Salah satu sosok penting di singgasana milik Rizqi Maita pejabat teras BRI Kacab Tulungagung, pemilik Britama Tulungagung Hiswana Migas SRC Racing Team, yang hampir dua tahun, menjadi trigger profesionalisme Racing Team Jatim.
Dengan sederetan rider belia potensial, Britama Tulungagung Hiswana Migas SRC Racing Team, sukses menunjukan kiprah dan eksistensi, sehubungan program regenerasi.
Baru saja terkuak, nama Ali Wafa petarung potensial Tulungagung itu, disebut-sebut sebagai aktor, dalam Managerial Britama Tulungagung Hiswana Migas SRC Racing Team.
Ali Wafa yang aktif bertempur di kelas Ex Rider, cukup banyak berperan berpartisipasi mengatur strategi, untuk mengurai dan menghadapi, peta kekuatan kompetisi road race di Jatim maupun scoop Nasional.
Target-nya memang spesial, menguasai podium kejuaraan bergengsi, selaras kadar gila dan all out-nya Rizqi Maita !
Seperti Kejurprov Jatim, MCR 2023, JGP, Motoprix dan Trial Game Asphalt 2023.
Bahkan, soal pelatihan pria ramah yang kini disibukan bisnis jual beli mobil bekas berkualitas itu, terbilang cukup peka, mentracking instruktur yang layak menjadi panutan dan dinilai paling obyektif, di saat Racing Team Nasional, fokus menurunkan petarung belia potensial.
Seperti belum lama ini, seluruh petarung belia potensial Britama Tulungagung Hiswana Migas SRC Racing Team, dibawa ke padepokan Wawan Hermawan di Ciamis, Jawa Barat, merujuk pada hasil kesepakatan.
Wawan sapaan bekenya, dinilai memang pribadi yang tepat dan selama ini dianggap paling netral, juga kredibel mencetak petarung belia potensial.
Dengan materi pembelajaran teori, fisik dan praktek menghadapi sirkuit permanen skala Nasional di Cimahi.
“Upaya ini juga berdasar dari kondisi real time, kapasitas bertempur seluruh petarung Britama Tulungagung Hiswana Migas SRC Racing Team.
Dan memang saatnya, penjenjangan serapan skill, menghadapi fase lebih tinggi atau di pentas Nasional, harus disosialisasi, “tegas Ali Wafa.
Up grade pelatihan ini, juga diproyeksikan mengimbangi up grade performa seluruh dapur pacu Britama Tulungagung Hiswana Migas SRC Racing Team, yang terus mengalami refresh.
Reviewnya, juga telah berkiblat pada kuda besi pacuan Racing Team Nasional !
Maka menjadi hal rasional, di belakang Britama Tulungagung Hiswana Migas SRC Racing Team, ada nama Mosik Prionggo engine builder asal Jogja, Mamad Iqueteche dan Themen engine builder Tulungagung.
“Jadi, kalau saya ilustrasikan, setelah performa speed kuda besi keseluruhan telah meningkat, giliran masing-masing rider bekal dan kapasitas skill-nya wajib diupgrade pula, “wejang Ali Wafa.
Ali Wafa dengan jam terbangnya, juga banyak memberi input bekal, sehubungan menjaga psikis rider-rider Britama Tulungagung Hiswana Migas SRC Racing Team.
Mengingat, kapasitas mental bertarung erat terkorelasi dengan psikis, selain didapat dari jam terbang road show bertandang di berbagai kejuaraan bergengsi, juga diberikan melalui komunikasi, yang sifatnya pencerahan menghadapi kondisi terkini.
Artinya, lebih baik defensive dan mengimbangi, kalau diberi kesempatan tetap wajib melibas, agar attitude Britama Tulungagung Hiswana Migas SRC Racing Team, tetap terjaga di pentas balap Nasional.
Sebab, Racing Kompetisi itu nggak sebulan atau dua bulan saja, tapi ada penjenjangan dan durasi waktu, untuk melaluinya.
“Dan suatu saat akan tercipta mutualisme saling membutuhkan dengan rival, maka catatan saya, akan lebih beradab, nyaman, juga harmonis, ketika seluruh Official Racing Team bisa teguh konsisten, menjaganya bersama, “himbau Ali Wafa. skg