Lestari Racing Team, Trenggalek : PENERUS KEJAYAAN & POPULARITAS TRENGGALEK DI JAGAD RACING

Disebut-sebut menjadi penerus singgasana Racing roda dua segmen road race asal Trenggalek !

Lestari Racing Team, kini kembali menjadi icon, sekaligus menjadi kebanggaan milenial Trenggalek penggemar road race.

Belum lama ini, saat perhelatan Cobra Road Race Openchampionship 2025, di Tulungagung, Lestari Racing Team, Trenggalek, tampil mendobrak, setelah sekian purnama nama Trenggalek terlelap dalam hingar bingar !

Makin spesial, dibaliknya ada sosok arsitek muda Agung Lolo, juga executive muda asal Watu Limo, Trenggalek, yang terobsesi mereminding masa kejayaan Trenggalek di jagad Racing kompetisi.

Terlebih sejak belia Agung Lolo, telah memiliki kadar gila hobi di jagad otomotif !

Otomatis soal strategi dan siasat mendulang podium terbaik, telah ada di genggaman Agung Lolo, yang disuport oleh Diablo2 Sticker dan Hasil Alam Lestari itu.

Memang tak terbantahkan, Racing Team yang diperkuat oleh Farel Ramadhani dan Favian, sukses mendulang prestasi terbaik.

Sekaligus menjadi fakta, bahwa Agung Lolo jeli soal menganalisa dan atur formasi imbangi peta kekuatan squad tempur Racing Team sebelah !

Seperti di kelas Bebek 2 Tak 116 cc dan Bebek 2 Tak 125 cc, yang menjadi konsentrasi utama Agung Lolo, setelah kelas-kelas ini popularitasnya melejit di hajatan even skala Nasional, seperti LFN, Superprix dan MCR.

Di kelas Bebek 2 Tak 116 cc Open, Farel Ramadhani berada di peringkat atas !

Dan peringkat 3 di kelas Bebek 2 Tak 125 cc Open, serta di urutan ke-2 di kelas Bebek 2 Tak 116 cc Jatim Open.

Disusul Favian yang juga mendulang peringkat atas di kelas Bebek 2 Tak 125 cc Lokal, urutan ke-2 di kelas Bebek 2 Tak 125 cc Karsidenan Kediri, serta ke-4 Bebek 2 Tak 116 cc Karsidenan Kediri.

Bahkan, engine Builder Herwin Ihwantoro begawan HMS Indie Pande, Trenggalek, telah banyak mendapat input, sehubungan evolusi modifikasi mesin 2 tak, dari blue print korekan di 15 tahun silam.

"Pada prinsipnya, modifikasi mesin Bebek 2 tak saat ini, lebih ke koreksi porting, volume perut knalpot dan panjang stinger, sesuai tipikal handicap sirkuit.

Kalau teknikal dan bermain di gasingan tengah, seperti sirkuit Lembu Peteng, Tulungagung, lebih ke modifikasi porting medium, tak jauh beda dari kontur bawaan pabrik.

Cuman, sudut portingnya tak keseluruhan dibuat landai, sebab ada yang saya manfaatkan buat mengatrol torsi, "urai Herwin Ihwantoro yang masih menutup rapat soal rahasia piranti pengapian yang diadopsi itu.

Kesuksesan di Cobra Road Race Openchampionship 2025, Tulungagung ini, menurut keterangan resmi Agung Lolo, akan dijadikan bekal melurug MCR Series 2025 yang akan bergulir di sirkuit GBT, Surabaya dalam waktu dekat ini.

"Tapi, kami akan tetap jalankan sesi test case dan adaptasi, sebab belakangan ini faktor cuaca sulit diprediksi, padahal erat terkorelasi dengan data pendukung final sering kuda besi, "tegas Agung Lolo menyemangati.   skg