Sebagai bentuk kiprah dan partisipasi memajukan otomotif di zona Tulungagung, Cobra Automotive Club, Pengcab IMI Tulungagung, BNN Tulungagung, serta pemangku Tulungagung, menyambut antusias perhelatan Cobra Road Race Openchampionship 2025 di sirkuit Lembu Peteng, Tulungagung.
Sekaligus menandai Hari jadi Cobra Automotive Club ke 25, seiring perjalanan dan kontribusinya di beragam event otomotif Jatim.
Cobra Automotive Club memang tercatat sebagi team guard kawak, dengan jam terbang tinggi.
Makin spesial, personil Cobra Automotive Club dikenal humble, santun dan tetap menjaga pilar utama, sebagai team pengaman event otomotif.
Bahkan, dibalik spektakulernya event ini juga memiliki misi visi spesial, yaitu membakar semangat pelaku otomotif Tulungagung kembali bangkit, seperti yang disampaikan Totok Ketua Cobra Automotive Club dan kali ini menjadi Pelaksana.
Kalau selama ini faktanya segmen motocross dan grasstrack yang lebih menonjol, oleh keberadaan sirkuit motocross - grasstrack skala Nasional, di Campur Darat, yang tenar dengan nama sirkuit Praga.
"Porprov IX 2025 cabor balap motor bulan lalu, telah banyak memberi input bagi kami, untuk merefresh seluruh segmen balap motor.
Dan mutlak dijalankan, juga dikembangkan lebih berimbang, di wilayah Tulungagung, ketika mengasumsikan teritori Tulungagung begitu sangat luas, "lontar Totok.
Karena bicara pemerataan, disetiap penjuru Kabupaten Tulungagung, banyak bertebar pelaku otomotif kawak, dari motocross, grasstrack, road race maupun drag bike.
"Pertimbangan itu, Event serupa balap on road, akan kami galakkan, sebab selain menjaring potensi milenial, juga turut menjadi cooling system, dalam mereduksi balap liar, "urai H. Puji dari Pengcab IMI Tulungagung.
Dan memang tak bisa dipungkiri, Tulungagung untuk saat ini lagi terjadi krisis pembalap road race, bahkan regenerasi terhitung terhenti !
"Saya sebagai pelaku Kawak road race, jadi ikut prihatin, sekalipun prasarana dan SDM seperti workshop Racing sebagai pendukungnya telah memadai.
Tapi, pada prinsipnya, saya selalu siap menyemarakan road race di Jatim, dari kebutuhan fight, pembinaan sampai menghadapi laga skala Asia Pasific, "kata Arnot begawan Mbah Wo Racing Family, yang diperkuat oleh Kautsar, Tommy Salim, Aam Haris, Rekzy Kepo, Rully KOI, Dafa Begineer dan Abimanyu di Mini GP.
Cakepnya strategi yang diadopsi Arnot, lebih mengarah ke konsorsium, dengan target growing together, sekaligus siasat faktor lesunya sponsor.
"Sebab, kalaupun ada, telah dikontrak Racing team luar daerah, dengan tarjet dan MOU event-event skala Nasional.
Selebihnya, jumlah Racing team langganan even skala provinsi dan openchampionship, juga berkembang minim, "sebut Niko Rifaldi owner Serba Usaha Marmer JTR Racing Team, juga juragan marmer Campurdarat, Tulungagung.
Tak sebanding dengan intensitas event road race di Jatim, yang mulai dilirik event organizer Nasional, dalam gelaran akbar !
"Dari pemikiran ini, kami berinisiatif untuk menggali potensi dan regenerasi rider-rider belia potensial wilayah Tulungagung dan sekitarnya.
Kejuaraan atau kelas serupa Rookie drag bike, coba untuk diadopsi di road race, karena saya nilai lebih reliable, dalam proses penjaringan.
Sasarannya, untuk mengakomodir milenial pemuja top speed, yang baru saja bertandang ke road race, "timpal Agung Lolo owner Lestari Racing Team, Trenggalek. skg