Kompetisi bebek goreng dan adu teknik rider-rider belia yang terinfluenz laga bergengsi, LFN Series, Superprix dan MCR, kembali akan mengguncang kejuaraan road race di Bojonegoro minggu ini.
Event yang akan berlangsung di Alun-Alun Bojonegoro ini, mutlak mewaspadai momentum peningkatan grade para rider dan engine builder yang akan berlaga !
Ketika meninjau dari perspektif positif, justru akan menjadikan-nya sebagai pembanding dan parameter, untuk tahapan proses perubahan yang lebih baik lagi.
Sengitnya kompetisi bebek goreng, bukan menjadi topik klasik, memang kelas ini yang lagi booming di Jatim.
Khususnya Racing Team lapis 2 dan 3 dari penjuru daerah Jatim, seperti Ngawi, Nganjuk, Madiun, Lamongan termasuk Bojonegoro.
Mengingat, kompetisi bebek goreng selalu berkelanjutan, bahkan di seri berbeda, mental bertarung rider berubah signifikan.

Terlebih, memasuki masa-masa berakhirnya kontrak seperti di akhir musim kompetisi tahun ini.
Antar rider saling pamer popularitas, berandai-andai segera ada yang meminang di singgasana baru.
Pertimbangan itu, spektakuler event hasil prakarsa IMB, HIGAM Indonesia, Forum Otomotif Jember dan Pengcab IMI Bojonegoro, terus dikebut agar bisa terlaksana !
Muatan konten spesial-nya, memastikan road race di Bojonegoro tetap bergairah dan kembali terjadwal untuk pelaksanaan-nya.
Racing Team dan pelaku industri kreatif otomotif di Bojonegoro, yang telah lama tak tersentuh kompetisi road race, optimis akan kembali terpengaruh juga bergairah.
Sisi lain, hadirnya IMB Road Race Championship 2025, Bojonegoro ini juga diproyeksikan untuk merangsang kandidat regenerasi, include mereduksi aksi balap liar dan membangun mental milenial lebih sehat.
Jadi beda ya, mereka ini bukan rider pemula, tapi lebih tepatnya pendatang baru, yang lahir dan besar dari lingkungan atau keluarga otomotif. skg



















































