Prosentase mengadu performa kuda besi dan skil, makin berimbang. Aksi rear wheel steering, menjadi tontonan atraktif, para rider pro saat menusuk fast corner dan u-turn. Layout handicap keseluruhanya lebar, juga dinilai paling strategis sebagai titik mengover take.
Kemasan balap bergengsi ini sekaligus menjadi trade mark sirkuit flat Kanjuruhan, Kepanjen saat layout sirkuit menganut high speed. Memiliki luas paling proposional, hingga memudahkan Jim Sudaryanto Pimpinan Lomba dari Genta Auto & Production, untuk menghadirkan menu kompetisi lebih berbobot, sekaligus teknikal, bagi rider yang berlaga pada 18-19 Oktober 2019.
Trik mengunci racing line lebih berjalan disini, bukan berarti rider jadi melempar handuk. Penguasaan teknik in - out, justru lebih terbuka, untuk bertarung. Tingkat kesulitan menjaga posisi ada disini. Mengunci racing line mesti konsisten, seperti Rafi Tangka yang justru mematahkan nyali lawan dengan aksi rear wheel steering.

Peluang mengambil dari sisi dalam, lebih jaminan saat memakai teknik motocross. “Sebab, yang mengambil dari sisi luar, secara posisi dan kestabilan manuver saat rolling speed, jelas kalah posisi, ”kata Rafi Tangka yang mampu bertengger di urutan ke empat kelas FFA 450.
Rafi banyak belajar dari Lewis Cornish rider setim yang membawa nama tim England Djagung JPX Orca VMX AHRS. Teknik motocross lebih dominan diterapkan Lewis dan berusaha singkat disetiap handicap. Salah satu kepiawaian Lewis yang tak dimiliki rider adalah teknik whip.
Dengan durasi realtif singkat, Lewis mampu menunjukan aksi whip saat di single jump. Dari bekal ini saja, Lewis sebelum berlaga, bisa diprediksi sebagai jawaranya.
“Tapi, saya mulai menemukan peluang untuk mendekati posisi Lewis, ”bisik Doni Tata yang diback up Onesixeight HTJRT El Diablo Prima Land Truss FBRT, Jogja. Kuncinya di setiap handicap cukup mengalir, titik rolling speed mulai saya maping untuk mempersingkat, termasuk di fast corner.
“Peluangnya ada disitu, kalau di straight relatif memiliki speed sama, sebab tipikal power sama, ”beber Doni.

Layout lebarnya handicap sirkuit Kanjuruhan, Kepanjen memang layak dijadikan standarisasi. Kans peluang menang terbuka lebar, skill membalap makin terukur, hingga proses transfer ilmu terus berjalan.
“Sampai kelas Trail 150 Komunitas dan Trail 175 Komunitas, jumlah peserta luar biasa terhitung sebagai new comer di Trial Game Asphalt 2019, ”pengamatan Yos Alexander Wiguna dari JGM yang kali ini tampil memberi support komunitas executive Jatim dan komunitas JGM yang berlaga. Kali ini, Yos datang bersama Gatam Hatim konsultan layout sirkuit dan MX Training JGM.

Selain berkompetisi dan mendapat ilmu baru soal Trial Game Asphalt atau supermoto, di kelas ini telah menjadi ruang komunikasi para komunitas dengan brand kuda besi trail.
“Latar belakangnya juga beragam dari murni bikers, rider adventure dan track day yang biasa digelar swadaya setiap weekend oleh komunitas, ”kata Ilham dari Honda PT. MPM yang mengawal rider-rider sari komunitas CRF 150 yang tampil berlaga. teks - foto : enea