Meskipun bentrok dengan kejurnas motocross dan grasstrack di Jawa Barat, mania motocross dan grasstrack yang tampil di sirkuit Tengger, Kandangan, Ngawi, tetap marak mengikuti even yang menjadi rangkaian memperingati HUT Kabupaten Ngawi yang ke-661.
Dipilihnya kejuaraan motocross dan grasstrack atas pertimbangan, terus meningkatnya prosentase penggemar grasstrack dan motocross. Bahkan di akhir tahun 2019 membludak. Selain pergantian formasi tim, bibit pembalap grasstrack dan motocross pendatang baru, mulai bermunculan.
Intensitas kejuaraan jelas menjadi komoditas, untuk mengeksplore hasil latihan mempertajam skill dan fisik membakar kalor. “Paling penting menurut saya sebagai pemantapan jam terbang, beradaptasi dengan tensi dan ritme kompetisi grasstrack – motocross, hingga mencari finishing stroke, ”tegas H. David Surya Pratama saudagar Ponorogo yang memiliki banyak usaha di Brunei Darussalam itu.
H. David juga menambahkan, “dinamika seperti ini yang terus menaikan tingkat crowd even motocross dan grasstrack di Jatim. Sebab, kelas - kelas grasstrack yang lebih banyak dibuka di even ini, sering kali menjadi ajang riset dan pengembangan mekanik.
Even motocross dan grasstrack selalu menjadi komoditas, pada scoop pengusaha mikro di dunia perbengkelan. Disini alternatif lahan perekonomian kembali dihidupkan, selain kebutuhan primer, ”urai H. David yang juga penyandang dana AMRF UD Hasil Bumi 46 Production GTX MX Team, Ngawi.
Kondisi seperti ini yang kemudian memunculkan jawara baru, disebabkan peluang menjadi jawara terbuka lebar. Mengingat kapasitas pembalap yang berlaga, terhitung sama rata. Pesatnya animo motocross dan grasstrack ini kemudian dibaca penyelenggara, membuka kelas FFA dibawah 14 tahun.

Nama pembalap Satrio Bangun Pratama, putra H. David sukses menjadi jawaranya. Rio sapaan pembalap berpostur subur itu, kali ini mampu mematahkan kepiawaian Vico, M. Isma dan M. Rizal.
Aksi Rio minim kesalahan, handicap by handicap dipangkasnya rapi tak sampai overshoot, ketika dibandingkan saat 4 bulan silam awal berlaga. “Akurasi speed dan landing saat menghajar single jump maupun double jump, juga lebih baik, ”nilai Bembeng Chief AMRF UD Hasil Bumi 46 Production GTX MX Team, Ngawi.
Dan lagi-lagi AMRF UD Hasil Bumi 46 Production GTX MX Team, Ngawi, di even yang membuka 19 kelas itu, menjadi super star. Sebab, selain nama Satrio Bangun Pratama yang jadi jawara di kelas FFA maximal 14 tahun, nama Kiki Cahyadi juga pembalap AMRF UD Hasil Bumi 46 Production GTX MX Team, Ngawi, menjadi jawara di 9 kelas, yakni Bebek modifikasi open, Bebek standard lokal karsidenan Madiun, Sport 4 tak open, Bebek standar pemula, Bebek modifikasi pemula, FFA lokal karsidenan Madiun, FFA pemula, Special engine open.

Tapi di kelas FFA open Kiki harus puas di urutan kedua, setelah fight dengan Febi pembalap STW 88 Kaisar Motor GHMS. Febi awalnya memiliki basic sebagai crosser yang lama gantung sepatu, kemudian balik berlaga di grasstrack. “Skill Febi memang luar biasa, saya banyak mendapat masukan tentang teknik baru, “jelas Kiki.
Sisi lain, penggemar adventure yang pingin mencicipi sirkuit motocross dan turun di kelas executive, juga menjadi kontribusi kemeriahan even kali ini. Khusus pembalap-pembalap yang berlatar belakang komunitas, mereka tampil dengan dukungan spectator.
Even motocross dan grasstrack lebih tepat dinilai sebagai aktualisasi menguji kepiawaian menekuk setang dan selip kopling. Hingga sukses menjadi magnet para spectator, saling memberikan motivasi kepada jagoanya.

Menariknya, lokasi sirkuit di tahun 2017 sempat menjadi tuan rumah even kejurnas motocross. Tapi, pertimbangan faktor mulai meningkatnya dominasi pembalap grasstarck dan motocross pemula, berikut executive, faktor safety kembali jadi perhatian.
Sebulan sebelum even digelar, di beberapa titik sirkuit mengaalmi pembenahan. Termasuk jalur by pass untuk evakuasi, hingga pit in - pit out padok. “Memang, terkait program jangka panjang sirkuit Tengger, Kandangan, Ngawi sudah menjadi kebanggaan pembalap grasstrack dan motocross seputaran Ngawi, ”urai Bembeng memastikan. teks - foto : enea