Yamaha 125Z “2000 - Onesixeight Racing Team : FANTASTIS ! KESELURUHAN KOMPONEN 100% ORIGINAL EQUIPMENT MANUFACTURED

Yamaha 125Z - Onesixeight Racing Team. Total keseluruhan komponen Original Equipment Manufactured & layak ditebus dengan bandrol All New Avanza. Yamaha 125Z - Onesixeight Racing Team. Total keseluruhan komponen Original Equipment Manufactured & layak ditebus dengan bandrol All New Avanza.

Memang nggak rasional ketika meninjau fisik dan mengkalkulasi tahun produksinya. Sebab, dari atas ke bawah dari depan ke belakang, 100% masih digawangi option part Original Equipment Manufactured (OEM).

Memang super istimewa kondisi Yamaha 125Z yang baru saja ditebus Mevans Sanggramawijaya suami Bunda Litta Rahmawati owner Onesixeight Racing Team.

Ban depan. Produk FKR tipe Scorpio, OEM Yamaha 125Z sebagai pembuktian CBU & segmen market Malaysia.

 

Paling membingungkan dan bikin penasaran adalah merk dan tipe ban depan belakang. Depan merk FKR tipe Scorpio, diperuntukan market Malaysia. Ironisnya lagi, ban OEM Yamaha 125Z yang terpasang, masih terdapat bulu halus. “Kalau ban belakang juga tipe lama produk IRC versi Malaysia, ”terang Mevans.

Dan ketika dikalkulasi sejak tahun produksi 2000, seharusnya ban pecah-pecah dan aus terkikis. Tapi, beda dengan Yamaha 125Z yang sekarang menjadi hak milik Mevans, kondisi ban macam lama tersimpan di dealer, atau beken disebut New Old Stock.

“Jadi, semakin membenarkan penjelasan dari pemilik sebelumnya mas, yang kabarnya tak pernah memakai dan hanya menyimpanya sejak beli baru, ”urai Mevans.

Odometer. Awal mendapatkan diangka 28 KM.

 

Dan memang nyambung dengan data odometer yang masih menujuk 28 KM, saat awal mendapatkanya. Setelah Bunda Litta, ingin memakainya saat Sunmori, ya sekarang jajdi 40 KM. Tapi, sudah stop untuk pemakaian, test ride saya rasa sudah cukup. “Tetap saya jaga data odometer jangan sampai bengkak lagi, ”bisik Mevans.  

Sisi lain, ketika meninjau warna panel bodi bertextur jeruk, yang masih legam, bisa menjadi indikasi kalau Yamaha 125Z yang satu ini tersimpan dengan kelembaban suhu udara yang proporsional. Mengingat, ketika kena panas dan kemudian diklakulasi dengan usia 20 tahun, pastinya kusam.

Panel bodi textur kulit jeruk. Tetap legam & indikasi sebagai motor simpanan.

 

Warna kuning kombinasi silver, hampir tak ada baret. Striping bodi keseluruhan masih OEM. Bodi sisi kanan kiri ada font bertuliskan 125Z Super Sport. Dan ujung buritan ada tambahan witch Catalyzer, sebuah teknologi untuk membakar ulang kandungan CO atau karbon monoksida pada gas buang.  

Salut dan gigihnya pabrikan Yamaha ada di teknologi yang disematkan di daleman knalpot Yamaha 125Z. Sebab, di masa itu varian motor 2 tak, produksinya banyak yang dihentikan.

Striping & font Catalyzer. Sebuah teknologi yang menjadi konsekuensi pabrikan Yamaha, saat menghadapi masa transisi 2 tak ke 4 tak.

 

Sementara minat pasar terhadap bebek sport masih tinggi. “Sehingga, teknologi ini disosialisasi semacam konsekuensi pabrikan, untuk menanggapi aturan pemerintah soal ramah lingkungan, “analisa Mevans yang tahu persis masa transisi 2 tak ke 4 tak saat itu.

Sisi lain, bagian pengereman terlihat masih baru, permukaan disc mulus, caliper khas warna pabrikan. Fungsi hidrolis master depan belakang normal, juga tak keras macam problem masuk angin.

Cakram & caliper. OEM dengan kondisi bersih tanpa bekas gesekan.

 

Tromol depan. Mulus & bersih hampir tak pernah dipakai.

 

Demikian tromol masih silver warna pabrikan. “Biasanya, kalau pernah dipakai riding, timbul warna kuning bekas rambatan panas, ”jeli Mevans.

Piranti suspensi, bagian depan kondisi sil debu masih kenyal dan permukaan inner tube bersih. Demikian monosok juga masih tersisa vet bawaan pabrik, pada bagian bushing atas bawah. Pegas spiral bersih sampai sisi dalamnya.

Mevans Sanggramawijaya. Suspensi Yamaha 125Z, untuk memenuhi kebutuhan segmen remaja penyuka racing di eranya.

 

Mekanis suspensi juga normal, tapi saya menyebutnya cenderung keras. Sebab, pabrikan saat itu memahami, bahwa Yamaha 125Z dulu diproduksi untuk membidik segmen remaja penyuka hobi adrenalin. “Dan suspensi kenyal saat itu, paling enak dipakai “nggebok” istilah rolling speed saat itu, ”lontar Mevans.

Kondisi baut mesin. Mulus & tak pernah kontak kunci sok.

 

Untuk mesin, cukup saya amati kontur dan kondisi kepala baut. Masih mulus, mirip dengan baut yang belum pernah kontak dengan kunci sok. Termasuk mur silinder cop, masih mulus.

Pada kompartemen ini, saya justru khawatir terjadi macet pada bagian oil pump, sebab hampir tak pernah tersentuh. Jadi, sempat saya periksa bersama divisi teknis Onesixeight Racing Team. Memang bikin kagum, vet yang nempel masih ada di dalam komponenya oil pump. Mekanisnya juga masih normal, persis kondisi baru.

Fitur oil pump. Kembali diperiksa guna memastikan fungsinya normal.

 

Beda dengan karbu, pada bagian main jet dan pilot jet-nya ada deposit putih, sejenis embun yang mengering. Juga di bagian tepi throttle valve. Hanya perlu digosok tipis, hingga kondisi lubang normal.

Kalau kondisi porting blok silinder dan kebersihan ruang bakar, saya yakin masih mulus, sehingga tak perlu ada pengecekan. “Sebab, suaranya masih renyah, dihidupin di putaran idle juga normal, ”jelas Mevans.

Switch holder. Berfungsi normal & terawat dengan baik.

 

Perangkat vital, yaitu kelistrikan, instalasi kabel masih terbungkus rapi, dari barcode sampai kode vendor produsenya. Sistem pengoperasian switch yang nempel di holder, sampai choke juga normal.

“Secara keseluruhan, dengan kondisinya seperti saat ini, Yamaha 125Z yang baru saja saya beli, memang sesuai ekspektasi dan saya puas, ”bangga Mevans.   teks - foto : collins/NPJ