Rabbani Racing Team Open House 2021 : BAKAR SATE SEMBARI MENYUSUN STRATEGI BANGUN WR 155

H. Agus Tole Owner Rabbani Racing Team, Malang. Menjunjung tinggi Ukuwah Islamiyah, dari lingkungan terdekat. H. Agus Tole Owner Rabbani Racing Team, Malang. Menjunjung tinggi Ukuwah Islamiyah, dari lingkungan terdekat.

Sebagai muslim yang aktif di dunia balap tanah air, pekan silam H. Agus Tole owner Rabbani Racing Team, Malang, menggelar open house, bersama kerabat terdekat dan kolega.

Kental dengan nuansa kekeluargaan yang hangat dan kuat. Memang, telah menjadi ciri khas karakter keluarga besar H Agus, untuk menjalankan Ukuwah Islamiyah.

H. Agus Tole. Hangat, bercengkerama dengan kerabat & kolega dekat.

 

Semua tamu merasa enjoy dan lepas dengan kisah dan cerita selama berlebaran. Bawaan santun dan kalem ciri khas H. Agus, kian mudah membawa suasana lebih hangat.

Selain itu, juga ada squad team balap Rabbani Racing Team, yang dikelolanya. Tampak Pak Cong, Bayu dan H. Sukron Manager Team, hadir bersama pit crew lainya di perum Rajasa, Gadang, Malang tempat tinggal H. Agus. Serta ibu-ibu PKK tetangga dekat H. Agus. 

Ibu-Ibu PKK. Turut memeriahkan suasana, di tengah perbincangan otomotif.

 

Bahkan kemeriahan hadir, melalui acara bakar sate daging sapi, sebagai menu utama halal bilhalal, selain oseng kikil, kare dan es buah.

Melalui halal bilhalal ini, saya pribadi ingin memperkuat kesolidan team. “Jadi tak sekedar di acara otomotif saja, “urai H. Agus tole.

Selain berbincang soal keluarga dan acara lebaran masing-masing keluarga, hadir pula topik hangat pembicaraan serangkaian strategi dan target Rabbani Racing Team di musim kompetisi 2021.

Kolega & Kerabat H. Agus. Siap menyantap menu favorit, simbol jalinan hubungan yang kuat. 

 

Jadi prioritas utama adalah supermoto, kalau motocross hanya sekedar menjadi tahapan olah fisik. Akan tetapi, missal jadwal berimbang tetap berlaga di dua event yang sama.

“Sebab, di 2021 ini saya secara tak langsung ikut dilibatkan dalam serangkaian event motocross executive,”sebut H. Agus.

Usai dibelinya 1 unit KTM 250 cc yang jadi Indikasi kuat kembalinya H. Agus di motocross. Secara level memang menjadi pamungkas seorang crosser untuk lebih berexperience dengan skillnya lebih optimal.

Selain itu juga ada Husqvarna 450, yang setia dipakainya di laga supermoto kelas para raja. Tapi, untuk saat ini justru lebih sering nangkring di basecamp Rabbani Racing Team, Malang.

Bakar Sate. Suasana paling menyenangkan untuk membahas perkembangan racing.

 

Memang untuk Husqvarna 450 spesial, dipersiapkan untuk berlaga. Sesekali juga dipakai untuk free practice, jelang laga supermoto berlangsung.    

Bahkan prestasi H. Agus belum lama ini di supermoto,  dengan Yamaha WR 155, turut menjadi bahan evaluasi.

Hingga mendatangkan 2 unit WR 155, untuk dibangun menjadi gacoan baru supermoto. Dua hari silam terhitung dari berita ini diturunkan, mesin WR 155 telah dioverhoul.

Kesuksesan performa WR 155 di event Cimahi bulan silam, kuat dijadikan parameter H. Agus.

Sebelum banyak team supermoto yang mengembangkan performa mesin WR 155, saya memutuskan lebih dulu untuk melangsungkan testcase hingga kompleks.

Keluarga Besar Rabbani Racing Team, Malang. Solid & aktif mengikuti perkembangan racing paling up date.

 

Persis dengan fase pertama kali membangun CRF 150 di supermoto. Ada tahapan yang harus dilalui, dalam pengembangan data up grade performa CRF 150.

Atas dasar itu, coba kita sempurnakan lebih awal saat pengembangan mesin WR 155. Jadi tak lagi bertahap, tapi langsung menyeluruh dan komprehensif.

“Sehingga, pada proses perjalanan testcase lebih singkat, dengan akurasi data lebih baik, ”beber Pak Cong sembari menyantap sate daging sapi sajian utama.

Selan supermoto dan motocross, H. Agus juga lagi intens berlatih road race dengan Yamaha 125Z yang telah diupgrade menjadi underbone.

“Hanya ingin bernostalgia dengan bebek, ”ucap H. Agus. Tapi, mengena juga saat dipakai penajaman skill untuk supermoto.    

Input lain, sehubungan dengan strategi Rabbani Racing Team 2021, untuk rider tetap bersama Andreas, mantan anak didik Wahyu Gareng dan Doni Tata Prdita.

Terbangunya chemistry dengan Andreas, berlangsung saat event supermoto pekan silam di Cimahi. Andreas menunukan kedigdayaan menekuk setang sport trail dan special engine, yang telah bertransformasi menjadi supermoto.   teks - foto : enea