Menjadi pengalaman paling mengesankan sekaligus mendebarkan, ketika mendapat kesempatan menguji coba performa ZX-25R.
Autonine di kesempatan kali ini, sengaja merepresentasikan sebagai konsumen penghobi touring. Untuk membawanya riding ke Madiun dan Kediri.
Sengaja, mencoba melawan arus, sehubungan dengan segmentasi ZX-25R, yang sejatinya diperuntukan untuk kebutuhan racing di sirkuit permanen.
Bahkan ada pula yang menyebutnya, sport revolusioner dengan konfigurasi mesin 4 silinder in line ini, bagian dari identitas rider racing mania, sebagai penunjang life style.
Cukup banyak, personifikasi yang bisa dipinang dari kemewahan, hasil maha karya maestro Kawasaki kali ini.
Ya inilah momen krusial, sebagai cakrawala baru dunia otomotif di tanah air. Empat silinder dan akumulasi HP dan torsi, jelas menjadi nilai jual dan sensasional.
Maka, pantas untuk mengapresiasi karya maestro Kawasaki, layaknya karya para dewa, dengan peninggalanya yang melegenda, salah satunya adalah candi.
Serba presisi, perhitungan cukup matang, dengan sentuhan kemewahan. Lantas, bagaimana performanya secara menyeluruh ?
RIDING STYLE
Konfigurasi setang kemudi gaya under yoke, atau posisi setang kemudi di bawah triple clamp, tegas menyampaikan pesan bahwa ZX-25R dirancang dengan DNA racing, more power dan menembus batas.
Konfigurasi jok, dirancang dengan space ruang presisi, layaknya struktur ergonomi desain jok super bike atau super sport.
Mode riding style demikian, seolah mengajak rider untuk berfantasi dan berkonsentrasi penuh dengan racing line dan kontrol kecepatan.
Demikian dengan pedal rem dan persneling, lebih menepi dengan calter, seakan dipersiapkan untuk menghadapi cornering agar tak sampai gasruk aspal, saat dipakai rebahan.
HANDLING
Untuk pemakaian putar balik setelah parkir dari modern market, masih nyaman dan familiar.
Dominan faktor geometri, konfigurasi triplle clamp dan sudut rake, banyak berkontribusi memberi pengaruh.
Gravitasi berbanding turning radius cukup ideal, untuk menjaga tingkat kestabilan di kecepatan rendah jadi lebih baik.
Tambahan coakan pada desain tangki sisi atas depan, jadi memudahkan tangan lebih bebas mengontrol RPM.
Komposisi rancang desain point handling ini pula, yang membuat ZX 250RR relatif mudah dalam pengendalian saat merayap di kemacetan.
Untuk akselerasi, giliran profil velg depan belakang berikut profil tapak kaki, cukup banyak berperan menunjang kestabilan.
Termasuk lebar swing arm dan konfigurasi triple clamp. Sisi lain, mode riding style gaya rider super bike ini pula, yang kuat bepengaruh terhadap center of gravity lebih bergeser ke depan.
Praktis kestabilan tingkat tinggi saat berakselerasi, kian mudah tercapai.
Sampai untuk mengovertake bus AKDP jagoan trayek Surabaya - Solo - Jogja, mesti diikuti dengan menggeser postur, untuk mendapat angle racing line yang presisi.
Fantasi memacu sport bike kuat tersaji disini.
AERODINAMIKA
Kondisi top speed, yang identik memiliki pengaruh terhadap unsur aerodinamika, desain fairing ZX-25R optimal mengiris angin.
Selain, untuk mereduksi suhu tinggi kisi radiator, melepas panas mesin dan front pipe.
Beberapa kisi, yang biasa disebut air fin, air duct atau air ram, yang menjadi pelengkap ornamen fairing, sukses memberi celah untuk dilalui tekanan angin.
Hingga mampu menumpas problem kantong angin. Biasa terjadi, pengaruh adari turbulensi saat membelakangi truck box atau bus di kecepatan tinggi. Taruhan terbesar pengaruh aerodinamika ada disini.
PERFORMA MESIN
Hasil distribusi mekanis mesin 4 silinder dan desingan 4 front pipe, menyajikan suara yang smooth dan mewah, layaknya big bike.
Urutan pengapian 1-3-2-4, program ECU dan detail teknologi yang disandangnya, ringan menghantar naik turun RPM mesin.
Fitur riding mode L dan F, menjadi salah satu kelebihan ZX-25R. Keberadaan fitur Traction Control, menjadi kombinasi yang tepat.
Riding mode L, pengaruhnya kurva power lebih smooth, cocok buat ketika melintas di metropolis. Mungkin bisa juga sebagai tahap adaptasi, bagi yang baru saja memacu ZX-25R.
Sedang, riding mode F lebih agresif, pas buat menyapa jalanan lintas provinsi.
Demikian dengan Traction Control, tersedia hingga 3 level, bisa juga dinonaktifkan.
Makin tinggi pemakaian level Traction Control, engine brake semakin besar, optimal mereduksi kecepatan.
Cukup memberi rasa nyaman dan aman, saat riding dengan kondisi trek basah. Bisa juga diaplikasi saat berada di metropolis.
Meninjau tipikal power mesin ZX-25R, untuk akselerasi hanya sebagai penghantar.
Power band gigi 1 relatif pendek, unsur torsi lebih menonjol. Tepat disebut sebagai fase, untuk mengolah beban crankshaft saat dihantar di gasingan tinggi.
Sedang gigi 2 dan 3, memiliki perbandingan cukup rapat, atau biasa dikenal dengan close ratio. Power band relatif pendek.
Peranan quick shifter sangat membantu di fase kecepatan ini.
Sehingga, gasingan mesin lebih singkat diumpan di RPM tinggi. Tapi, rider harus jeli membedakan antara RPM tinggi dengan over power.
Masuk gigi 4, akumulasi HP dan torsi produktif mulai terasa. Makin ringan dikonversi ke speed. Tantangan dan fantasi untuk mengumbar speed mulai disini.
Akumulasi suara resonansi air filter seiring peningkatan RPM dan speed, menawarkan sensasi suara raungan big bike saat full throttle di sirkuit.
Memberi impresi dan kebanggaan bagi rider, yang ada di balik cockpit.
Rentang di atas 6000 RPM ini pula, torsi, HP dan speed, sifatnya stand by. Tambahan bukaan Grip throttle, singkat dikonversi ke lonjakan drastis angka speedometer dan grafik RPM.
SUSPENSI
Bagian depan mengadopsi produk Showa tipe up side down SFF-BP (Separate Function Fork Big Piston), dengan inner tube berdimensi 37 mm.
Untuk suspensi belakang monosok tipe Horizontal Back-link Rear Suspension. Kombinsai suspensi tipe ini memberikan sensasi handling motor big bike.
Soal kenyamanan dan traksi, dilayani sempurna, untuk riding di jalanan provinsi yang masih ada bumpy dan berlubang.
Terima kasih buat jajaran direksi main dealer Kawasaki PT. Surapita Unitrans, Surabaya, atas kepercayaanya, di kesempatan ini.