titik suhu produktif puncak performa mesin yang paling sempurna, ”kata Kaplek kepala pit crew.    teks - foto : enea