Cikal bakal petarung nasional, dari level pemula region 2, hampir keseluruhan turut berlaga dan kembali mencuri perhatian.
Disebut demikian, itu lantaran Boyolali, Jateng, cukup strategis menjadi ajang kompetisi road race.
Pertama, pengaruh dominasi gudang tuner papan atas, instruktur balap, berikut rider debutan baru sebagai regenerasinya.
Sehingga, tepat dijadikan laga untuk mencari tolak ukur dan parameter.
Kedua, kemudahan akses saat menuju wilayah Boyolali, Jateng, baik dari Jabar maupun Jatim.
Tak memberatkan untuk Team Road Race, skala privater.
Entah apa yang menjadi pemicu kelas pemula belakangan ini selalu dinantikan pemerhati otomotif.
Dari owner team, tuner, sponsor, tukang paido sampai, jajaran IMI.
Dari latar kisah ini pula, kelas Bebek 4 Tak 150 cc Pemula, kembali menyita perhatian public otomotif yang hadir Di Boyolali.
Pasalnya, kelas ini seolah menjadi "academy bayangan" petarung pemula potensial, sebelum menapakan kakinya di level lebih tinggi.
Diklaim menjadi puncak kedigdayaan rider road race, usai mental dan skillnya ditempa layaknya baja.

Representasi dapur masakan tuner dan instruktur road race, kental terlihat disini.
Seperti perjalanan kelas Bebek 4 Tak 150 cc Pemula, yang kini menjadi ajang bergengsi para tuner dan rider, unjuk taring.
Nama-nama rider berbintang, seperti Andreas Lukito, Rexzy Kepo, Archie Ramiro, Agfa DK dan M. Nanda, kali ini sukses berada di barisan depan.
Sama-sama memiliki bekal amunisi berkelas, kendati jam terbang berbeda.
Fakta demikian tersaji, usai kelima rider diatas tak lepas dari koloni kompetisi, sejak lap-lap pertama.
Kelima rider hampir saling memahami karakter, hingga membongkar kuncian racing line mesti berjalan dramatis.
"Kalau tak off side ya "gubrak, "kata Archie Ramiro 71 rider Sawah Klasik Racing Team, Ponorogo.
Emosi rival di depan sudah saya mainkan, tapi paham tak mau terpancing.
Trik menekan juga sudah saya layangkan, hingga mesin cenderung bergasing menembus limit RPM di setiap lap-nya.
"Tapi saya lagi-lagi teringat pesan Om Yudi Kucing, untuk menjaga durability mesin dan lonjakan Psi tapak kaki, "tutur Archie.
Mengingat, secara statistik kuda besi 150 yang bertempur di Boyolali, rata-rata mengadopsi blue print korekan kejurnas dan One Prix.

Dipersiapkan menghadapi all season, baik panas maupun hujan.
Sementara data korekan mesin pacuan Archie, sudah berada di final seting.
Tapi tahap testcase, dari level korekan sebelumnya.
Hasil data saat ini cukup baik, akselerasi dan top speed, Archie mampu mengimbangi ritme gaya bermain rivalnya.
"Sembari mengamati, saya juga memonitor, mencari metodhe pembanding, "bisik Yudi Kucing Kepala Divisi Teknik Sawah Klasik Racing Team, Ponorogo.
Dari QTT sampai Race Pertama performa pacuan Archie mampu fight, tapi saya putuskan Archie bermain safety.
Kans menyodok didepan masih bisa, tapi sirkuit Boyolali teknikal dan dominan mengumpan gasingan tengah atas.
"Soal grafik traksi juga saya pikirkan, sebab tapak kaki kerja extra layani cornering dan u-turn, "ulas Archie.
Di satu sisi insting dan improve rider cenderung diadu, menahan dan oper gigi rasio, lanjut engine brake.
"Archie menyelesaikanya dengan rapi, tapi saya tetap terbebani durability, "terang Yudi Kucing.
Di seri ini dalam rapat pleno, kami putuskan Archy bermain safety, agar bisa mendulang point.
"Kendati di event ini, terhitung fase test case performa mesin terbaru, tapi kami sangat puas, "senyum Paduka Oky.
Ironisnya, Archie terhitung perdana menginjakan kakinya di sirkuit Boyolali.
Dampak Kejurprof seri 1 Bawang Mas Road Race Openchampionship 2022, Pamekasan dibatalkan.
Laga di sirkuit Boyolali, menjadi alternatif Archie dalam mengukir jam terbang.
Otomatis proses adaptasi membedah tipikal handicap sirkuit, terbilang singkat.
"Puji syukur catatan waktu di QTT mengesankan, "beber Paduka Oky.
Archie mampu mengimbangi rider pemula wajah lama.
Gaya bermain Archy, minim kesalahan, handicap by handicap diselesaikanya rapi.
Memang saya akui tensi kompetisi di Boyolali cukup tinggi.
"Evaluasi dan kalibrasi terus terjadi, demi data terbaik dan torehan prestasi Archie, "semangat Paduka Oky. skg/foto : doc