Sirkuit MX - GTX Gajah Mada, Jetis, Mojokerto : MENGAWAL PROSES PEMBANGUNAN SIRKUIT INTERNATIONAL & LAYOUT MULAI TAMPAK

Layout sirkuit yang diprakarsai oleh Executive Motocross Jatim dan Lantamal V dan memakai panjang total 1300 meter - 1400 meter, dalam perjalanan 7 hari proses pembangunan, mulai terlihat.

Luas lahan secara menyeluruh dirancang efektif oleh Kelik sang maestro sirkuit tanah air.

Selam proses pembangunan didampingi Sys Quzein Master of Ceremony kondang Jatim.

Atas pengalaman dan jam terbang di motocross, keduanya menunjukan attitude dan etos kerja luar biasa juga berkelas.  

Dengan alat bantu dua excavator, setiap harinya desain sirkuit terus menunjukan perubahan menuju final.

Seperti telah terbentuknya table top, double jump, roller, berm dan jalur drainase.

Menurut Kelix, kontur tanah desa Bendung, Jetis, cukup bagus untuk lahan motocross.

Kontur pasirnnya berat, dengan sedikit unsur vulkanik. "Sehingga bisa dipastikan, debunya minim meskipun saat kemarau, "yakin Kelix.

Panorama bukit dan savanah di sekitarnya, menjadikan desain sirkuit Gajah Mada, terkesan lebih luas.

Hingga kuat menyampaikan pesan, standarisasi yang diusung di taraf nasional juga international.

Ciri khasnya lebar sepanjang jalur merata, di kisaran 8 meter - 10 meter. Jauh mata memandang, alur trek safety dan terukur.

Posisi jalur berjauhan, pas buat mengakomodir special engine 450 cc, sekalipun pilotnya bule yang biasa bergasing di 10.000 RPM keatas.

Ruang full throttle jadi sangat memadai, tapi dari sisi kerja pit crew pasti lebih berat, saat teringat event motocross pekan silam yang berjalan mode mud race.

Praktis lebih representatif buat crosser yang lagi berada di fase pemantapan.

Sebab, kubikasi panjang dan lebar sirkuit, ideal dilayani komposisi skill crosser dan kuda besi 50 : 50.

Itu lantaran jalur terbentuk lebih mengalir, buat rolling speed dan full throttle makin memadai.

"Tiga level peningkatan pembentukan nyali, dipastikan lebih mudah diserap oleh crosser, "papar M. Kadafi Pilot Executive Motocross Jatim.

Termasuk didalamnya adalah crosser executive, gaya bertarungnya biar makin bertaji.

"Beberapa kali, crosser-crosser executive juga meluangkan waktu, meninjau layout sirkuit, rata-rata memuji dan puas, "terang Sys Quzein. 

Dengan demikian menjadi mode baru, ajang kompetisi motocross. Sebab, terlepas soal fisik dan skill crosser, kerja divisi teknik jadi lebih dominan.

Dari persiapan setingan suspensi sampai durability performa mesin.

Saya juga optimis bagi rider-rider adventure yang ingin naik kelas di motocross, desain sirkuit Gajah Mada, bisa dijadikan alternatif lahan pemantapan.

Harapan saya, melalui pembangunan sirkuit ini, akan menumbuhkan proses regenerasi.

Jadi, bukan hanya dari penjenjangan crosser-crosser 65 cc dan 85 cc, tapi juga dari rider-rider adventure.  

"Dengan lokasi sirkuit yang representatif seperti ini, semoga saja di Jatim intensitas event motocross, termasuk grasstrack akan lebih meningkat dan terus popular, "optimis M. Kadafi.   enea