Catatan H. Nur Yahya Hanafi Legislatif PKB Dapil Gresik : KOLAM DI GRESIK BANYAK IKAN-NYA !

Tak ingin terlarut dalam euforia pelantikan di singgasana PKB Dapil Gresik, Yahya praktisi motocross tanah air itu, lantas beranjak buat gass poll.

Salutnya, kolektor mobil klasik, asal Kedamaian, Gresik itu, berusaha mengakurkan program sosial, pendidikan dan pembangunan, dengan jagad otomotif.

Berikut catatan suami dari Erwin Andriyanti, ditengah kesibukan, saat road show ke pelosok wilayah Gresik Utara.

Hampir 10 tahun lamanya, saat menemui kolega dan saudara, dari urusan bisnis maupun silaturahmi dengan keluarga besar, di wilayah kabupaten Gresik, moda bisnis yang berkaitan otomotif, hampir tersaji di setiap radius 500 meter.

Dari gerai clothing, bengkel daily use, workshop racing, bengkel bubut, tambal ban, sampai franchise sejenis pit stop modern.

Ini yang menjadi sinyalemen kuat, bahwa otomotif telah menjadi alternatif sumber perekonomian masyarakat.

Para pelakunya pun beragam, ada ASN, karyawan, pensiunan, sebagai pendapatan sampingan, ada pula yang justru menjadi mata pencaharian utama.

Memang, selaras dengan trend dan volume kendaraan dari matic, bebek, sport hingga big bike sebagai "niche market", yang pesat berkembang.

Kemudian, jumlah penghobi olahraga berbasic otomotif, Kabupaten Gresik, sangatlah pesat, secara swadaya produkti melahirkan embrio.

Sebut saja di olahraga adventure, dari yang happy n fun maupun Pro, seolah dalam mode otomatis telah menemukan ruang berpijak, dalam mengeksplore hobi di otomotif.

Kalau diterjemahkan, geografis Gresik sangat menunjang, seperti bentangan bukit kapur yang telah menjadi obstacle alami.

Dengan sedikit sentuhan, rambu, cone, pita marka, jadilah lintasan adventure, antara new comer dan Pro berusaha akur, bermain bersama.

Dalam pengembanganya, juga bisa untuk mengakomodir penggemar 4x4 dan Rally, dari level medium sampai expert.

Sisi lain, keberadaan Buncop, kawasan Jl. Dr. Soetomo, Gresik, hampir 17 tahun lamanya, menjadi venue event resmi drag bike.

Banyak berpartisipasi, melahirkan pembalap Pro, termasuk mereduksi maraknya balap liar, setelah terpola event resmi.

Efek dominonya, jadi kian marak workshop berbasic racing, sebagai aktifitas baru para milenial mengawali sebuah bisnis.

Giliran road race dan slalom yang telah menjadi "PR" bersama, terkait penetapan lokasi, perizinan dan toleransi kebijakan masyarakat.

Point ini telah saya monitor bersama, dalam atmosfir jajak pendapat, agar bisa segera menghidupkan kompetisi segmen on road.

Sementara waktu, ditetapkan memakai sirkuit GBT, serta mensederhanakan birokrasi, seperti input teman-teman yang sering memanfaatkan untuk training center.

Sembari, sosialisasi Sport Center Gresik, kemungkinan akan dibangun di seputaran desa Sembung, Gresik, seperti yang telah diajukan oleh beberapa pemuka masyarakat.

Pemaparan diatas, kurang lebihnya adalah prasarana, Gresik secara prosentase 80%, telah siap memfasilitasi juga mengembangkan penghobi otomotif.

Lantas bagaimana dengan persiapan SDM ? Penuh harap, yang berkarya dan berprestasi bermuara dari Konten lokal, pastinya lebih bangga dong !

Jauh mata memandang, saya sangat miris saat menjumpai siswa siswi SMA sederajat, pulang sekolah, memang menjadi masa paling indah.

Tanpa mengurangi rasa hormat, "lantas akan kemana mereka setelah lulus sekolah ?"

Latar itu, kurikulum sehubungan pembekalan kompetensi siswa-siswi, akan segera kami bentuk tim, dalam sosialisasi program "double track".

Agar selain dibekali akademis, siswa-siswi juga diasah ketrampilan dan kewirausahaan-nya, salah satunya bidang otomotif.

Mungkin juga bisa menggalakan training center setara college, segmen otomotif dan pemberdayaan-nya.

Kalau kolam kecil yang penuh ikan di Gresik sudah tersedia, tinggal bekali cara mengail, yang benar dan terukur.

Tak ingin "muluk-muluk", Kelak ketika piawai dan jadi begawan, lulusan putih abu-abu tadi, bisa berkontribusi, juga berpartisipasi untuk Gresik.

Jadi, semoga darma dan bhakti saya di Gresik, bisa mengukir prasasti, "dari Gresik, oleh Gresik dan untuk Gresik", Kun Fayakun !    enea