Avianzar Larkaa Friadi - Sampono Group MX Team : KANS BESAR TOREHKAN PRESTASI MX 85 CC DI KEJURNAS MOTOCROSS 2023 SERI 2 BANDUNG

Avianzar Larkaa Friadi - Sampono Group MX Team. All out dikader sebagai petarung Nasional wakil dari Bandung, Jawa Barat, yang lagi menapaki karier di MX 85 cc. Avianzar Larkaa Friadi - Sampono Group MX Team. All out dikader sebagai petarung Nasional wakil dari Bandung, Jawa Barat, yang lagi menapaki karier di MX 85 cc.

Kendati nama MX Team-nya identik dengan kosmetik segmen parfum, yang tersentral di pilar PT. Sampono Alam Globalindo (SAG), akan tetapi Eksistensinya di jagad motocross skala nasional terbilang luar biasa.

Muasal dari hobi Wendra Friadi juga CEO PT. SAG, salah satu penggila juga penggerak off road 4x4 di Bandung.

Di berbagai aktifitas brand "Sampono Group", marga Minang itu aktif dan setia mengawal beragam aktifitas otomotif berunsur memacu adrenalin.

Wendra Friadi. Di kesempatan adventure off road jelajah destinasi iconic, kawasan Bandung, Jawa Barat.

 

Termasuk partisipasi di Kejuaraan Nasional Motocross 2023 Seri 2 - Piala Kapolda Jawa Barat, di sirkuit Cimenyan, Bandung (19-20/8).

Selaras dengan intensitas sang putra Avianzar Larkaa Friadi, Putra Pangeran Sampono Group, yang lagi on fire menapaki jenjang MX 85 cc, dengan pengawalan Delfarudi Manager Sampono MX Team dan Rojali Kepala Divisi Teknik.

Avianzar Larkaa Friadi. Siap meramaikan laga bergengsi Kejurnas Motocross 2023  Seri 2, Bandung.

 

Ketika meninjau jam terbang crosser kelahiran 12 Maret 2011 itu, jelas dan pasti memiliki peluang besar menorehkan podium terbaiknya di laga bergengsi Kejurnas Motocross 2023 Seri 2 di sirkuit Siliwangi, Cimenyan, Bandung akhir pekan ini.

Avianzar Larkaa Friadi. Optimis torehkan prestasi terbaiknya di kelas MX 85 cc.

 

Mengingat track record sepanjang di kelas MX 65 cc, Larkaa sering berperan menjadi kuda hitam.

Sporadisnya perjalanan Larkaa menempa teknik, skill dan mental bertarung, saat laga di MX 65 cc, kuat menjadi latar dan stimulus berkelasnya gaya balap di MX 85 cc.

Avianzar Larkaa Friadi. Bersama Delvintor crosser idolanya, di salah satu kesempatan kejuaraan bergengsi motocross.

 

Karakter petarung dan ciri khas sirkuit dari Ujung Kulon sampai Semenanjung Blambangan, dihapalnya luar kepala oleh crosser dengan nomor lambung #48 itu.

Crosser berjuluk Sad Boy itu kini lagi fokus mendalami kanuragan, melengkapi bekal skill-nya di MX 85 cc.

Di fase ini, pembelajaran dominan pada akurasi jumping, hadapi ragam big jump, dari double jump sampai triple jump.

Avianzar Larkaa Friadi. Penajaman akurasi hadapi handicap bertipikal Big Jump, jadi konsentrasinya.

 

"Handicap lain, Larka justru meminta diberi kesempatan untuk improve, dengan teknik terbaiknya, "ulas Delfarudi.

Hingga Wendra Friadi bela-belain merenovasi dan up date handicap sirkuit MX di Cimahi untuk lokasi Private Training Larka.

Tahun ini, materi akademis Larkaa harus mulai berjalan, seperti kesepakatan dengan sang bunda Nurul Fatimah yang asli Sunda itu.

Avianzar Larkaa Friadi. Tahun ini menjadi aktifitas paling padat, berbagi waktu mematangkan ilmu akademis.

 

"Agar tak terlalu banyak ijin absen sekolah dan menguras waktu di perjalanan, maka pemusatan latihan saya putuskan berada di sirkuit MX Cimahi, "jelas Wendra Friadi.

Termasuk workshop One Stop Treatment Sampono Garage, yang dinaungi Rojali, juga diboyong ke Cimahi dari lokasi sebelumnya di Japanan, Pasuruan.

Jadi kebutuhan replacement, repair, final seting, sampai overhoul kini lebih terpadu dan tersentral di kawasan Cimahi.

Sampono Garage, Cimahi. Lebih terpadu penanganan maintenance kuda besi pacuan Larkaa.

 

Bahkan Rojali mengaku kian leluasa melangsungkan research dan testcase performa mesin pacuan Larkaa, hingga lebih variatif.

Upaya all out kaderisasi petarung Nasional wakil Bandung, Jawa Barat ini, yang lantas memacu Larkaa terkonsentrasi pada olahraga renang dan bersepeda, sebagai booster perkembangan postur tingginya.

"Ketika mengasumsikan 2 tahun kedepan, postur Larkaa harus balans dengan geometri rangka MX 125 cc, sebut Rojali.     enea/foto : SAG