Menjadi dua sisi yang berbeda, serta memiliki pengaruh soal racing performa, memang lebih mengungtungkan. Banyak peluang yang bisa digali dan dikembangkan, guna memaksimalkan kemampuan.
Hal demikian ini yang menjadi kunci sukses Dimaz Krezek dari Panjer Rejo, Kecamatan Rejo Tangan, Tulungagung.
Bapak 2 anak dan telah menjadi rider potensial itu makin jeli mengembangka usaha yang berkaitan dengan racing. Kalau usai gantung helm, Dimas bertransformasi menjadi tuner dan tuner.

Kepekaan soal up grade performa mesin yang pasti menjadi gaya magnet, popuplaritas Dimas. Dari situ pula, Dimas terus dipercaya hingga menjadi instruktur balap.
Teori dan praktek yang diterapkan Dimas memang rasional, dengan argumen cukup rasional.

Bahkan jumlah rider atau siswa yang merapat di padepokan Dimas, terus tumbuh kembang.
Sederetan nama-nama rider itu ada Farel, Afin, Binaya Farel, M. Alfad Zulfikar dan Favian berlaga di kelas MP3, dengan regulasi ECU standar MP5.
Sebelum pandemi, nama-nama rider diatas dominan menguasai podium.

Fakta aktual ini yang makin menguatkan performa Dimas sebagai sosok instruktur, yang fenomenal dalam regenerasi.
Pundi-pundi popularitas ini yang terus melambungkan nama Dimas. Makin special, Dimas tak hanya menyambutnya dengan euforia.

Lebih dari itu, pengembangan workshop kemudian direalisasinya. Pada 2015 awal Dimas dipercaya dan menjadi workshop rekanan BRT.
Fitur workshop jadi kian komplit, dari akses bubut, copy cam, porting polish, hingga dynotest.
Praktis, kondisi demikian ini yang merujuk makin luasnya segmen pasar. Sebab, selain racing, juga ada adventure, daily use, touring dan herex yang merapat disini.

Semua konsumen dibuat bangga di workshop Dimas. Point plus soal edukasi dan by data yang terus dihembuskan Dimas dalam realisasi, serta pengembangan workshopnya.
Logat dan karakter sumeh, humble, dekat konsumen, tak pandang bulu, menjadi point plus workshop Dimas.

Belum lagi hasil suport Bang Hermawan, sebelumnya pernah mengawal Dedi Permadi D45 Racing School dan Arik Wibowo, yang sekarang menjadi keluarga besar Dimas.
Jam terbang, pengalaman dan dedikasi tinggi di racing, terus menjadikan nama Dimas makin popular dan pular.

Menjadi hal dan langkah strategis, ketika Dimas dirujuk menjadi workshop up grade performa kuda besi karapan.
Dari sport, bebek mesin tegak hingga matic, yang pernah dilalui Dimas saat kompetisi matic memanas di 2007.

Tapi, bedanya sekarang, komposisi up grade performa manual tech dan by data dikombinasi oleh Dimas. Praktis, untuk mencari best performa, jadi lebih mudah. teks - foto : collins