Event konsorsium yang berlangsung di Pikatan, Wonodadi, Blitar, pekan silam (18-19/3) bisa menjadi testcase, dalam mencari parameter menghidupkan motocross dan grasstrack di Jatim.
Mungkin, nantinya juga mengarah ke scoop nasional. Bukan menjadi keputusan premature, tapi lebih tepat sebagai upaya pemuka motocross grasstrack di Jatim, dalam merapatkan barisan.
Untuk menanggapi situasi dan kondisi otomotif segmen motocross grasstrack, yang lagi krisis event bergengsi, baik di Jatim maupun skala nasional.

"Apalagi, hingga mendekati jadwal Rakerprov Jatim, masih belum tampak tanda-tanda seri kejuaraan motocross - grasstrack "bergengsi" di Jatim yang akan dijalankan, "lontar Pak Be engine builder RDNG Kaisar GTX Team.
Kabar kurang baik ini pula yang lantas menuai perhatian serius pemuka motocross dan grasstrack di Jatim, untuk mencari siasat.
Jadi, tak lagi sekedar debat ! Event hasil kerjasama Rizqy Motorsport, Tembakau Balap, Serigala Malam, IwaK, NMT dan NASSI The Power Of Racing Events ini, bisa menjadi titik terang.

Sekaligus sinyalemen kuat, bahwa motocross grasstrack bisa berlabuh swadaya juga meriah.
Mantap, ketika dijadikan opsi kedua, realisasi hajatan yang bergengsi, di tengah krisis event, "kata H. Tomin owner Serigala Malam MX GTX, Pamekasan.

Mengingat, motocross dan grasstrack di Jatim lagi tumbuh kembang, dengan berbagai evaluasi dan adaptasi, demi sebuah torehan prestasi hakiki.
"Terlebih lagi, soal prasarana, hampir di setiap setingkat kabupaten telah memiliki sirkuit private training, sampai sekelas untuk kejuaraan nasional, "urai H. Tomin yang telah merenovasi sirkuit Serigala Malam Bawang Mas, Pamekasan, menjadi skala nasional.

Termasuk input dari Executive Motocross Jatim, juga memiliki sudut pandang yang sama, kendati level kompetisi di taraf murni hobi berprestasi.
H. M. Kadafi President Executive Motocross Jatim, menyatakan mutlak untuk mengambil sikap, dalam memfasilitasi crosser Jatim, khususnya yang lagi berada di ruang penjenjangan.
Dan pemaparan ini, turut menjadi inklusif-nya Executive Motocross Jatim, di perjalanan kiprah dan partisipasinya, mengembangkan motocross grasstrack di Jatim.

Pada point ini, Executive Motocross Jatim, siap untuk terus mensuport kejuaraan motocross grasstrack di Jatim, hingga memeriahkanya seperti aksi H. M. Kadafi melempar helm ke audiens.
Belum lagi partisipasi Rizqy Motorsport dan Tembakau Balap, yang terbilang cukup atraktif, mengawal perjalanan kejuaraan motocross grasstrack di Jatim.
Salah satu bibit unggulnya adalah M. Raditya, yang memiliki jam terbang tinggi usai melalui berbagai kompetisi bertaraf nasion.

Bahkan, intensitas menggelar kejuaraan motocross grasstrack cukup tinggi, berikut mewujudkan pembangunan sirkuit motocross grasstrack skala nasional di Suwayuwo, Pasuruan.
Selama, bentuk kejuaraan terkorelasi mengatrol tensi kompetisi H. Rokhmawan Big Boss Rizqy Motorsport, pasti menauport.
Sama halnya H. Adi Lukito Tembakau Balap yang kali ini didampingi istrinya, selama ini dengan senyap, banyak mensuport crosser-crosser Jatim, dalam mengawal perjalanan karier para crosser.
Kendati M. Raditya putranya, telah bergabung di Rizqy Motorsport, tapi karakter dermanya, secara tak langsung tetap banyak berkontribusi.
Di kesempatan berbeda, saat dihelatnya Rakerprov & IMI Award Jatim 2023, beberapa pemuka motocross grasstrack Jatim, angkat bicara soal krisis event motocross grasstrack di Jatim maupun secara nasional.

Seperti H. David Rigi daddy Nanda Rigi dan Marcelino Rigi, terus mempertanyakan keberadaan status event motocross bergengsi, skala nasional.
Hampir tak ada sinyalemen, maupun petunjuk titel event maupun branding, yang akan menjadi trigger spketakuler event 2023.
Hingga H. David no coment terkait sponsor yang akan mengawal Nanda dan Marcel putranya di musim kompetisi 2023.
Pernyataan sikapnya justru akan siap bergabung, misal nantinya ada kesepakatan antar motor penggerak motocross grasstrack di Jatim.
"Semoga saja, dengan konsorsium kalau memang kedepanya jadi, bisa menyajikan kapasitas dan kualitas setara event nasional, "harap H. David.
Pengusaha di segmen bisnis pertanian itu, juga menyatakan siap, dalam penyediaan sirkuit, misal dijadwalkan salah satu event di Lamongan.

Krisis event bergengsi 2023 juga menarik perhatian Gus Mujib Mustain Romly, pemilik Darul Ulum Agung MX Training, Malang.
Bagaimanapun juga motocross grasstrack harus diselamatkan, terkait nasib para crosser, sesuai fase dan jenjang karier yang dilalui.
Krisis event, sejatinya bukan menjadi momok bagi pelaku motocross, ketika mereview perjalanan event yang justru banyak berjalan swadaya.
Tinggal bagaimana mengemasnya secara prosedur, memberi apresiasi yang pantas dan pemerataan lokasi event.
Pasti bisa dan akan sukses, toh konsosrsium itu terbentuk dalam mode matic, dari hati nurani masing-masing pelaku.

"Asal berjuang di jalan yang benar, tujuan lebih baik, saya optimis hasilnya pasti lebih indah untuk semua, "semangat Gus Mujib juga siap memback up misal nantinya konsorsium event harus ditempuh sebagai solusinya.
Pendapat yang sama turut disampaikan oleh H. Daniel Tangka dan Tri Priyo Nugroho.
Keduanya adalah mantan pelaku motocross tiga zaman, yang terbiasa mengalami pasang surut event motocross, dengan beragam pemicu.
"Terpenting solusi tetap dicari, untuk bersama dan tak beradu pembenaran, agar segera terealisasi, "kata H. Daniel Tangka.
Sebab, musim kompetisi 2023 layaknya telah berjalan dan segera untuk dipersiapkan.
"Paling rasional mengikuti ritme aturan dan aliran yang telah berjalan, dalam bingkai obyektivitas, "tegas H. Daniel Tangka.

Kalau diilustrasikan, sebenarnya kita semua memahami situasi dan kondisi, akan tetapi alangkah bijaknya diberi kejelasan.
Sebab, kita juga menjunjung tinggi tongkat komando atas, sebagai parameter dan acuhan.
Tapi, kalau faktanya sampai bulan Maret ini, belum tampak keputusan hadirnya event bergengsi, event konsorsium yang kemungkinan akan kita nilai menjadi jalan terbaik, "lontar Tri Priyo Nugroho. *