H. Adi Lukito memang all out mengawal prosses perjalanan karier putranya Muhamad Rizqy Raditya di motocross.
Sehubungan dengan pergantian musim dan cuaca yang tak menentu, masih saja hujan datang hingga memicu kondisi trek sirkuit jadi licin dan berlumpur.
Seminggu silam, usai resepsi khitan, Raditya kembali melangsungkan training skill.
"Menjadi fase terberat bagi Raditya, sebagai momen krusial pembelajaran menghadapi trek licin dan berlumpur, "jelas H. Mahmud instruktur merangkap tuner pacuan Raditya.
Perjuangan seorang ayah, demi sang putra agar tetap optimal berlatih, ditunjukkan oleh H. Adi, dengan menebar gabah di beberapa titik lintasan yang berlumpur.
Sepintas, kondisi sirkuit Rizqy Motor Boss Mild, berubah macam sirkuit MX GP, yang sempat digelar di tanah air 2 tahun silam.
Tapi, dengan tambahan gabah tadi, bukan berarti bisa merubah performa trek sirkuit, seperti kondisi trek kering. Hanya meminimalisir 20%.
"Monitor bawaan RPM, kontrol speed, perubahan racing line, harus dipantau seksama, "semangat H. Adi.
Dengan kondisi trek licin, bukan berarti harus safety RPM dan speed menurun.
"Ada racing line baru yang bisa menjawab, guna mempertahankan traksi, sebagai solusi untuk menghadapinya, "tambah H. Mahmud.
Memang kalau belum mencobanya, yang ada di mindset-nya licin dan licin.
"Tapi, setelah dilalui dengan benar, sesuai instruksi dan sedikit improve Raditya, hasilnya pasti beda, "yakin H. Mahmud.
Usai running 120 menit awal, Raditya mulai menemukan performa terbaik membawa motor KTM 65 cc maupun KTM 85 cc.
Bahkan, Raditya bisa merubah pengaruh negatif trek licin menjadi hal positif. Salah satunya inovasi timing ngebrake, tak lagi dari jauh.
Engine brake dan memanfaatkan berm sebagai stoper, sembari kontrol RPM untuk mengumpan speed diyakini paling singkat, untuk menuntaskan handicap berkontur u-turn.
Bekal skill pada point ini, prioritas dibutuhkan saat menghadapi trek licin. Bahkan, atas learning by doing, Raditya makin memahami porsi kemampuan mesin.
Harus diumpan di RPM berapa, agar speed tetap mengalir dan ideal menghajar handicap. Semangat Radit ! enea