Akrab disapa dengan H. Gombloh, adik kandung dari H. Rokhmawan, yang lagi agresif mendidik Muhamad Rizqy Raditya putranya di motocross.
Passion H. Gombloh luar biasa, serba all out untu memenuhi segala sesuatu kebutuhan putranya.

Hingga menggaet H. Mahmud pelaku kawak motocross yang kini merangkap menjadi mekanikk, instruktur dan spesialis suspensi.
Demi mempercepat pembentukan skill Raditya di motocross yang saat ini masih melangsungkan penjenjangan di kelas 65 cc.
H. Mahmud didaulat sebagai instruktur pribadi Raditya, bahkan seperti seorang kakek dengan cucunya.

Itu lantaran, saking akrabnya dan kedekatan H. Mahmud, dengan keluarga besar H. Gombloh.
Pemandangan ini yang membuat bangga H. Gombloh atas proses perkembangan skill Raditya, baik dari mental, psikis maupun pertumbuhan fisik.

Sebab, H. Mahmud sangat perhatian dengan skill Raditya, berbagai metodhe pola dan pelatihan motocross telah dipersiapkan matang.
Kondisi demikian ini, Raditya jadi selalu nyaman dan semangat, di setiap melangsungkan sesi training skill.

Dan sirkuit Rizqy Motor Boss Mild, telah menjadi kawahcandradimuka bagi Raditya, untuk memoles skill Raditya, juga mengeksplore teknik dan pelajaran baru dari input H. Mahmud.
Makin spesial, pria yang identik dengan nama usaha Tembakau Balap itu, selalu respon dan improve, terkait kondisi sirkuit melalui penyiraman dan menebar gabah, demi menghadirkan kenyamanan saat Raditya berlatih.

Dalam proses perjalanan ini, H. Gombloh cukup intens mengikuti setiap proses pelatihan.
Untuk memonitor langsung perkembangan skill Raditya, hingga opsi apa saja yang harus dimatangkan dan menjadi prioritas.
Dalam statetmentnya, H. Gombloh turut mengutarakan, soal masa depan Raditya di dunia motocross.

Dari hasil komunikasi dengan H. Mahmud, dampak proses dan pelatihan 85 cc yang telah diterapkan pada Raditya, memang luar biasa.
Skema pelatihan ini, serius mampu mendongkrak nyali dan skill Raditya. Limit power dan speed yang wajib diumbar, Raditya makin peka dan memahami.
Dari pembanding performa power, speed KTM 65 cc dan 85 cc ini, skill Raditya mulai menunjukan output signifikan.

"Raditya makin terpacu mengumbar power dan speed, setara kapasitas power dan speed 85 cc, "puji H. Gombloh.
Sebaliknya, kemampuan Raditya di 85 cc terus menunjukan perkembangan yang terus membaik.
Tengah musim kompetisi tahun 2022, kemungkinan Raditya akan saya naikan di kelas 85 cc.

Cukup banyak inspirasi dan input untuk mengambil sikap dan keputusan ini, seperti saat mengikuti kejuaraan nasional.
Makin kesini, crosser 85 cc relatif belia usianya. "Tinggal intens menggembleng pelatihan fisik, sesuai input H. Mahmud untuk mengembangkan postur tubuh Raditya, "urai H. Gombloh.

Sebab, di kelas 65 cc, Raditya telah mumpuni dan menguasai keseluruhan aspek pelatihan.
Harapan saya, Raditya justru bisa lebih lama, bisa mengembangkan skill dan matang di 85 cc. Kalau saya nilai, rasional dan logisnya postur kuda besi special engine memang 85 cc.

Secara geometri dan struktur kaki-kaki, lebih sebanding dengan desain handicap layaknya yang diadopsi sirkuit motocross.
"Pointnya, agar lebih matang dalam menganalisa, berhitung, cepat mengambil keputusan, hingga kapan saatnya fight, sebelum naik di MXX 125 cc, "beber H. Gombloh.
Tapi, bagaimanapun juga keputusanya, tetap akan saya komunikasikan serius dengan H. Mahmud.

Mengingat, obsesi dan keinginan Raditya tampil di kejuaraan nasional serta internasional cukup besar, juga beralasan.
"Sehingga harus tetap ada skema pelatihan dan proses penjenjangan, untuk mematangkan di perjalanan karier Raditya, "semangat H. Gombloh. enea