Sirkuit MX-GTX Subang, Jawa Barat : DESAIN SEKELAS AMA MX, DOMINASI MENGADU PERFORMA KUDA BESI, SELAIN SKILL CROSSER

Sirkuit MX-GTX Subang Milik Agum. Representatif, berskala international & dibangun ditengah perkebunan sawit yang sangat luas. Sirkuit MX-GTX Subang Milik Agum. Representatif, berskala international & dibangun ditengah perkebunan sawit yang sangat luas.

Nama Agum tiba-tiba viral, sebab pria low profil itu tiba-tiba muncul dengan sirkuit hasil desainya di Subang, Jawa Barat. Nggak pernah diulas proses pembangunanya, sekali muncul bikin pengamat MX-GTX tanah air geleng kepala.

Bukan karena pusing, tapi jujur banyak yang kagum, sesekali mengucap amazing, tapi dalam hati. Sirkuit yang memanfaatkan lahan perkebunan sawit itu, tak lain milik Agum juga penghobi MX-GTX sejak duduk di bangku SMP.

Maka, harus heran ketika meninjau luas lokasi sirkuit, yang menembus hingga 6 hektar. Sehingga, sangat memungkinkan, misal suatu saat MX-GP 2021 digelar disini.

“Tapi, saya menilainya tetap melalui proses kejuaraan daerah, openchampionship dan nasional lebih dulu. Sekaligus sebagai sarana testcase, apa dan di titik mana yang perlu direvisi atau dikembangkan, ”tegas Agum.

Praktis pit crew yang biasa mengawal crosser 65 cc, di sirkuit ini diuji stamina fisiknya. Sebab, secara desain tak seperti obat nyamuk yang merapat, antar jalur satu dengan yang lain.

Agum & Tri Priyo Nugroho. Saat meninjau detail layout sirkuit MX-GTX Subang milik Agum & mengagumkan.

 

Diprediksi lebih lanjut, Agum serasa mendapat inspirasi dari desain sirkuit kejuaraan AMA MX 2020 level dunia. Coba cermati dari lebar sirkuitnya saja, cukup untuk mengakomodir 3 jeep saling over take.

Nah, buat mengadu performa kuda besi MX-GTX berikut pilotnya, dijamin seru. Sebab peluang bertarung lebih terbuka. Tak ada lagi istilah kunci mengunci racing line.

Lebarnya sirkuit, juga memberi input special ke crosser yang berlaga. Diklaim lebih mudah improve, sembari berinovasi. Dalam hitungan matematis, sentrifugal kuda besi lebih aman bermain di sisi in atau out.

Minggu silam Squad Nugroho Motocross Training, Kediri, mendapat kesempatan emas. Sebab, special diundang untuk memberi masukan soal desain maupun layout sirkuit secara menyeluruh.

Agha Riansyah crosser MX2 Open dan M. Zulmi crosser MX2 Novice, pertama yang menjadi testernya, usai rampungnya desain sirkuit secara menyeluruh. Setelah itu disusul crosser-crosser Nugroho Motocross Training lainya.

Squad Nugroho Motocross Training. Mendapat ilmu & tantangan baru dari sirkuit MX-GTX Subang.

 

Awal memang kita adaptasi lebih dulu, mengenal kontur dan tingkat kekerasan tanah sirkuit, baik di track flat maupun berm, amat layak untuk kejuaraan MX-GTX kelas utama.

Tapi, di variabel handicap, saya menyayangkan kuda besi saya masih 250 cc. “Sebab, pasti lebih mumpuni saat dihajar dengan special engine 450 cc, ”nilai Agha Riansyah sembari berimajinasi.

Kalau meninjau track straight, hemm cukup panjang. Alamat, ganti setingan final gear, berikut ECU diremap produktif di power tengah atas. “Tapi, saya suka, sebab disini kemampuan nyali crosser dipertaruhkan, ”pungkas M. Zulmi.

Dari sisi kacamata MX Training, sirkuit Subang ini menjadi mode baru berkompetisi MX-GTX di tanah air. Sebab, tak hanya skill individu crosser yang dimainkan dan berjuang.

Sirkuit MX-GTX Subang. Menawarkan sensasi baru mode kompetisi & dominan mengadu kuda besi.

 

Tapi, eksistensi pit crew dan tuner, juga menjadi prioritas utama. Track straight yang panjang ini, muntahan power diperkirakan sudah mencapai peak. Limiter nggak digeser hasilnya sia-sia.

Nah, kalau sudah digeser di limit ambang batas sirkuit MX-GTX sebelumnya. Praktis daleman option part mesin yang bergasing, wajib dipinang dari kompetisi semua.

“Sebab intonasi mesin tak lagi stop and go, tapi sudah mengarah tengah atas, ”analisa Nugroho Komandan Nugroho Motocross Training, Kediri menegaskan.

Saya bersyukur pada akhirnya persepsi kita sama. Memang, latar belakang desain sirkuit Subang ini, juga merombak kultur MX-GTX. Bukan berarti desainer dan sirkuit yang lain kurang kompetitif.

Nugroho & Agum. Menyusun rencana & strategi matang, memajukan kompetisi MX-GTX di tanah air.

 

Tapi, disini saya ingin menyajikan sebuah mode kompetisi MX-GTX yang dinilai baru dan pertama di Indonesia, mungkin bisa jadi skala Asia Pasific. Dengan prosentase kompetisinya 70% di kuda besi dan 30% di pilotnya.

Harapanya, untuk menyentuh dan menggerakan tuner, sekaligus memacu percepatan teknoloogi special engine. “Saya yakin menu sirkuit seperti ini, tuner pasti makin semangat, untuk meracik mesin special engine lebih kompetitif berikut dengan aspek durabilitynya, ”semangat Agum.

Sisi lain crosser-crosser yang tadinya memiliki ilmu dan skill pas-pasan, akan terkatrol nyalinya, dengan kebiasaan menghadapi sirkuit high speed. “Setelah itu, pembentukan skill dalam satu paket pasti mudah terealisasi, ”pasti Agum.   teks - foto : enea/NMT