Kuta Motocross Team : MEGA TIM DARI JAWA TENGAH & SIAP GO NASIONAL

Kuta Motocross Team. Mega tim satelit Onesixeight Racing Team & dimentori legenda GTX-MX Jateng. Kuta Motocross Team. Mega tim satelit Onesixeight Racing Team & dimentori legenda GTX-MX Jateng.

Obsesi diatas memang logis dan rasional, ketika meninjau pentolan dan mentor yang ada di belakangnya. Kuta Motocross Team adalah tim satelit Onesixeight Racing Team milik Mevans Sanggramawijaya, yang telah berjalan dua tahun melangsungkan pembinaan dan regenerasi pembalap motocross daerah Pemalang dan sekitarnya.

Dibawah kendali Rakhmat Sarkali legenda grasstrack - motocross Jawa Tengah, bersama Sukendi Kedik dan Dharmo Murai Bey, yang pernah berjaya di laga grasstrack - motocross nasional, praktis misi dan visi tim satelit Onesixeight Racing Team ini, makin singkat akan terwujud.

Sirkuit Onesixeight Motocross Team, Pemalang. Menjadi sentral training terpadu untuk kembangkan skill crosser Kuta Motocross Team.

 

Belum lagi dengan komplitnya sarana dan prasarana Kuta Motocross Team. Seperti sirkuit pribadi milik Onesixeight Racing Team di Pemalang, sekelas sirkuit motocross nasional, yang sekaligus dijadikan sebagai basecamp Kuta Motocross Team dan Onesixeight Racing Team.

Mevans Sanggramawijaya. Saat menguji coba performa KXF 250 versi 2020, butuh adaptasi & seting performa mesin.

 

Bahkan, untuk amunisi juga telah disiapkan Kawasaki KXF 250 versi 2020 terbaru 3 unit, yang telah diuji coba langsung oleh Mevans. Sekaligus membandingkan dengan performa Husqvarna dan KTM. Brand Kawasaki sengaja akan dikibarkan oleh Mevans dan tim satelitnya.

Termasuk spare kuda besi, Kawasaki KXF 250 second juga telah disiapkan dipakai training. Untuk performa mesin dan suspensinya, telah dipersiapkan oleh tim teknik yang digawangi oleh Dika Barjo dan Fredi.

Mevans Sanggramawijaya & Litta Rahmawati owner Onesixeight Racing Team. Menggali & mengembangkan potensi crosser daerah tampil ke event nasional, melalui Kuta Motocross Team.

 

Praktis dengan penunjang sarana dan prasarana yang representative ini pula, metodhe pelatihan fisik, skill sampai mental, semakin terpadu. Sebab, di satu titik semua program training, akan terwujud. “Kelebihanya, kita juga semakin mudah memonitor peningkatan skill pembalap-pembalap motocross yang bernaung di Kuta Motocross Team, ”jelas Rakhmat Sarkali.

Makin spesial lagi, Kuta Motocross Team ini dibangun sebagai wadah pembalap motocross daerah asal Pemalang dan sekitarnya, yang kebetulan memiliki bakat dan potensi, tapi belum memiliki kesempatan tampil di laga bergengsi.

Asal ada komitmen dan niat untuk menjadi champion, silahkan bergabung. Dengan asumsi, metodhe training yang kita terapkan semi militer. “Sebab, harus ada percepatan training, seiring makin pesatnya kompetisi, ”tambah Sukendi Kedik.

Crosser Kuta Motocross Team. Fisik menjadi prioritas dengan pelatihan training gaya militer.

 

Prinsipnya, untuk training fisik sengaja kita mix dengan cara lama, yang kita nilai ampuh untuk membentuk sebuah mental dan nyali bertarung lebih baik. Memang, pola training fisik yang diterapkan di Kuta Motocross Team anti mainstream.

Sebelumnya telah kita komunikasikan bersama pembalap-pembalap, akan input dan pengaruhnya saat berlaga. Komunikasi dua arah seperti ini yang terus kita bangun. “Misalkan ada input baru dari pembalap, yang memang lepas dari pengamatan dan penilaian kita, bahwa itu penting, tetap akan kita terima demi adanya perkembangan metodhe training yang lebih baik, ”yakin Dharmo Murai Bey.

Ilustrasi seperti ini telah kita catat sejak 2 tahun silam, saat masih mengawal Onesixeight MX Team, setiap di event kejurnas motocross. Di setiap serinya, harus ada pengembangan dan input dari hasil pembanding skill dan kapasitas stamina pembalap motocross tim lain.

Pembenahan kondisi trek. Menjadi rutinitas untuk mencapai hasil training skill membawa kuda besi lebih baik.

 

Sebab, belum tentu metodhe training yang menurut kita benar dan telah klimaks, hasilnya akan cocok di lintasan. Harus tetap ada mix dan pengembangan. “Sebab, dari hasil kajian kita, cukup banyak literatur, data dan resep, yang telah diterapkan oleh tim-tim motocross lain saat training fisik. Belum lagi input dari MX Training, yang pernah dijadikan acuhan, ”urai Rakhmat.

Mengapa soal training fisik terus kita upayakan menjadi prioritas dan program utama Kuta Motocross Team ? Sesuai dengan obsesi kita untuk Go Nasional, maka sudut pandang dan standarisasi kejuaraan nasional yang kita jadikan sebagai parameter.

Crosser Kuta Motocross Team. Siap ramaikan kompetisi motocross di Jateng & sebagai tahap persiapan ke even nasional.

 

Sebab perhitungan 30 menit plus 1 lap di setiap moto-nya, bagi kita memang cukup berat, sekaligus menarik untuk menjadi tantangan. Saya, cukup memahami aturan lomba demikian, apalagi event international MX GP, setiap tahunya rutin digelar di Indonesia. Maka, pantas ketika kejurnas motocross, menjadi sebagai preview event, ke kejuaraan international.

Alasan itu pula dari internal tim Kuta Motocross Team, berusaha mempersiapkan bekal menghadapi kejurnas motocross. “Dengan harapan, agar ada step dan interval kapasitas fisik yang dibutuhkan, hingga tak sampai mengalami perbedaan yang signifikan, ”beber Rakhmat berapi-api.  Sebab, Rakhmat juga menjadi salah satu petarung Kuta Motocross Team di kelas MX1.

Sugeng Ngudiarto (Manager Team), Sukendi Kedik (instruktur Fisik), Rakhmat Sarkali , Ritno Kumis Asmara (Kepala Pengelola Sirkuit Onesixeight Motocross Team – Humas Kuta Motocross Team) & Dharmo Muari Bey (Instruktur Teknik). Formasi mega tim Kuta Motocross Team yang siap mendobrak.

 

Dan sebagai proyek percontohan Kuta Motocross Team, sengaja akan berlaga di kelas MX1, MX2 Open dan MX2 Junior. Untuk pembalapnya, saya pribadi laga di MX1, sedang Diki Setiadi dan Juni Aulika Supriyo turun di MX2 Open. Untuk MX2 Junior diperkuat oleh Dani Yanuar dan Rokhadi, menunggang YZ 125 terbaru.

Dan menanggapi tarjet untuk menjadi champion di level kejuaraan nasional, memang berat. Apalagi, ketika meninjau begitu pesatnya perkembangan skill petarung milenial saat ini. “Pasal itu, sebagai tahap pemanasan, kita lebih dulu akan berlaga di full series event Onesixeight NPJ Indiel Motocross Openchampionship 2020, ”tegas Rakhmat.

Mengenai pengembangan skill di sirkuit, saya telah komunikasikan ke pak Mevans Sanggramawijaya sebagai owner tim, agar tetap menyiapkan instruktur motocross modern. Dan pernah mencicipi kejuaraan supercross, sebagai babak baru kompetisi off road dengan sirkuit yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi.

Training skill. Dengan sirkuit yang memadai, crosser tim satelit dipacu lebih inovatif untuk menandingi skill crosser nasional.

 

Dasar itu pula, Irwan Ardiansyah, Doni Tata dan Ferry Irawan, beberapa sempat bertandang di sirkuit Onesixeight Racing Team, Pemalang. Juga memberikan bekal pelatihan supercross, yang sejatinya hasil pengembangan dari basic motocross, dengan tingkat kesulitan lebih tinggi dan fisik extra.

Sebab, kalau hanya berlatih motocross, bagi saya masih kurang. Butuh tahapan training skill yang saya nilai ampuh seperti supercross, agar bisa tampil beda. Untuk saat ini saya lebih intens memakai resep berlatih di satu titik variabel trek dalam sehari di waktu training skill. Semisal table top, dalam sehari cukup berlatih dan mencari jurus yang paling singkat menebas table top. Termasuk berm, bar to bar, camel dan roller.

Mevans Sanggramawijaya. Usai training skill, memberi contoh soal pentingnya menjaga kebersihan kuda besi.

 

Dari sini saya bisa mendapatkan ilmu tentang insting, inisiatif dan maping untuk mematahkan trek. “Sebenarnya banyak trik yang digali, yang sejatinya justru ampuh diterapkan saat menerima tekanan lawan, ”analisa Rakhmat. Bagaimanapun juga, saya tetap mengucapkan Terima kasih Onesixeight Racing Team ! Beliau, bapak Mevans, memang luar biasa untuk memberikan kesempatan dan memotivasi pembalap daerah yang bernaung di Kuta Motocross Team. Sekali lagi terima kasih pak Mevans dan ibu Litta.    teks - foto : enea/NPJ