Even kompetisi di tanah air memang butuh sosok yang kreatif, inovatif dan sedikit out of the box kata remaja milenial belakangan ini. Sebab, lebih jeli dan improve ketika memandang jatuh bangunya balap roda dua tanah air. Bisa jadi, karena stagnannya grafik peminat balap regular di tanah air, seperti road race. Pikir sendiri ya !
Maka, wajar ketika empat tahun silam awal supermoto digelar di Jatim atas ide brilian H. Frangky Laurent, hadir membawa berkah. Padahal itu masih menjadi supporting race. Tak percaya, monggo dicermati. APM sport trail mopang dan non mopan, terpancing berlaga, hingga pasang umbul-umbul dan baner alias mensponsori even. Termasuk produk andalan from Kudus berlogo Djarum. Sirkuit, kian tampil semarak, tak lagi sepi, itu artinya kemasan even termenej lebih komprehensif.
Pembalap supermoto memandangnya kelas ini tumbuh subur dan sukses menghadrikan mutualisme antar penyelenggara, peserta, sampai speed shop. Sisi lain output positifnya, mampu memancing perhatian crosser untuk berlaga setelah banting stir, dengan hanya bermodalkan tapak kaki model slick, sebagai menu penunjangnya.
Bahkan komunitas adventure yang suka ngalas atau nrabas jalur penduduk kampung pedesaaan, pasti terpancing ramai berdatangan buat daftar. Itu artinya ada lagi kontribusi tambahan bagi penyelenggara balap, selain bebek 2 tak yang biasa disebut bebek goreng.
Euforia supermoto makin tumbuh kembang, faktanya sampai terbentuknya kelas-kelas supermoto, sesuai dengan level kuda besi dan rider yang berlaga. Konsep brilian dan rumusan ini, sekarang ditabuh keras genderangnya dan sesekali cymbal-nya juga dipukul, oleh H. Frangky Laurent dari Ocean Enterprise.
Melalui even bertitel 76 Rider Supermoto Openchampionship 2020, yang fix dan pasti digelar di sirkuit Jl. Tidar, Secaba, Jember pada 01 Maret 2020. Di pojok atas flyer-nya masih ada tambahan tagline Supermoto Pioneer Indonesia, dengan font italic. Memang pantas dan wajar, karena lagi-lagi H. Frangky Laurent memang pencetus pertamanya. Sayang kemudian terpleset karena banyak oli berceceran ! Eh salah, karena trek licin, maklum musim hujan !
Efek dominonya, supermoto tak lagi jadi murni kebutuhan balap. Tapi, lebih menjual ketika dikaji sisi entertaintnya. Tentu saja aksi rear wheel steering yang menjadi magicnya, sampai penonton rela memburu smartphone yang dilengkapi mode sport untuk mengabadikan buat diupload di FB dan IG. Hingga pernah digelar dengan konsep night race, sebagai pemanisnya.
Sampai puncaknya, promotor FIM Asia Supermoto 2016 bersedia memakai Malang, Jatim sebagai tuan rumah. Lagi-lagi, atas pertimbangan agresifnya perkembangan supermoto di Jatim. Jadi, sinkron ketika even level Asia pernah mampir di Malang, Jatim.
"Latar belakang ini, mengapa kita sebagai content local Jatim, tak bisa kreatif untuk kembali mengemasnya, "lontar H. Frangky. Ya ini saatnya, melalui even seri 76 Rider Supermoto Openchampionship 2020, bisa diklaim sebagai lahirnya kembali supermoto di Jatim, diklaim lebih absolute !
Bahkan, konsep kemasan kompetisi roda dua ini, berbalik dengan even kompetisi regular. Sebab, kalau biasanya supermoto menjadi supporting race. Tapi, kalau di even ini supermoto justru menjadi kelas utama, sebaliknya kelas regular bebek 4 tak dan 2 tak, sebagai supporting classnya, termasuk kelas Mini Gp. teks - foto : rio
