Upaya all out mempertahankan gelar juara nasional di kompetisi bergengsi kejurnas drag race 2023 Rezky Audrey Setiadji owner Ekitoyama Racing Team, di laga Grand Final Kejurnas Drag Race 2023, Sidoarjo, langsung menurunkan 4 engine builder sekaligus dari workshop yang berbeda.
Mereka adalah Septian SR Speed, Yudha GAR, Yoga CamSpeed, Kacong Chonk Speed Factory.

Sedang Victor dari XS Automotive dan Berdikari Motor Sport, khusus di laga kali ini tak ada kelas.
All out-nya Support system Ekitoyama Racing Team, di jagad drag race skala Nasional, putra H. Rudi Saudagar Cengkeh asal Sulteng itu, memang belum ada tandingan !

Apalagi, ketika menilik pembalap-pembalap potensial di belakangnya, rata-rata berjam terbang tinggi di kompetisi drag race.
Catatan ini, juga mengacu pada track record dan history para pembalap, sejak mengawali di drag race.

Mereka adalah Septian, Abdul Fatah, M Nafri, Rifad, Romi, Aldino, Hoetama Ardi dan Abay.
Makin spesial, nama Rifad yang juga putra Yudha GAR, adalah hasil kaderisasi dan regenerasi Ekitoyama Racing Team.

Termasuk Abay pembalap asal Lampung, juga hasil kaderisasi Ekitoyama Racing Team, yang namanya kini eksis juga popular di Lampung.
Kabar bombastisnya, di musim kompetisi kejurnas drag race 2023, hingga memasuki Grand Final ini, kans Ekitoyama Racing Team, untuk mempertahankan gelar sebagai champion, terbilang cukup besar.

Dengan statistik perolehan selisih 29 point, dari rival bebuyutan, untuk klasemen kejuaraan team.

Sedang, klasemen perorangan, tetap didominasi Ekitoyama Racing Team.
Mengacu pada torehan prestasi terbaik, dalam kurun waktu 2 tahun berturut-turut ini, Rezky Audrey Setiadji, dalam keterangan resminya menegaskan, "siap melangkah Go International, mengikuti laga di Malaysia dan Thailand.

Sedang di event Grand Final Kejurnas Drag Race kali ini, spesial diproyeksikan fokus di kelas bracket 9 detik, bracket 10 detik dan bracket 11 detik.
Detailnya, untuk kelas bracket 9 detik memakai gacoan Innova dan Estilo.
"Sedang, kelas bracket 10 detik dan 11 detik, memakai Brio dan Pajero, "jelas Donny Pratama Manager Ekitoyama Racing Team.

Memang awalnya dilematis saat menghadapi kelas bracket, sebab bertolak belakang dengan obsesi awal kita, untuk mencetak best time.
Tapi, ya inilah kompetisi, dinamis dan harus fleksibel, mengikuti para pemangku drag race, yang menghendaki kompetisi kelas bracket dan dinilai lebih aspiratif.
"Secara grade kompetisi memang agak sulit ke pembalapnya, sebab harus 'ngepasin" performa mesin berbanding catatan waktu ideal, "sebut Rezqy Audrey Setiadji.

Maka, tetap kita upayakan, memahami dari sisi positif-nya, kendati option part racing rata-rata 90 persen, telah diadopsi di seluruh gacoan Ekitoyama Racing Team.
Ketika diterjemahkan lebih jauh, kelas bracket serapan edukasinya, pembalap jadi terpacu untuk belajar, beradaptasi hingga mengasah feeling memainkan reaction time.

Sisi lain, menanggapi, bersatunya engine builder dari 5 workshop dan pembalap beda level ini, secara Managerial Ekitoyama Racing Team, tetap memprioritaskan mufakat, juga demokrasi.
Tetap ada musyawarah atau diskusi, saat menghadapi problem, maupun polemik yang ada.
Antara pembalap ke pembalap, engine builder ke pembalap, atau engine bulder dengan manager.

Pada prinsipnya, pembalap dibuat senyaman mungkin, sesuai kapasitas skill dan porsinya.
Skema kekeluargaan dan atmosfir family racing team ini, yang sejatinya kita jaga terus, demi pencapaian hasil terbaik di setiap laga drag race.
"Sebab, dengan suasana paddock atau racing team yang kondusif, saya nilai banyak pengaruhnya terhadap semangat pembalap, untuk mencetak hasil terbaik, "yakin Rezqy Audrey Setiadji.

Dan seperti tradisi sebelumnya, pembalap-pembalap Ekitoyama Racing Team, yang sukses mendulang point terbaik, telah dipersiapkan fresh money, dengan nilai fantastis.
Selain itu, sebagai bentuk apresiasi, perjuangan keras engine builder dan pit crew, yang begitu setia mengawal perjalanan laga, juga mendapat hadiah serupa.

"Dan dalam waktu dekat ini akan saya ajak umroh, untuk memperkuat tali silaturahmi di keluarga besar Ekitoyama Racing Team, "urai H. Rudi. enea