Bicara korelasi otomotif dengan family man satu ini, seolah saling melengkapi, hingga tampil membangun chemistry. Bagi sosok ayah milenial ini, hobi otomotif lebih tepat disebut sebagai ruang untuk berekspresi dan aktualisasi diri. Kendati usia sudah kepala 4 dan memiliki 2 anak, tapi soal tensi terhadap hobi otomotif, tak membuatnya surut.
Adalah Gunawan, pengusaha milenial asal Perum Citraland, Surabaya. Baru saja muncul di permukaan, sehubungan hobi gilanya menjadi kolektor motor-bike. Disebut demikian, lantaran berbagai motor-bike high performa all brand, sampai klasik, dimilik Gunawan. Maka, cukup pantas ketika Gunawan membangun trademark Dmillers Racing, Surabaya sebagai flagship-nya.
Lebih mendalam, dari hasil analisa Gunawan, ditinjau secara segmen penghobi otomotif memang beragam. Dari kolektor, kompetisi, engine holic, sampai komunitas. “Tapi, dari sisi basic penghobinya, ada persamaan yang mendasarinya, yaitu passion, ”buka Gunawan menyapa.

Hobi otomotif mulai digeluti, saat Gunawan masih 12 tahun. Segmen hobi-nya termasuk out of the box. Yaitu tertarik dengan motor-bike yang dinilai bagus luar dalam, sekaligus menjadi legend di Indonesia.

Kebetulan bisnis Gunawan, menuntut berpergian ke luar negri, dengan intensitas lumayan tinggi. Kadang, memboyong keluarga ikut plesir. Sejak momen itu, wawasan dunia otomotif secara global, Gunawan makin aktif mengikutinya.
Memang cukup kontras, meninjau perkembangan otomotif di tanah air, ketika dibandingkan produk motor-bike di negara-negara Eropa. Awalnya memang papa, yang berargumen untuk berusaha memberi pemahaman.

Motor-bike di Eropa secara desain dan tampilan, cukup eksotis. Termasuk di USA, cenderung muscle dengan dimensi bongsor. Dominan lalu lalang di jalanan, layaknya motor harian dan bukan menjadi hal yang spesial lagi. “Termasuk komunitasnya, cukup dominan, ”nilai pemilik akun youtube Dmillers Dad itu.
Nah, dari paduan hobi otomotif dan atmosfir perkembangan otomotif di Eropa dan USA tadi, Gunawan kian terangsang bermain di kasta premium. Nyambung dengan segmen hobinya cenderung out of the box.

Apalagi, saya pribadi karakternya suka penasaran, terlebih ke perkembangan teknologi mesin motor-bike. “Seperti, mempelajari latar belakang dan tujuan diaplikasinya konfigurasi susunan silinder in line, boxer maupun V - Cylinder, ”urai Gunawan.
Kemudian soal analisa kontruksi frame, jenis transfer power mesin ke speed, hingga perbandingan center of gravity antara naked bike dengan sport bike fairing, Gunawan juga mendalaminya.
Bahkan sebagai pembuktian analisa dan pemahaman soal motor-bike ini, Gunawan konversikan di sirkuit International GBT, Surabaya dalam mode simulasi balap atau yang beken disebut Track Day.

Dari awal mula menginjakan kaki di sirkuit GBT ini pula, Gunawan kenal dengan beberapa komunitas penggila kecepatan. Makin kayanya wawasan, pengetahuan dan pemahaman DNA setiap motor-bike, Gunawan makin singkat beradaptasi.
Apalagi bicara teknik mengumbar performa mesin, Gunawan cukup familiar. Demikian saat manuver, posturnya cukup luwes. Itu lantaran Gunawan juga jeli membaca racing line berbanding tipikal handling motor-bike pacuanya.
Sebab, menurut saya motor-bike itu cerdas, dimana ada kelebihan disitu pasti ada unit sensor dan teknologi, untuk memanjakan penunggangnya. “Seperti assist sleeper clutch, untuk mereduksi roda belakang tak mengunci saat engine brake, ”terang loyalis produk apparel brand Arai, Taichi dan Alpinestar itu.

Termasuk traction control, yang mampu menganalisa kebutuhan porsi power mesin, berbanding kemampuan traksi tapak kaki. Artinya, puncak kestabilan lebih mudah dicapai.
“Sampai, untuk level rider rookie, pasti merasa jago memakainya rebahan, ”terang Gunawan berusaha mengupas masih sebagian kecil fitur teknologi motor-bike.
Bahkan, setelah menikah, hobi gunawan terhadap otomotif malah makin menjadi. Sebab, segmen bisnis yang dijalankan Gunawan saat ini, justru sering kali membawanya bolak-balik terbang keluar negeri.

Jaringan network luar biasa soal otomotif roda dua. Hingga ke spesialisnya modifikasi camshaft di luar negri, Gunawan memiliki chanelnya. Termasuk produck clutch system dan pelepas gas buang. Misalkan, saya minat bisnis di otomotif segmen motor-bike, amat sangat bisa sekali.
“Tapi, ya sudahlah ini hanya bagian dari hobi dan main-main saja, untuk melepas penat, ”senyum Gunawan.

Alasan itu pula, untuk workshop, pit line are kuda besi dan sentral office youtube-nya, Gunawan mesti membeli dua unit rumah di seputaran Perum Citraland, Surabaya.
Hanya sebatas untuk keperluan modifikasi exterior, dari velg, setang kemudi, knalpot, rantai-gir, hingga cosmetic panel bodi. Sebab, tangan terasa gatal ketika dihadapkan waktu luang, saat berada di luar negri. Maunya, mencari tarjet gerai penjual option part aftermarket.

Secara selera dan ciri khas option part untuk modifikasi, saya lebih suka style JDM. Serupa tapi tak sama. “Mungkin juga dipengaruhi usia juga ya, sehingga lebih elegan dan sporty, itu saja sudah cukup, ”senyum Gunawan.
Dari brilianya pribadi Gunawan seperti ini praktis, motor-bike yang menjadi incaranya, terbilang langka dan harus ada unsur eksotis dan unik.
Bahkan dari bentuk totalitas terhadap hobi otomotif, Gunawan dan tim Dmillers Racing, selalu mengabadikan melalui video yang kemudian diunggah di youtube.
Bicara soal youtube, Gunawan tak memiliki tendensi apa-apa. Hanya ingin menyapa rekan mania motor-bike di tanah air. “Anggap saja sebagai ruang untuk up date aktifitas, teknologi terkini sampai profil terkini rekan-rekan saya, yang kebetulan main bareng, ”jelas Gunawan.

Pastinya di chanel youtube “Dmillers Dad”, kalau mau cari tik tok “kowe tak sayang sayang, tapi kok….., nggak ada. “Sebab, saya berusaha semaksimal mungkin serius, untuk membangunya tampil elegan dan informatif, ”yakin Gunawan.
Memang besar harapan saya, dari youtube chanel ini mampu menjadi ajang komunikasi, sarana guide, sentral informasi seputaran motor-bike, sampai terkait policy.
Dari sini pula, saya ingin menggelar even spektakuler semacam “Meet n Great” mania motorbike, mungkin scoop Jawa Timur dulu ya. “Dan berkesinambungan, hingga menjadi kesebuah perhelatan dengan scoop nasional bahkan international, ”serius pengidola film Superman tapi yang masih diperankan aktor Christopher Reeve itu.
Kalau keluarga, terkait tanggapan hobi otomotif Gunawan, istri dan anak-anak sangat mendukung. Sebab, saya berusaha melibatkan dan mengajak lebih dekat, untuk lebih transparan, agar sama-sama menikmatinya.

Seperti mengajaknya lihat Moto GP, drag bike, menunggu proses modifikasi, hingga berkunjung ke workshop. Kadang juga mendapat order dari putra saya, untuk mengantar ke sekolah menunggang motor-bike.
“Terpenting, selama beraroma positif, ingat keluarga, istri saya yang hebat, pasti selalu mengamini, ”senyum Gunawan.

Apalagi, istri saya suka hidup bersosial, bersama komunitas atau siapapun. Mungkin, pengaruh dari wawasanya yang cukup luas ya. Hingga mudah lumer dan tanggap ke setiap topik pembicaraan.
“Bisa juga dibilang sebagai partner yang humble, kalau kebetulan berdua denganya, ”bisik Gunawan kali ini pasang aksi romantis. teks - foto : collins/Dmillers