H. Mahmud yang sekarang menjadi trainer skill, instruktur fisik, divisi teknik, merangkap kakek Muhamad Rizqy Raditya, crosser potensial Rizqy Motor Boss Mild MX-GTX Team, Pasuruan.
Radit sapaan crosser putra H. Adi Lukito yang akrab disapa H. Gombloh itu, lagi intens memperdalam teknik menaklukan performa KTM 65 cc.
Dalam statetmentnya, H. Mahmud ingin merubah standarisasi gaya bermain crosser belia 65 cc.

Pengaruh jam terbang dan seringnya H. Mahmud dipercaya mengawal crosser bule saat ikut Management Lightning Production, menjadi latar belakangnya.
Berbagai proses dan tahapan training skill H. Mahmud berusaha merepresentasikan pengalamanya kepada Radit.
Salah satunya menjaga konsistensi gaya bermain dan teknik mengumpan speed, dengan kuda besi di level lebih tinggi yaitu KTM 85 cc.
Grafik flat atau naik selama 25 menit lebih menjadi acuhan, dibanding mempolakan grafik naik turun.

Pada fase ini Radit diajarkan materi memahami racing line dan teknik menghadapi handicap, paling efektif.
"Artinya sudah tak lagi menjadi materi basic, tapi lebih ke pengembangan improve dan skill Radit, "tegas H. Mahmud.
Salah satunya teknik whip, saat menghajar double jump atau handicap berkontur tinggi lainya.

"Puji syukur Radit sudah bisa membandingkan, mana yang singkat mana yang terlalu lama landing, "kata H. Mahmud.
Dua point menjaga pola mengumpan speed dan whip ini, yang terus saya matangkan pada Radit.
Dan penyampaian materi teknik kepada Radit ini memang erat terkorelasi dengan hasil renovasi sirkuit Rizqy Motor Boss Mild yang terbaru.
Handicap dominan menantang, berkontur tinggi, juga teknikal.

"Mutlak membutuhkan penguasaan skill crosser, bagaimana caranya landing lebih cepat dan berlanjut mengumbar speed, "timpal Radit yang cepat beradaptasi dengan sirkuit hasil renovasi ini.
Jalinan hubungan H. Mahmud dan Radit, juga berdampak pada output positif, yaitu terbangunya kepercayaan Radit makin tinggi.
Soal performa mesin, KTM 85 cc dan 65 cc yang biasa dipakai training skill, sudah setara dengan team-team factory.
"Soal satu ini H. Mahmud terbilang sensitif, bahkan bisa membedakan jenis dan brand oli samping yang paling top, "puji H. Gombloh.

Demikian faktor suspensi depan belakang, sudah tak ada lagi protes dari Radit, indikasi performa suspensinya memang superior.
Baik untuk kebutuhan engine brake, membentuk inertia di berm, termasuk kestabilan menghadapi roller.
Bukan itu saja, kepiawaian H. Mahmud dalam mereseting suspensi turut diapresiasi Radit, dengan aksi free style "no hands", saat jumping. skg