Honda Win layaknya Satrio Piningit, kendati telah lama menjadi line up "lite sport niaga" bermesin bebek, karismanya tetap terjaga di kalangan bikers.
Hingga menjadi primadona, di tengah gempuran line up sport modern !
Bahkan, kini makin stylish, berotot dan bengis, setelah diselamatkan bikers yang terklasifikasi dalam komunitas.
Pasalnya, serangkaian refresh exterior, seperti replacement suspensi, final gear, tapak kaki, knalpot dan up grade performa mesin, seolah menjadi menu wajibnya.
Fenomena ini pula yang terekspos pada perhelatan Danbrigif PR 18 Cup Trisula Supermoto & Road Race Openchampionship 2022, Malang, silam.
Atas prakarsa H. Agus Tole owner Rabbani Javamuda Racing Team, Malang, kumpulan remaja, pria, sampai bapak-bapak keren dan nyentrik, yang tergabung dalam "Serdadu Honda Win, Malang" itu, mengambil bagian dari kelas yang dilombakan.
Dan dibagi menjadi dua kelas, yaitu OMR Win 130 dan OMR Win 155.
Mengingat dua DNA ini yang paling bejibun. Fantastisnya, angka quota melebihi prosedur, sehingga dalam mode matic bisa dipertanggung jawabkan.
"Untuk regulasi dari hasil kesepakatan tanpa paksaan, mengacu pada nilai kapasitas mesin, "kata Hendri SAM penasehat Serdadu Honda Win, Malang.
Demikian apparel, harus safety dan dilengkapi deflektor.
Tetap pada perjalanan nanti, akan terus dibenahi.
Terpenting, bagaimana keduanya bisa sama-sama jalan lebih dulu, "tambah pelaku otomotif kawak Malang, yang tenar di singgasana Shogune Arek Malang itu.
Hadirnya OMR Honda Win ini, lebih tepat menjadi ajang aktualisasi diri para squad Serdadu Honda Win, Malang.
Kalau selama ini, biasanya top speed saat touring di jalanan lintas provinsi dan umpan power di event adventure.
Kini, komunitas yang didirikan oleh Frank Lambang, Tantowi dan Raden Paku di 2013 itu, giliran pembuktian skill riders-nya di sirkuit pasar senggol.
Untuk full throttle dan jumping, menebas layout sirkuit, lengkap dengan total handicapnya.
Dan latar belakang, dominasi laga di off road maupun adventure, yang menjadikan rider-rider di kelas ini, berlaga memakai basic gaya crosser.
"Otomatis saat hujan, tak lagi jadi halangan, "kata Chaplin Semut squad Serdadu Honda Win Malang.
Skala prioritas, melalui balap resmi ini, komunitas indipendent dan bukan chapter itu, memanfaatkanya sebagai ajang pemersatu bikers.
Cuman, sesuai atmosfir racingnya, justru terbangun mengarah ke teknis.
Dari perdebatan suku cadang terbaik, racikan primer skunder, modif camshaft dan gigi rasio, menjadi backsound hangat di tengah rintik hujan.
"Mungkin, kalau sekarang diramaikan penggemar Honda Win, berharap di next event, juga dibanjiri komunitas lain, sama-sama penggemar olahraga adrenalin, "tambah Gowang Bolang squad Honda Win Malang.
Pada prinsipnya, pola pikir riders atau bikers milenial itu lebih lumer, utamakan solid dan persaudaraan, meskipun beda panji.
Mungkin kami bisa melontarkan statement ini, karena "ngopi" kami telah jauh.
"Lebih memahami arti persaudaraan, persamaan nasib, nurani dan kebersamaan, "kompak Gowang Bolang dan Chaplin Semut yang biasa nongkrong di Jl. Masjid, Wachid Hasyim, no 14, Malang, basecamp-nya.
Implementasi ini pula, yang kuat menegaskan bahwa Serdadu Honda Win, Malang, bangga bisa berpartisipasi dalam campaign dan menjadi duta safety riding.
Dengan memberi contoh, kalau balap ya di sirkuit resmi, sekalipun pasar senggol ! skg