Sudah menjadi garis dan kodrat, setiap pasangan manusia, mendambakan momongan, sebagai penerus generasi dan refleksi DNA keluarga. Sebagai muslim, momongan adalah anugerah atau wahyu, di tengah kebahagiaan keluarga. Bisa diibaratkan sebagai berkah yang tak ternilai, bagi keluarga besar Sanggramawijaya.
Dan belum lama ini, kabar bahagia datang dari keluarga Mevans Sanggramawijaya dan Bunda Litta Rahmawati. Telah lahir Putra Mahkota Onesixeight, sekaligus Cucu Mahkota Nurhikmah Putra Jaya, dengan nama Bryan Srinarendra Nararya Sanggramawijaya.

Proses kelahiran berlangsung pada 13 September 2020, jam 05.00 dengan berat 3,75 KG, panjang 51 cm dan lingkar kepala 35 cm, dari rahim Bunda Litta Rahmawati istri Mevans Sanggramawijaya.
Begitu banyak ucapan selamat, dari sanak saudara, maupun partner bisnis Mevans dan Bunda Litta atas karunianya. Termasuk rekan-rekan dari Komunitas Motocross Indonesia, hingga mengirim hand bouquet sampai parcel.

Menjadi pengalaman paling berharga, menyambut proses kelahiranya, cukup mendebarkan. Sebab bagi keluarga Mevans ini pengalaman pertama. Momenya, juga bertepatan dengan seri 1 Onesixeight Indiel MX-GTX Openchampionship 2020, Semarang (12-13/9/2020).
Tapi, teriring doa yang selalu saya panjatkan untuk kelancaran proses kelahiran anak pertama ini, berhembus juga ijabah dari Allah Subhanahu wa ta'ala.

Memang luar biasa ridho yang diberikan kepada keluarga saya. Sebab, ketika meninjau prosesnya, segala sesuatunya dimudahkan.
Fase bukaan pertama terjadi di Sabtu pagi (12/9/2020). Sampai sore, saya tunggu perkembangan, tapi masih nihil.

Di hari minggu (13/9/2020) saya tetap komitmen ikut balap. Saat Moto 1 digelar, konsentrasi sempat terpecah sampai blank.
Satu sisi pingin ngegas dan jumping dengan benar, agar bisa mendulang point tertinggi di Moto 1 kelas Komunitas Motocross Indonesia C.

Tapi di sisi lain, panik dan cemas menunggu dan memantau perkembangan Bunda Litta dan proses kelahiran.
Sempat jatuh pula usai menghajar roller, menjelang u-turn. Tapi karena optimis fisik dan kuda besi berada di puncak performa, akhirnya mesti puas di urutan ke 2 saat Moto 1.
Begitu fantastisnya, Allah Subhanahu wa ta'ala mengatur proses lahirnya momongan pertama ini. Sebab, timing dan speling waktunya, presisi dengan waktu saya selesai berlaga di Moto 1.

Sebab, setelah gelaran Moto 1, Bunda Litta sudah berada di Rumah Sakit dan mulai fase pembukaan 2. “Mendengar kabar demikian, saat itu juga saya meluncur ke Rumah Sakit, kira-kira seperti pembalap WRC, agar segera tiba, ”bisik Mevans.
Saat sampai, saya nggak bisa berkata apa-apa. Ternyata si Jabang Bayi ini menghendaki dan pingin Papa-nya ada di sebelah Bunda, menunggu Nara saat pertama mengenal dunia. Nara menjadi kata yang indah, pemberian dari Eyang Putri, untuk menyapanya.

Ikatan batin saya dengan Nara, cukup kuat. Kalau boleh menilai, Nara mendukung hobi saya sepenuhnya. Sebab, sejak lahirnya Nara, ada energy positif yang saya terima, sampai menghantarkan saya memimpin jalanya lomba dan menjadi champion di Moto 2.

“Nara seolah menagih dan menunggu hadiah dari papa-nya, sebuah trophy istimewa dan prestasi yang membanggakan, dari hasil usaha dan perjuangan keras, selama menitih karier di motocross, ”kata Mevans terenyuh berbalut kebahagiaan.

Prestasi saya di motocross dan bersamaan momen kelahiran Nara ini, semoga menjadi pertanda dan pesan baik. Yaitu, mengangkat derajat keluarga besar Sanggramawijaya.
Sekali lagi saya panjatkan puji syukur yang tak terhingga. Hadirnya Nara Putra Mahkota Onesixeight sekaligus Cucu Mahkota Nurhikmah Putra Jaya
ini, makin menyemarakan dan memberi warna baru kehidupan keluarga Mevans dan Bunda Litta.

Apalagi, sesuai dengan harapan kami berdua, yang mendambakan seorang laki-laki. Sebab, kultur di keluarga besar “Sanggramawijaya, laki-laki adalah pemimpin dan penerus tahta sang raja.
“Dan siap menjalankan bakti, derma dan akhlakul karimah, yang hukumnya wajib bagi DNA keluarga besar Sanggramawijaya, ”kata Mevans.
Senantiasa lebih mengedepankan berbagi kebahagian, dalam ruang sosial di dunia. Ibarat kertas putih yang siap diwarnai sebuah memori dari representasi keluarga.

Sebab, makin kesini perilaku seperti ini tergilas oleh zaman. “Jadi, harapan saya konten memori Nara sejak bayi, telah diisi dengan sifat-sifat baik, yang suatu saat bisa dijadikan reminding saat Nara dewasa, ”wejang Mevans.
Bahkan dibalik nama Bryan Srinarendra Nararya Sanggramawijaya, yang kami berikan, ada makna dan arti luar biasa.
Kalau boleh dirinci, Bryan artinya anak laki-laki yang terbaik dan terhormat. Srinarendra memiliki definisi pemimpin cerdas. Nararya adalah yang dimuliakan dan Sanggramawijaya seorang laki-laki yang jaya.

Dan nama Bryan Srinarendra Nararya Sanggramawijaya, artinya laki-laki terbaik dan terhormat calon pemimpin yang cerdas dan dimuliakan oleh Allah SWT untuk berjaya.
Maka, biarlah seorang anak menjadi dirinya, dengan caranya sendiri. Karena orang tua, cukup memfasilitasi raga dan jiwanya. “Dan pada akhirnya, mereka akan mencari siapa yang telah merawatnya, hingga kembali kepada sang pemiliknya, ”kata Mevans berfilsafat. teks - foto : collins/NPJ