Biasa tampil dengan gaya Marlboro Man, sepatu kulit buaya hak 2 cm, gesper sabuk besar dan topi style, itu ciri khas Bambang Haribowo, arek Suroboyo yang sekarang menjabat sebagai Ketum Pemprov IMI Jatim.
DNA otomotif kalau dibedah kisaran 70% dalam prosentase kehidupanya, sisanya untuk keluarga. Tapi lebih pantas kalau dibuat 50 : 50. Ah nggak bisa, sebab Bambang selalu pasang badan urusan olahraga otomotif di Jatim, bahkan dikenal sebagai sosok penggerak olahraga otomotif di Jatim.

Ide dan pemikiranya selalu mendukung olahraga otomotif yang sifatnya terpadu dan resmi, sebagai bentuk program kerja Pemprov IMI Jatim. Tumbuh dewasa menggairahkan otomotif di Jatim, dengan tetap mengacu pada prosedur, selalu menjadi pertuah pria yang akrab disapa Kapten itu.
Bahkan urusan birokrasi dan komitmen kerja sama, Bambang cukup setia menjaga hubungan. Seperti dengan pihak sponsor-sponsor pabrikan ban IRC yang telah terjalin hampir 14 tahun. Selain itu juga ada Djarum 76, TDR, NHK, dan sponsor-sponsor lainya.
Saat menyoroti dan menilai perkembangan dunia otomotif, Bambang salut. Bahkan, melontarkan statement tegas, “untuk penggerak motocross, grasstrack, drag bike, road race, slalom, sprint rally dan off road, silahkan bikin gebrakan dan inovasi, seiring pesatnya perkembangan otomotif.
Sebab, kita menjadi nakoda di Pemprov IMI Jatim, logaritma berpikirnya juga amat banyak. Dan saya tetap membutuhkan ide-ide segar, input, saran dan himbauan dan tak hanya sebulan dua bulan saja, tapi terus berkesinambungan, demi kemajuan otomotif di Jatim.

“Justru saya ingin menjadikan pemuka otomotif di beberapa wilayah yang produktif atau sering menjadi tuan rumah even otomotif, menjadi satelit Pemprov IMI Jatim, ”beber Bambang yang juga dekat dengan tokoh pemerintahan dan pemuka otomotif tanah air itu.
Memang untuk sementara waktu, di beberapa wilayah sudah berlangsung, sehingga kontrol kendalinya lebih mudah. Sasaranya, juga untuk mengatur dan maping wilayah mana, yang butuh pengembangan dan pembinaan pembalap. “Di satu sisi juga memacu pertumbuhan regenerasi, sebenarnya tujuanya disitu, ”pastinya.

Di sisi lain, pemuka otomotif daerah juga mulai tumbuh kembang dan professional. Pernah saya buktikan untuk memastikan kualitas even, dengan melangsungkan road show mengunjungi beberapa even otomotif, secara prosedural sudah baik, pelaksanaan mulai menguasai, bahkan pemilihan lokasi even juga inovatif.
Dari pantauan itu saja, saya yakin untuk pengembangan jadi mudah. Silahkan dan mari terus berkonsolidasi. Bagaimanapun juga even otomotif di Jatim harus berwarna dan atraktif, meskipun lebih banyak monoton-nya. “Tapi, minimal ada progress baru, sebagai bukti nyata bahwa pemuka otomotif daerah ada passion dalam pengembangan sebuah even dan tak sekedar mencari untung, ”lontar Bambang.

Tapi, bagaimanapun juga pada point ini, Bambang merasa bangga atas keberhasilan beberapa pemuka otomotif daerah yang terus mengalami peningkatan dan progress dalam pelaksanaan even otomotif.
Kalau disimpulkan dari hasil intermezzo dengan Ketum Pemprov IMI Jatim ini, ingin sekali ada kebersamaan demi terbangunya sinergi antara pemuka otomotif daerah dan kepengurusan Pemprov IMI Jatim, untuk memberi input, ide-ide segar dan saran. Tegas dinyatakan hal ini sebagai evaluasi mendasar sejak Pemprov IMI Jatim dinakodai Bambang.

Giliran sekarang bicara hobi, tetap nggak jauh dari otomotif. Meskipun usianya sudah tak lagi muda, tapi Bambang masih gemar ikut adventure. Ada cerita dan pengalaman seru saat adventure di seputaran Bromo bersama 5 rekanya, beberapa waktu silam.

Kondisi jalanan super extreme, jalur juga buta, jatuh bangun dan tersesat hingga terpisah dengan tiga rombongan. Meskipun sudah beristirahat, tapi rasa lelah tak bisa dilawan, untuk segera mencari warung makan.
Kelar ketemu di pingiran desa terpencil di wilayah Bromo, Bambang lupa membawa dompet kulitnya dan tertinggal di double cabin yang dipakai sebagai armada. Meskipun saya Ketum Pemprov IMI Jatim, masa ngerti orang pelosok desa ketika dijelaskan. “Rasa panik makin menghantui, apalagi stok BBM di tangki makin tipis, ”kisah pria berkarakter family man ini.

“Wis soro, kerubuhan ondo pisan, ya iki, ”kenang Bambang sambil tertawa lebar. Untung ya’ amal baik pasti tumbuhnya juga baik. Selang 1,5 jam rombongan adventure Daniel Tangka dari Malang, kebetulan melewati jalur sama. Semua jadi teratasi, malah jadi bahan candaan teman adventure.
Pengalaman memang mahal, hikmah yang bisa saya petik ternyata Allah SWT itu menolong umatnya bukan hanya melalui orang dekat dan sekeliling saja. Bahkan orang jauh dari kita, bisa dijadikan sebagai medianya.

Dan balik terkait topik intermezzo tadi, mengapa saya ingin mengajak bergandengan tangan dengan semua pemuka otomotif di Jatim. “Bagi saya ini bagian dari representasi kehidupan saya, yang harus dijalankan, baik sebagai Ketua Umum Pemprov IMI Jatim maupun sebagai umatnya, ”petuah Bambang.
Oh ya, selain adventure, Bambang juga gemar latihan fisik di sirkuit grasstrack Kemayoran, Bangkalan. Sekali lagi hanya melatih fisik ya, bukan skill. Kisaran sejak 2004, Bambang aktif berlatih. Kebetulan desain trek-nya lumayan ringan dan mudah menghafalnya.

Tapi ada tahapan loh, nggak langsung gas ! “Jadi, pemanasan dulu, pemanasan lagi sampai nyaman ketemu ritme RPM dan racing line, setelah itu mulai gas, iya toh, ”kata Bambang seolah fasih berperan jadi instruktur.
Kalau 15 lap saja masih ngatasi, tapi jangan dihitung waktu ya, pokoknya cukup nyaman dan luwes, keluar keringat, ya saya rasa cukup menjadi obat kangen ngegas tahun 80-an di Gunung Bajul, Karangpilang, Surabaya.
Sebab itu, saya selalu mengidolakan sport trail, itu kalau dulu. Sekarang mengikuti jaman, ya ganti special engine rek. Sebab, motocross telah menjadi dedikasi kehidupan saya, ada proses dan perjuangan yang dilalui hingga finish, berlandaskan racing line dan regulasi, “tandas Bambang. teks - foto : enea/dok