Suami dari Endah Supriani ini, memang tak bisa lepas dari dunia otomotif. Pria flamboyan satu ini, selalu tampil idealis dan anti dengan istilah folower. Dian justru identik dengan hobi otomotif antimainstream.
Otomotif memang sangat luas bagi Dian sapaanya, yang begitu dekat dengan segmen racing yaitu drag bike. Kiprahnya di trek lempeng 201 meter ini, juga sukses mengangkat popularitas nama Jombang, lantaran masuk dalam jajaran wilayah penguasa kelas ssport 2 tak 155 cc rangka standar dan tune up.
Tapi, ketika memasuki masa pandemi dan event berangsur sepi, Dian yang saat ini bertugas di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, justru menemukan habitat barunya, yaitu sebuah komunitas otomotif milenial, meskipun di dalamnya banyak sesepuh.
Tenar di Jombang dengan nama KAJI atau Komunitas Adventure Jombang Indonesia. Didominasi oleh jajaran Pemda Jombang, yang tak lain sebagai prasarana untuk memperkuat silaturakhmi.
Dian turut berkontribusi cukup banyak dalam menggairahkan aktifitas komunitas, yang dinilainya harus ada sosok motor penggerak, agar tetap dinamis dan aktif.
Melaui perbincangan dan obrolan santai saat kopdar, squad KAJI yang terdiri dari berbagai Dinas di Pemda Jombang, melebur menjadi satu dan terciptalah hubungan yang solid nan harmonis.
Saat ini diketuai oleh H. Hartono juga Kepala Dinas Perhubungan dan wakil Wakil Budi Winarno Kepala Dinas Infokom, dengan memanfaatkan kantor Pemda sebagai basecampnya.
Praktis, soal kuda besi, Dian mempersiapkan line up jawara, sebagai ciri khas Dian. Seperti Honda CRF Rally 250, KLX 150, Ninja 150 dan PCX 160.
Tiga varian ini spesial untuk kebutuhan saat mengikuti aktifitas KAJI.
Mengingat, meskipun nama KAJI ada sentuhan Adventure, tapi realisasinya justru dominan event on road.
Dengan skema kegiatan minggu pertama off road, minggu ke dua on road, minggu ke tiga touring matic 150 cc up dan minggu ke empat touring keluarga bawa mobil bersama keluarga.
“Untuk kegiatan off road, hampir seluruh trek adventure yang ada di Jatim, hampir pernah dijadikan route, ”terang Dian yang di kesempatan ini mempercayakan pada kuda besi KLX 150.
Cukup banyak aksi dan kegiatan sosial yang berlangsung dalam aktifitas off road. Terutama soal pembanding pembangunan antar wilayah di pelosok pedesaan. "Banyak input menarik yang bisa dikaji dan dikembangkan dari sini, "jelas Dian.
Sedang event on road, biasanya kopdar, nongkrong di resto atau cafe, sekaligus ikut mempopulerkanya melalui medsos, terkait cita rasa kuliner dan kenyamanan.
Di kesempatan ini mendadak langsung viral, pasalnya tanpa komando seluruh squad menunggang Ninja 150R rakitan 2013, 2014 dan 2015. Pelan tapi pasti, harga Ninja 150R langsung meroket, lantaran banyak yang memburunya.
“Kalau touring matic 150 cc up, tradisinya ke lokasi wisata yang identik dengan panen buah-buahan, ”lontar Dian.
Misinya, mendongkrak tourism yang memang berpotensi untuk dikembangkan. Agar kelak di kemudian hari, akan menjadi rujukan para komunitas yang mengincar wilayah iconic dan instagramable.
“Untuk minggu keempat yang mewajibkan membawa mobil, untuk saat ini mengunjungi lokasi wisata dengan radius plus minus 100 KM, ”beber Dian yang memiliki platnom favorit S333ND itu.
Kabarnya, memiliki makna mendalam dan nilai history, yaitu Endah nama istri Dian dan D adalah inisial Dian.
Tapi, sesekai untuk kegiatan on road roda dua dengan jangkauan diatas 100 KM, Dian memacu CRF Rally 250 cc. Selain itu, kaodang memakainya untuk saat inspeksi ke wilayah pelosok dalam mengawal aktifitasnya.
Oh ya, soal persiapan kuda besi keseluruhan squad KAJI, Dian berperan sebagai konsultan, untuk kebutuhan up grade performa hingga detail pemasangan aksesories.
Sebab, untuk yang satu ini Dian lebih menguasai link workshop dan gerai akseso yang representatif di wilayah jatim. teks - foto : enea/doc
