Sebelumnya Agus Budi Susanto yang akrab disapa Agus Klaten, lebih dulu tenar di dunia kompetisi road race. Seiring bongkar pasang tim dan mulai diberlakukanya aturan yang sering berubah-rubah, mekanik yang produktif menghantar pembalap di tanah air di puncak prestasi ini, kemudian banting haluan di dunia off road roda dua, yakni grasstrack di tahun 2016.
Prestasi Agus di grasstrack membuat popularitasnya, makin tersohor hingga penjuru tanah air. Disini nama Agus Klaten justru lebih menjual.
Dibela oleh Mamo, sejak belia ditempa oleh Agus, hingga karier prestasi Mamo meroket. Agus yang piawai membangun rangka grasstrack dengan bantuan workshop JTMX Jogja, telah menemukan chemistry dengan karakter bertarung Mamo.
Prioritas mintanya stabil, urusan manuver over steer, Mamo bisa mengatasinya. Selama dikawal Agus, Mamo dikenal sebagai pembalap serba bisa. Baik laga di kelas FFA, sport dan basic bebek.
Disini tangan dingin Agus banyak memainkan peran. Inovasi yang pernah dituangkan di mesin road race, giliran dikembangkan, sesuai kebutuhan grasstrack. Silsilah dan DNA modifikasi mesin, banyak memiliki persamaan dengan mesin road race.
Agus dikenal sebagai mekanik yang mampu bikin performa mesin liar, tapi tahan. Kondisi trek kering dan berlumpur sudah sering saya analisis lalu saya konversikan ke data.
“Memang penting data buat grasstrack, dengan asumsi kalau memang dikaji professional, ”terang pemegang nomer WA 081 578 114 690.
Dari bobot pembalap dan wear pack berikut perlengkapan, tetap saya kalkulasikan dalam data. Termasuk jenis dan kondisi trek yang dipakai. Dengan pemakaian data seperti ini, power mesin serba pas dan sesuai dengan takaran.
“Sehingga, peluang kemenangan di grasstrack lebih banyak ditunjang oleh beberapa faktor, misalkan kalau kita mau jeli dan teliti, ”wejang Agus yang orderan camshaft bebek dan sport trail-nya menembus hingga luar pulau itu.
Terkait dengan perkembangan grasstrack di tanah air, Agus menilainya cukup pesat. Sebab, belakangan ini kualitas even grasstrack seolah saling bersaing. Dari sini Agus menilai makin pesat terjadinya inovasi dan ide penyelenggara. teks - foto : enea